Mengunjungi

624 18 2
                                    

Setelah makan siang kita berempat langsung menuju camp nya Elvan.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1jam,30 menit akhirnya sampai juga, disana kita disambut teman² Elvan dan beberapa anak kecil.
Di camp kita berpisah dengan Maruna dan Panuel.

Dan aku masuk ke bilik miliknya Elvan.
Lagi asyik-asyiknya ganti baju tiba-tiba Elvan masuk tanpa mengetuk pintu main menerobos aja, dan pintunya dikunci dari dalam sama Elvan, hampir aja aku teriak.
Akhirnya ku tutupi tubuhku dengan selimut di atas dipan.

"Gila kamu ya main menerobos aja, kata gue sewot sambil melilitkan selimut.

Elvan yang melihat aku dalam kondisi yang bikin dia khilaf aja, hanya tersenyum penuh kemenangan,
Sambil mendekati aku dia langsung main peluk aja dan berbisik.

"Kalau gak ingat tempat sudah tentu ku bikin kamu melayang-layang saking kangennya aku sama kamu, katanya lembut dan mengelus punggung ku yang polos hanya pakai dalam an saja.

Aku hanya diam menikmati elusan tangan si Elvan.

"Hmmmm kok malah diam sih," kata Elvan gemes.
"Nyaman Van biarkan kayak gini bentar aja napa sih," kataku manja.

"Hmmmm jangan bilang kalau lagi pingin bikin anak, kata Elvan jail.
"Mulai ngeres, kenapa sih gak usah mesum² mulu, kalau gak mau meluk ya sudah lepasin, kata ku sewot, sambil berontak.

"Wiiiih ngambek baru ketemuan sudah ngambek marahan lagi, kata Elvan menenangkan aku dan memelukku semakin erat.
"Kamu sih sukanya bikin aku sewot terus? Manja banget, sambil membalas memeluk Elvan erat.

"Ya sudah sana ganti baju dulu, aku juga mau ganti nih seragam sudah pengap semua kata Elvan menjelaskan.
"Terus kamu ganti di sini kataku gak suka, sambil mendongakkan kepalaku.

"Lha iya lah masak ganti di luar kalau tentara wanita liat mau tanggung jawab kamunya yank," cicit Elvan.
"Sudah halal juga napa sih?" Tanyanya kemudian.

"Belum terbiasa Van, sewot amat sih," kata Fara dengan nada ninggi.
"Ya di biasakanlah jadi terbiasa," sahutnya gak mau kalah.

"Widiiih ngalah terus," sahut Fara lirih
Elvan tersenyum dan mencium bibir Fara sekian detik gak lama hanya beberapa detik saja tapi bikin aku kehilangan kendali.

Hmmmmm🙄
Ternyata pacaran setelah nikah itu enak ya mau ngapa-ngapain gak ada yang melarang karna sudah halal😂.
Pingin juga punya cerita cinta kayak Elvan dan Fara 🤩.

Setelah Elvan ganti dan Fara juga ganti kaos lengan pendek dan celana training.
Merekapun keluar dari bilik nya, dan menuju tempat dimana para prajurit membuat kincir air guna untuk membantu mengalirkan air kebun mereka.

Dan para warga juga membantu dengan sukarela, dan Fara berkumpul dengan ibu-ibu yang bertugas menyiapkan konsumsi buat para prajurit dan warga.

"Mbak siapa?" tanya seorang ibu berbaju biru.
"O ya ini namanya mbak Fara istrinya pak Elvan,"kata ibu berbaju ungu.

"Kok tau Bu nama saya Fara? Tanya Fara pada ibu tersebut penuh tanda tanya.
"Maruna yang cerita sama saya mbak, katanya malu-malu.

"Ooh ibu, ibunya Maruna ya?" Tanya Fara kemudian.
"Iya mbak, Maruna nakal ya tadi merengek ikut pak Elvan ke bandara jemput mbak Fara," jelas ibu Maruna.

"Nggak kok ibu anaknya nurut banget, malah tadi mau saya beliin boneka gak mau," jelas si Fara.
"Maruna gak suka boneka sukanya main masak-masakan," jelas ibunya Maruna sembari memetik sayuran yang akan dimasak nanti.

"Terus kalau Panuel nakal gak mbak " tanya ibu Sulis.
"Nggak kok Bu pendiam anaknya" jelas Fara.

"Iya mbak sudah gak punya orang tua kadang saya juga kasihan melihatnya, kata ibu Yoanah.
Semua para ibu mengangguk-anggukan kepala tanda setuju.

Ibu Maruna bernama Sulis, sedangkan ibu yang berbaju biru tadi bernama Yoanah. Fara dan para ibu lagi menyiapkan masakan sambil bersenda gurau, masak khas papua papeda dan aneka lauk ikan.

Melihat Fara dan ibu-ibu sedang berbaur merupakan kebanggaan tersendiri buat Elvan, ternyata Fara bisa membawa dirinya, batin Elvan, dan Elvan pun tersenyum dari kejauhan.

Pekerjaan hampir selesai, dan makanan hampir tersaji.

Setelah masakan tersaji kita makan bersama-sama, ada rasa tersendiri ketika makan bersama-sama nggak ada perbedaan semuanya sama, keanekaragaman yang mempersatukan kita.
_._._

Malam harinya.....
Ketika lagi berdua di dalam bilik nya Elvan.
"Far kamu tidur di sini ya, nanti aku tidur diluar bersama temen-temenku, jangan lupa kamu kunci pintunya, disini banyak sekali orang laki-laki, aku takut kamu kenapa napa, besok pagi kamu ikut aku ke sekolah," cicit Elvan.

"Iya bapak tentara yang cerewet," jawab Fara dengan cekikikan.
"Van aku disini gak bisa lama-lama, disini cuma 5 hari, jadi sebelum hari ke-lima kamu anterin aku ke hotel," sambung Fara.

"Ok sayang nanti enak-enakan di hotel ya sekalian bulan madu semalam aja gak pa pa wis," kata Elvan berharap.
"Idiiiih Elvan apaan sih, "sewot aku nya.

"Nggak pa pa kali yank kangen banget sih pingin tidur bareng, katanya jail.
"Apa harus sih?" kata gue lirih
"Ya iya lah itu kewajiban istri loh yank, kamu gak lupa kan apa tugas istri kalau dekat dengan suaminya," katanya sarkas sambil menarik turunkan alisnya.

"Hmmmm aku gak tau deh Van, manut apa mau mu aja," kataku lirih.
"Nah gitu dong baru istri aku tambah cantik deh," gombal Elvan sambil mencium pelipis Fara.

Jawa Tengah, 20.22 WIB
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote nya ⭐⭐⭐⭐⭐

Takdir {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang