First Night

1.1K 31 0
                                    

Jam sepuluh malam acara itu baru selesai, kita berdua masuk kedalam kamar pengantin.

Deg deg deg

Jantung gue berdetak kencang sekali ketika melihat Elvan sudah pakai kaos oblong dan celana pendek.

Dia tersenyum lebar membantu gue melepas hiasan yang bertengger di kepala gue.
Gue sibuk membersihkan muka gue dari sisa-sisa makeup.

Dan Elvan membantu gue mennyisiri rambut gue. Setelah semua selesai gue cabut  ke kamar mandi, 20 menit kemudian gue keluar dari kamar mandi , kulihat Elvan lagi duduk di ranjang sambil main hp, melihat gue keluar dari kamar mandi dia melambaikan tangannya dan menyuruh gue ikut duduk disampingnya.
Gue mendekatinya dan duduk disampingnya.

"Van kok kamu masih disini"kata gue tertahan.
"Lha terus aku tidur dimana dong katanya jengah.
"Kan bisa di kamar tamu Van, kata gue sewot.
"Gak mau ah sudah halal lagi disuruh pisah ranjang, katanya sengit.
Sini dia menarik tanganku dan gue berada tepat di depannya, bisa kurasakan hembusan nafasnya saking dekatnya kita, mata kami beradu pandang.

Gak kuat gue menatap mata sayu Elvan kenapa matanya bisa sayu kayak itu, batin gue meronta.

Saking gak kuatnya bertatap muka akhirnya gue merem aja, kurasakan ada yang terasa lembut dan halus menyentuh  pelan bibir gue, pinginnya membuka mata tapi gue gak sanggup melihatnya, semakin lama semakin intens aja gerakan yang menyapu bibir gue.

Akhirnya di skip aja ya takut yang dibawah umur ikut baca.😊😊😊

Selang beberapa menit kemudian nggak ada lagi pergerakan lagi, baru gue membuka mata gue, kulihat Elvan tersenyum manis banget.
"Baru gitu aja sudah mati kaku coba kalau lebih dari itu apa gak pingsan kamu yank," Elvan nya meledek gue.

Jangan ditanya gue nya gimana, rasanya malu banget pingin aja terjun dari ketinggian biar hilang di telan angin.

"Apaan sih Van aku malu banget Van, lagian aku gak pernah disentuh cowok se intens itu Van, baru kamu yang menyentuh aku," cicitku lagi. Sambil tidur memunggunginya.

"Iya percaya jadi aku yang pertama dong  yank, first kiss milikmu," tawa Elvan.

"Malas a ngomong sama suamiku yang mesum,"kata gue ngambek.
"Yahhh ngambek lagi deh,"kata Elvan jail sambil membangun kan gue.
"Jangan ganggu, ini istrimu mau tidur," kata gue sewot.

"Tidurlah istriku tersayang kanda akan menjagamu di garis depan melibas semua musuh-musuh yang mau mendekati engkau istriku," sambil berpuisi.
"Ha ha ha" meledak tawa gue nggak jadi marah " ha ha ha," melihat kearahnya.

"Tertawa istriku,sayang yuk tidur sudah ngantuk banget dari pagi hingga malam terjaga terus yuk tidur" sambil memeluk gue, dari belakang dengan posisi tidur miring, Elvan ada dibelakang gue, kurasakan dia berkali-kali menghela nafas dan menciumi rambut panjang gue.

Kurasakan detak jantungnya yang deg deg deg gak karuan mungkin efek dari belum pernah tidur dengan perempuan, begitu dengan gue malah gak bisa memejamkan mata takut di apa-apain sama Elvan.

"Kamu kena apa Van" tanya gue membalikkan badan dan sekarang posisinya menghadap dia.
"Nggak apa-apa tidur aja yuk." Sambil memejamkan matanya.

"Sudah belum liatnya gantengnya suami kamu yank," kata Elvan sumringah.
"Hmmm malah gak bisa tidur Van," kata gue melas.

"Biasa in aja lama-lama terbiasa tidur berdua ok?" Kata nya lembut.
"Ya ku coba insyaallah bisa" kata gue mantap.

Akhirnya bisa tidur juga. Malah Elvan yang gak bisa tidur, lama-lama capek dan tertidur juga di sebelah gue.

Sayup-sayup ku dengar suara adzan subuh, ku buka mata dan melihat di sampingku Elvan masih tidur miring menghadap ke arahku.

Ku amati wajahnya secara intens ternyata kalau tidur tambah ganteng banget terima kasih ya Allah atas karunia-Nya, makhluk indah itu ternyata suamiku, sudah ganteng, baik, sayang orang tua, ibadahnya kuat, semoga langgeng terus sampai maut memisahkan, batin gue.

"Belum puas ya semalam sudah diliatin, ini masih di liatin terus, ada yang salah sama wajahku ya yank," kata Elvan sumringah jail.

"Waduh ketahuan deh, kamu sudah bangun subuhan yuk?" Kataku mengalihkan pembicaraan.
"Hmmm biasa kalau ketahuan mesti mengalihkan pembicaraan" kata Elvan sarkas.

Gue hanya tersenyum penuh kemenangan.
"Yuk subuhan", kata Elvan kemudian.
Cepat-cepat gue beranjak dan menuju kamar mandi, Elvan yang melihat gue hanya geleng-geleng kepala.

Pagi itu kita melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Setelah itu gue turun kebawah buat bantu mama menyiapkan sarapan.
"Wah sudah bangun anak mama?" Kata mama senang.
"Pengantin baru jam segini sudah bangun,semalam gawangnya kebobolan nggak?" Kata abang Reza sarkas, sambil mencomot gorengan.

"Apaan sih bang, abang mesum mulu aja," kata gue malu.
"Kamu itu kalau gak godain adek kamu gak puas ya, sono cari bini biar ada yang di godain," jawab mama menelisik abang.

"Nanti ma, abang mau cari 4 istri sekaligus biar keren dan viral ma," jawab abang ngasal.
Langsung di hadiahi tonyoran oleh mama.
Gue hanya tertawa cekikikan.

Gue menata meja makan, abang mah gak pernah bantu sibuk menghabiskan gorengan mama dari dulu kalau dirumah kerjanya makan mulu.

Setelah semua siap gue panggil si Elvan buat sarapan bersama.
Ternyata Elvan malah nerusin tidurnya.
"Van bangun dong, yuk sarapan, sudah di tungguin cepetan dong bangun" kata gue sambil menggoyangkan badan Elvan.

"Iya bentar sejam lagi," kata Elvan sambil menutup kepalanya dengan guling.
"Ih kelamaan, sejam makanannya dah habis,"kata gue. Gak ada cara lain batin gue. Cup, kucium pipinya, dan Elvan pun akhirnya bangun juga akhirnya.
"Lagi dong disini tapi" dia menunjuk bibirnya sendiri, sambil tersenyum jail.

"Apaan sih Van mesum banget," gue langsung ngacir karena malunya naudzumindalid banget pagi-pagi sudah dimesumi sama Elvan.

Elvan hanya tersenyum melihat gue pergi, dan bangun menuju ruang makan.

"Ini dia yang di tunggu nongol juga akhirnya, gimana Van rasanya first night, jadi pingin nikah juga," katanya abang gue super duper alay dan jail.

"Abang" teriak gue.
"Reza hargai privasi mereka jangan malu-malu in," kata papa tegas.
Mama yang melihat hanya geleng-geleng kepala.

"Iya pa maaf, habis abang gemes nih sama adek, mumpung di rumah kapan lagi bisa godain adek, apa lagi sekarang sudah nikah pa," kata abang pelan.
"Abang juga cemburu pa liat adek nikah serasa di khianati gitu," katanya tersenyum manis,

Kami semua tertawa mendengar perkataan abang yang super alay.

"Abang sana cari bini sendiri," kata papa sambil geleng-geleng .
"Sudah makan jangan bercanda terus sudah lapar," kata papa mengingatkan.

Jawa Tengah, 06.25 WIB
.
.
.
.
.
.
Ternyata bang Reza bisa alay juga ya😂aku kira dia gak bisa alay.

Takdir {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang