LDR

650 27 0
                                    

Liatin hp banyak banget wa dari mama dan Elvan.

Balasan gue untuk mama tercinta.

"Sekolahnya baik-baik aja ma😁"
"Temennya belum kenal semuanya ma, baru 4 doang he he😆😆"
"Ini dah makan ma🥰🥰"
"Jadi kangen ama mama, kangen masakan mama, abang masaknya lumayan enak, ma?"

Balasan gue untuk Elvan

"Iya sayang baru bangun tidur langsung mandi, terus makan, baru bisa buka hp, maaf ya lama balasnya,"
"Van lagi apa?"
"Tadi di sekolah pasti banyak kenalan ya kan cewek cantik kemana-mana banyak yang lirik?"cowok gue...
"Van.....Elvan......awas kamu ya, aku gak mau balas chatting an kamu😤😤"

1jam kemudian
Elvan membalas chatting an gue , rasanya pingin marah aja sama Elvan.

Elvan
"Ya yang udah nih, jangan ngambek dong, nanti cantiknya hilang😍😍"

Gue
"Biarin gak cantik, yang nunggu banyak😠"

Elvan
"Baru 1 hari jauh an aku sudah kangen sama kamu Fara, tadi kamu tak chat terus tapi gak on❤️"

Gue
"Bodo amat sama kangen kamu, aku malas chat kamu?😒😒"

Elvan
"Jangan gitu dong yang ????😘😘"

Akhirnya Elvan langsung nelpon gue, kata-kata nya sungguh penuh gombalan.
Bikin gue langsung gak bisa marahan lagi. Batin gue kek gini ya rasanya LDR an.

"Assalamualaikum sayang,"ucap Elvan dari seberang sana.

"Wa'alaikumsalam, kenapa?"

"Aku kangen suara kamu sayang"

"Kenapa suara gue, imut-imut ya"

"Hehehe"

"Lo lucu kalo kaya gitu"

"Dek lagi telfonan sama siapa?"ucap bang Reza bikin gue kaget.
"Temen bang,"jawab gue cengengesan.

"Awas kalo kamu pacaran, nanti abang bilangin mama papa,"ucap bang Reza penuh penekanan tapi tegas.

"Biarin bang adek sudah laku Abang mah  awet jadi jones?" Kata gue jail.

" Awas kamu ya dek, kata bang Reza marah.

"Abang kamu ya Fara ternyata kamu suka godain abang kamu ya " e

"Iya, dia terlalu sayang sama gue jadi, kaya gitu"

"Ooowh"

Setelah lama banget telfonan, gue putusin buat masak untuk makan malam. Gue sama bang Reza bagi tugas kalo sarapan yang masak bang Reza kalo makan malam yang masak gue.

Hari ini gue mau masak makanan kesukaan bang Reza yaitu nasi goreng.

Gue asik di dapur sedangkan bang gue asik di ruang tengah nonton TV sudah menjadi kebiasaan abang gue kalo lagi gak sibuk.

"Abang adek minta tolong,"teriak gue dari dalam dapur.
"Kenapa?"jawab bang Reza panik.
"Gasnya habis,"jawab gue tersenyum manis.
"Yaelah abang kira kamu kenapa?"jawab bang Reza lesu.
"Hehehe!! Jadi mau bantuin adek gak ni!"
"Iya-iya?"tanya bang Reza.
"Makasih abang ku sayang,"jawab gue tersenyum manis dan memeluk bang Reza. Bang Reza membalas pelukan gue dengan membelai lembut kepala gue.

Selesai masak gue dan bang Reza makan di meja makan.

"Adek jadi kangen mama papa,"ucap gue.
"Abang juga,"
"Kamu juga kangen sama si Elvan kan dek,"sambung bang Reza membuat gue tersedak makanan yang gue makan.
"Abang tau Elvan dari mana?"tanya gue antusias.
"Papa,"jawab bang Reza singkat dan dia melanjutkan kegiatan makannya.

Jawa Tengah, 19.30 WIB
.
.
.
.
.
.

Takdir {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang