Curhat

1.2K 118 9
                                    

"Perasaan itu fitrah dari Allah, tinggal seperti apa kita menanggapinya"

G e n g s i

****

Sebelum baca jangan lupa vote,, eheheh by the way jangan lupa koment juga.. buat author bahagia kan pahala.. sekalian biar kita makin saling kenal.. okey

Silahkan...😁😁

***

Carisaa menggumamkan sholawat dengan riang sore ini, ia sekarang berada di bandara tepatnya diruang tunggu untuk menjemput pengantin baru yang sudah menikah sudah 1 tahun lebih itu, mereka baru saja pulang  Honey mon di Turki.

Ia menyungingkan senyum saat melihat Alfa dan Zahra bergandengan tangan sedang kebingungan mencarinya..

"Abaaang." pekiknya melambaikan tangan sambil tersenyum.

Alfa dan Zahra berbalik. Mereka tersenyum dan menghembuskan nafas legah akhirnya setelah lama kebingungan mencari, Carisa menampakkan diri juga. Keduanya jalan berisisian menghampiri Carisa.

"Cieee pengantin baru, Welcome back in Bandung City." Ucapnya dengan semangat lalu memeluk Zahra erat.

Alfa terkekeh melihat penyambutan Carisa yang super exited itu.

"Hahaha i'm come back Home Ris." balas Zahra.

Carisa mengurai pelukannya dengan senyum bahagia yang tetap terpatri diwajahnya..

"Bawa oleh-oleh kan bang, Kak Zah.? Ingat kan apa yang aku minta." godanya sambil memainkan Alisnya.

"Bawa dong, selalu diingat kok sayang." balas Zahra.

Alfa pura-pura cemberut sambil menatap Carisa lekat lekat.

"Riss, kok abang ngga dipeluk si, masa cuma Alfazamku yang dikasi pelukan." Rajuk Alfa.

Carisa menoel lengan Alfa sambil tertawa. "Abang ngga perlu gue peluk lagi."

Alfa mengernyit heran. "Lah kenapa.?" Tanya abangnya keheranan.

"Cause bang Al udah punya teh Zahra,, kalau gue peluk bang Al menang banyak dong udah dipeluk Istri dipeluk adik pula. Sory yah gue ngga mau bang Al menang banyak. Kasian kaum singlelillah yang menyaksikan entar mereka baper lagi. No no" balas Carisa bercanda.

Alfa dan Zahra yang mendengar jawaban Carisa itu, tertawa. Mereka berdua kompak mendekat lalu memeluknya. Carisa ikut tertawa kemudian mebalas pelukan Kakak-kakaknya.

"Nah kalau berpelukan bertiga gini kan adil jadi ngga ada kaum single yang baper." Celetuknya.

"Hahahaha, ya Allah Ris." balas Zahra.

Sementara Alfa? Lelaki itu terkekeh sambil menggelengkan kepala gemas dengan tingkah Carisa. Mereka akhirnya melerai pelukannya.

"Tumben peka Ris sama kaum sendiri biasanya juga ngga pernah sepeka ini, kayanya Afi dan yang lain berhasil nih ajarin kamu buat peka."

Deg.. Jantung Carisa berdetak abnormal lagi mendengar nama Afi pipinya mendadak panas. Kenapa tubuhnya selalu bereaksi aneh seperti ini sih saat mendengar nama bang Afi.

"Riss kamu nggak apa-apakan.?" Tanya Zahra yang menangkap gelagat aneh Carisa setelah Alfa membuang bicara seperti tadi. Alfa ikut memperhatikan Carisa.

"Dasar jantung kenapa kumat saat seperti ini si." Carisa membatin..

"Engga kenapa napa kak hehe santai santai." balasnya.

G e n g s i (Complit ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang