Ke Curangan Sang Mantan

681 25 0
                                    

Hari ini tepatnya H nya kak Surya menikah dengan mbak Ester. Gak nyangka aja harinya di percepat. Kok malah aku yang degdegan ya padahal ke acaranya gak sendirian satu kompi sama teman² di maskapai.

Kok malah aku yang salting ya ada apa nih, masak masih punya rasa sama kak Surya sih.

"Gak " batin gue sambil menggelengkan kepala.
"Kenapa kamu geleng-geleng kepala sakit kepalamu, tanya Mbak Yani.

"Lagi ngikuti musiknya elak gue"
"Hmmmm asyik kayaknya joget sambil geleng-geleng kepala katanya mbak Yani antusias.

"Bener juga mbak apalagi sambil teler" kata gue jail.
"Ha ha bisa aja kamu Far, sambil tersenyum tak percaya. Sambil mengapit tangan gue.

Pas menuju tempat pelaminan dari kejauhan dia sudah memperhatikan gue tanpa merasa terganggu dengan hadirnya tamu² yang sedang menyalaminya.
Dia terus memandangku.

Kayaknya aku tuh magnet ha ha hi hi.
Bisa menarik orang kali sampai gak kedip.

Ketika sampai di atas panggung pelaminan dan ketika menyalami mbak Ester, mbak Ester tertawa lebar banget, sambil berkata.

"Makasih ya Far udah datang katanya sambil meluk aku.
"Iya mbak sama² kata gue ramah sambil balas memeluk dirinya.

Dan dianya gak melepas pandangan dari gue membuatku jengah sendiri.
Gue menyalami nya sambil tersenyum manis banget.

"Selamat ya kak semoga samawa ya kak,"
Dianya tersenyum kaku dan meremas tangan gue sampai-sampai sakit tangan ini.

"Kak " kataku tertahan lalu dia melepaskan tangan gue, sebelum berlalu dia gak mendekati gue dan membisikkan sesuatu, ke telinga gue.

"sebentar lagi kamu" katanya lirih.
Gue hanya menggelengkan kepala tanda tidak suka.

Cepat² gue berlalu lama² bisa gila tuh orang.
Langsung menjauh dan berbaur dengan tamu² yang lainnya.
Gak kenal dibikin sok kenal sama ibu² yang pada antri ambil cemilan, lega banget bisa lepas dari tatapan sang gentleman.

Banyak teman² yang menyumbangkan suaranya di acara spesial itu. Hari ini pokoknya happy banget, gue percaya dia nggak akan gangguin gue lagi.
Tiba-tiba hpku berdering. Setelah ku liat ada nama seseorang yang amat sangat ku rindukan siapa lagi kalau bukan Elvan.

Gue langsung menjauh menuju parkiran biar bisa nyaman pas bicara Ama Elvan.

"Halo assalamualaikum yang, salam Elvan"
"Wa'alaikumsalam salam Van tumben jam segini lo ngontak gue" sambung gue
"Maaf ya aku gak bisa nganterin kamu ke acaranya sepupu ku ya yank? Jawab Elvan di seberang.
"Iya gak pa pa ini juga barengannya banyak malah satu kompi kok, kata gue antusias.
"Kamu sudah makan belum" tanya Elvan.
"Sudah, kamu belum makan, makan gih jangan telat, jawab gue.
"Barusan selesai ini lagi istirahat kok yank?
Akhirnya gue ngobrol² gak jelas sama elvan, lupa sama pesta di dalam, teman² pada nyariin gue, kemana guenya.

___________________

Ini sudah 2 Minggu sejak pernikahan kak Surya dan mbak Ester.
Sejak pernikahan mbak Ester sudah ambil cuti.
Dan yang masih on time suaminya kak Surya.

Dan hari ini jadwalnya terbang bersama.
Ketika asyik nunggu para kru awak kabin yang lainnya mbak Yani datang menghampiri gue, yang lagi asyik-asyiknya mendengarkan lagu² favoritnya gue Maher Zein adem banget dengernya. Mbak Yani langsung duduk di sebelah gue, gue langsung melepaskan handset dari telinga gue, dan berkata

"Ada apa Mbak kok kelihatannya kesel banget, tanya gue penasaran.
"Itu mantan kamu pagi² sudah bikin aku emosi aja , katanya marah².

"Memangnya ada apa sih , tanya gue serius.
"Masak jadwal aku di ganti sama punya e lintang, gak ngomong² dulu sama aku.

"Kan gak elit aku sudah seneng² mau kesana malah dialihkan padahal aku sudah menanti lama mau Bukittinggi , mumpung 3 hari disananya sekalian menengok ortu malah di ganti ke Papua, serunya jengkel.

"Gantian sama punyaku saja mbak, kan mbak sudah lama gak pulang pasti rindu berat lah sama ortu, jawab gue memberi solusi.
"Bener nih" katanya lagi gak percaya.

"Iya bener biar gue ke Papua, mbak bisa ikut ke Bukittinggi.
"Asyik kamu memang sahabatku yang terbaik deh sambil memelukku.

Alhamdulillah gak bareng lagi sama kak Surya batin gue penuh kemenangan. Aku tau modus lo mengganti mbak Yani sama lintang, biar lo bisa mendekati gue tanpa kicauan burung, batin gue tersenyum. Kamu betul² curang kak, kepalaku geleng-geleng tak percaya.

Panggilan terharap semua kru untuk bersiap² menuju pesawat masing².
Kami berpisah sebelumya berpelukan dulu
"ketemu 4 hari lagi ya" katanya sumringah.
"Iyaaa " jawab gue mantap.

Mbak Yani berjalan ke kanan gue kekiri sambil melambaikan tangannya kearah gue, gue juga membalas lambaian tangan gue.  Dia pasti marah gak bareng gue batin gue tersenyum menang.

________________

Jawa Tengah, 14.28 WIB
.
.
.
.
.
.

Takdir {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang