Ketahuan

665 29 0
                                    

Hari ini gue kebetulan bareng kak Surya,
Sengaja berangkat paling akhir biar gak ketemuan sama kak Surya.

Bener kan dia lagi mojok dengan senior gue mbak Ester senior paling jutek dan cantik banget, semua pria selalu tertarik sama kecantikan dan keluwesannya dalam menghadapi lawan bicaranya. Banyak fansnya gan.

Ketika lewati keduanya, kak Surya dan mbak Ester gak menoleh ke arah gue sedikit pun selamat batin gue ,berjalan cepat-cepat , setengah berlari.

Langsung gue cepat-cepat gabung sama senior-senior gue yang lain.

Dan ketika semua pada berkumpul gue berdiri paling belakang tepat di belakang Mbak Yani orangnya tinggi putih baik banget.

Kulihat kak Surya sama mbak Ester mendekati kelompok gue, jantung gue berdebar kencang banget, seperti pencuri yang takut ketahuan.

Semoga kak Surya gak liat gue doa gue dalam hati, karena ini perjalanan panjang dari Jakarta- Bali -Balikpapan.

Setelah memberikan wejangan sang pilot dan pujaan hatinya berjalan melewati kelompok gue.

Gue bisa bernafas lega setelah keduanya berjalan menuju Appron pesawat.

"Kamu kenapa sih kok seperti menghindari captain Surya, orangnya baik, ramah , bahkan sering naktir kok tapi gak dingin dan cuek kata"Mbak Yani menjelaskan.

"Ah nggak pa pa mbak?" Ya Allah ternyata hanya sama gue dia itu bengis dan kejam, dia dendam banget sama gue batin gue menangis.

Akhirnya kita semua berjalan menuju Appron pesawat.

Pas memasuki pintu pesawat rada was-was gue, celingukan seperti mencari seseorang.

Mbak Yani langsung melambaikan tangannya supaya gue berdiri di sebelahnya.

Setelah menaruh koper gue, cepat-cepat berdiri di sebelah mbak Yani dan mbak Selly

Setelah pemeriksaan tiap kru yang di lakukan oleh co pilot. Kita semua kembali ke tempat masing-masing.

"Alhamdulillah gak ketemu dia" ucap gue bergumam.

"Kenapa " mbak Yani bertanya,
"Ayo mbak ke belakang nyiapin sanck dan minuman, kata gue menarik mbak Yani, mengalihkan pembicaraan.

Alhamdulillah perjalanan ini lancar, dia gak tau kalau gue ikut perjalanan ini.
Semua kebutuhan pilot dan co pilot di layani oleh mbak Ester sendiri.
Semoga lancar terus ya gak ketahuan kalau gue ikut.

Tak terasa sudah mau berhenti di bandara Balikpapan. Gue langsung bersiap-siap untuk turun.
Bahkan sampai di mobil jemputan menuju hotel dia gak tau gue ikut penerbangan nya, gue duduk di kursi belakang sopir dianya di belakang sendiri sama kekasihnya.

Sampai hotel di depan gue dia sama mbak Ester berangkulan mesra. Menuju kamar, mata gue melotot tak percaya mereka satu kamar.

Gue gak peduli langsung cabut menuju kamar gue sama mbak Yani.
"Fara istirahat dulu ya, nanti malam sehabis makan malam jalan-jalan sama aku ya?" Kata Mbak Yani sehabis sholat ashar.
Gue menganggukkan kepalaku.

_________

Pukul 7 gue sama teman-teman kompak kumpulan bareng makan malam, pas mau melewati pintu kamarnya captain Surya tiba-tiba pintu terbuka otomatis kami langsung berhenti.

Melihat kami menuju ke arahnya dia menyapa kita sambil tersenyum ramah.

"Mau kebawah" katanya kemudian.
"Ya captain makan malam"kata seniorku yang lain.
Melihat gue di tengah teman-teman, membuat matanya melotot tak percaya.
"Fara kamu tadi ikut terbang," katanya tak percaya.
Dengan nyinyir kuda lebar-lebar gue menganggukkan kepalaku.
"Tadi kamu menghindari aku"katanya penuh selidik.
"Nggak captain tadi pagi juga liat, captain sedang berduaan dengan mbak Ester di bandara, bahkan lewat depan captain aja gak noleh" jelas gue penuh kemenangan.

"O tidak gagal gue deh mendapatkan kamu Fara," menyesal.

Senior gue pada geleng-geleng kepala, "yuk a captain sudah lapar nih," kata Mbak Yani kemudian.
"Maaf ya captain saya duluan" kata gue tersenyum simpul sambil berlalu.

Gue hanya menoleh tersenyum dan menganggukkan kepalaku saat mendengar kata-kata ancaman itu.

"Awas kamu Fara, aku akan mendapatkan kamu dengan segala cara" katanya menatapku tajam.

Tiba-tiba mbak Ester keluar dari kamarnya dan berkata.
"Ada apa sih," katanya manja.
"Nggak ada pa pa turun yuk sudah lapar?" Kata kak Surya.
"Yuk,"mbak Ester bergelayut manja banget.

Gue mendengar obralan mereka pingin banget ku tampar aja kak Surya ini ngeselin banget. Apalagi mereka berada tepat di belakang gue. Panas banget nih telinga mendengar candaan mereka. Hati gue membatin yang sabar ya Fara kamu strong 💪, jangan ladeni pura² gak kenal, ok batin gue, sambil menghela napas kasar.

Penerbangan kali ini membuat gue sedikit lega pasalnya, ketahuan kebobrokannya seorang pilot gentleman.
Siapa lagi kalau bukan kak Surya.

Jawa Tengah, 19.00 WIB
.
.
.
.
.
.

Takdir {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang