Aisyah

964 27 0
                                    

Pagi ini kita bertiga papa, aku dan Elvan mengunjungi Aisyah.
Papa duduk di sampingnya Elvan yang lagi menyopiri mobil, aku di belakang.
Hampir 3 jam lamanya perjalanan, akhirnya sampai juga di tempat perawatan Aisyah.

Ketika melihat Elvan datang mengunjungi nya Aisyah seneng banget sambil bergelayut manja di lengan Elvan.
Aku yang melihatnya jadi miris sendiri.

Dengan telaten Elvan merawatnya, mulai dari merapikan bajunya, rambutnya dan meladeninya untuk bermain bersama,

"Van itu siapa, tunjuknya pada gue dan papa gue,
"Itu yang perempuan itu istri aku Aisyah, dan yang bapak² berkumis itu papaku jawab Elvan sambil merapikan rambutnya.

"Istri, istri itu apa ya, tanyanya kemudian.
"Orang yang aku cintai Aisyah, jawab Elvan lembut.

"Jadi itu istri kamu Elvan, tanya nya sambil memainkan rambut panjangnya.
"Iya jawab  Elvan senang.
"Horeeeeee Elvan sudah punya istri jawabnya lucu persis kayak anak kecil.

"Tapi aku belum punya suami Van, pingin banget deh punya suami, cicitnya sambil memeluk Elvan.
Aku hanya tersenyum melihat kedekatan antara Elvan dan Aisyah.

Aku duduk di sampingnya Aisyah dan ku usap² punggungnya lembut.
Dia melihat kearah ku dan melepaskan pelukannya pada Elvan.

"Kamu siapa namanya, katanya
"Aku Fara, kamu siapa namanya cantik? Jawab gue lirih.
"Aku Aisyah, lanjutnya.

"Kamu umur berapa tanyaku kemudian.
"8 thn, jawabnya manyun .
"kamu umur berapa tanyanya kemudian.
"23 thn, kataku tersenyum.
"Van, kok istrimu tua banget umurnya sudah banyak katanya lucu.

Elvan dan aku juga papa tersenyum hampir terbahak-bahak kalau gak tau tempat wkwkwk.
Akhirnya senyumnya di tahan juga ha ha ha, dan kemudian Elvan mengajarkan beberapa langkah untuk melakukan hal² kecil yang biasa dilakukan cewek, dan aku ikut membantunya.

"Yank kamu gak capek tanya Elvan lembut ke gue sambil mengelus perut ku yang gak buncit.
" Iya nih dari tadi ngoceh gak jelas haus dan lapar jawabku lirih, sambil mengelus perut ku.

"Dedek lapar ya bentar lagi ayah beli in makan ya katanya sambil menciumi perut buncit ku.
Aisyah yang melihat nya jadi heran sendiri, dan ikut memegang perut ku.

"Van perut istrimu kok buncit, katanya polos.
"Iya di sini ada dedeknya jawab Elvan menjelaskan.
"Ooh kalau buncit itu artinya ada dedeknya ya, tanyanya lugu.
"Iya," jawabku lembut.
"Hmmmmm kapan² aku juga mau punya suami Van kamu mau jadi suamiku katanya polos.

"Elvan melihat ke arahku minta saran, aku hanya menganggukkan kepala, papa yang melihat akhirnya pamit mau keluar ruangan pingin liat² sekitarnya.
Aku dan Elvan mengiyakan.

"Aku mau beliin kamu makanan sama minuman buat kamu yank mau ikut apa disini aja, kata Elvan sambil mengelus pucuk kepala gue lembut.

"Aku disini aja sama Aisyah gak pa pa kok, jawabku enteng.
"Ya udah aku tinggal bentar ya, sembari keluar ruangan Aisyah.
"Jangan lama² Van, kataku mengingat jamnya.
"Gak lama kok, bentar doang ke warung depan aja kok?

Akhirnya aku berduaan aja sama Aisyah, tak lama papaku masuk ke ruangan Aisyah. Dan duduk di sofa sambil baca koran.

Tiba-tiba Aisyah berdiri dari duduknya dan mendekati papaku.
"Paaa panggilnya kemudian.
Papaku menurunkan korannya dan melihat Aisyah,
"Iya sayang ada apa ,jawabnya datar.

"Aisyah kangen banget sama papa kenapa papa gak pernah lagi mengunjungi Aisyah, katanya manja dan menitikkan air mata.
"Sini kata papaku sambil menepuk kan sofa disebelahnya supaya dia bisa duduk di samping papa.

Takdir {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang