Pertemuan Yang Tak Terduga

799 22 0
                                    

Gak terasa udah dua minggu gue liburan sekolah tinggal ngitung hari aja gue berangkat sekolah dan ini adalah malam tahun baru, Elvan ngajak gue buat ketemuan di cafetaria, katanya sih dia mau ngenalin gue ke saudaranya, dia ngajak ketemuan jam 7 malem sehabis sholat isya.

Suasana di cafetaria sangat romantis di sana banyak banget pasangan yang mau menikmati malem tahun barunya bersama pasangan tercinta.

Gue mencari keberadaan Elvan, saat gue clingak-clinguk mencari keberadaan Elvan, ada seorang pemuda yang melambaikan tangannya ternyata dia Elvan.
Gue menghampirinya dan duduk di hadapannya, Elvan hari ini terlihat sangat rapi, di mengenakan baju kemeja kotak-kotak dengan rambut yang rapi.

"Maaf ya lama,"ucap gue.
"Iya gak pa pa,"jawab Elvan.
"Aku mau ngenalin kamu sama saudaraku,"sambung Elvan.
Gue menganggukkan kepala tanda mengiakan.

Lama gue dan Elvan menunggu kehadiran saudaranya yang tak kunjung datang udah lama banget hampir 1 jam.

Ketika mau beranjak pergi Elvan memandang ke luar jendela, gue ikut melihat kearah mana Elvan lihat ada seseorang pemuda lari tergesa-gesa ke arah cafe, dan memasuki cafe.

Elvan berdiri dan melambaikan kearah pemuda tersebut.Gue juga ikutan lihat ke arah pemuda tadi yang dipanggil Elvan.

Kok jantung gue berdebar melihat siapa yang datang.

Dan ketika pemuda tersebut mendekati meja gue dan Elvan , kaget bukan main ternyata pemuda tersebut mantan gue si Surya.

Deg, jantung ini seperti berhenti berdetak.

"Kak Surya," kata gue gugup.
"Fara kok kamu disini,"kata Surya kaget.
"Kalian sudah saling kenal," kata Elvan penasaran.
"Iya,"kata gue tercekat.
"Kita pernah jadian, tapi udah gak jadian lagi,"jelas Surya.

Jedderr

"Jangan bohong kak, bener Fara,"ucap Elvan.
Gue hanya mengangguk pasrah.
"Ooo kalau gitu aku gak usah mengenalkan kalian ya udah pada kenal,"kata Elvan.

"Gimana kabar mu Far?"tanya Surya.
"Alhamdulillah sehat kak,"jawab gue.
"Kalian ini kakak beradik?"tanya gue. sambil menatap ke arah Elvan dan Surya secara bergantian.

"Bukan kami saudara sepupu"jelas Surya.
"Kenapa kamu pasti kaget kan?" Tanya Surya penasaran.

Oh my God gue pacaran dengan dua orang bersaudara batin gue sesak. Mending gue terjun aja deh dari pesawat.

"Kenapa kalian bisa putus,"tanya Elvan sambil menatap gue.
"Tanya sendiri sama kakak lo,"jawab gue sambil menunjuk ke arah kak Surya.
"Hmmm, gak usah dibahas lagi, memang kalian udah lama jadian,"kata Surya penasaran.

"Belum dianya belum mau di ajak pacaran maunya langsung minta di halalin aja katanya,"jelas Elvan.

"Hmmmm kalau gitu kita saingan aja ya Van, untuk mendapatkan hatinya Fara."kata Surya antusias.

"Apa kak,"teriak Elvan kencang
Kaget gue gara-gara teriakan Elvan.
Dan membuat para pengunjung pun menoleh ke arah kita sejenak lalu sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
"Habisnya aku tuh masih sayang ama Fara," cicit Surya.

Gue mendelik tak percaya ama omongannya Surya barusan.

"Terserah kalian mau berkelahi atau gimana gue gak peduli, gue gak bakalan menerima kalian berdua," cibir gue jengah.

"Tuh kan kak kamu bikin aku kehilangan kesempatan ku untuk jadian ama Fara, rugi aku ngenalin kamu ke Fara, mending tadi gak usah nunggu kamu,"ucap Elvan marah.

"Kita bersaing secara sehat bro," kata Surya antusias.

"Nggak ada acara persaingan gue udah muak sama kamu kak?" kesel gue.
"Gue gak akan balik sama kamu kak, sudah berkali-kali gue katakan gue gak mau balik sama kamu kak," teriak gue membuat para pengunjung melihat ke arah kami bertiga.

"Van antar gue pulang hancur mood gue lama-lama di sini ?" Titah gue ke Elvan.
"Ok kalau gitu kita balik, awas kamu kak kalau rebut Fara dariku," jelas Elvan.

Sedang Surya hanya diam membisu. Menatapku tak percaya.

Kami berdua keluar dari cafetaria dan melewatkan tahun baru. Elvan mengantar gue pulang menggunakan motor ninja.

Ditengah perjalanan Elvan bertanya.
"Kamu gak pa pa?"tanya Elvan.
"Gak usah bahas lagi capek,"ucap gue.

Kami berdua pun diam hanya suara deru mesin motor dan bisingnya kota ini yang terdengar.

Jawa Tengah, 22.09 WIB
.
.
.
.
.
.

Takdir {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang