"Kamu itu seperti rumus integral berliku dan buat pusing"
G e n g s i
****
Carisa berjalan dengan tidak santai menuju ruangan Alfa. Ia kesal bukan main karena ke resean Afi. Niat hati hanya untuk menghibur malah ditanggapi sinis oleh abang dinginnya itu. Setibanya diruangan Alfa ia mendudukkan dirinya di kursi dekat jendela sambil menopang dagu. Ia masih sangat kesal dengan perlakuan Afi.
"Iii nyebelin, rese." Gerutunya. Raut wajahnya jadi tak cerah karna cemberut.
"Assalamualaikum" Ucap seseorang dari arah luar sambil mengetuk pintu.
"Waalaikumsallam, masuk aja ngga dikunci." Jawab Carisa dengan nada malas.
"Haiii kakak Cerewet." Tegur Hafsah yang kini tengah masuk dalam ruangan Alfa. Carisa menoleh dengan terkejut akibat sapaan yang tak biasa itu.
"Waaaaw, Hafsah." Pekik Carisa dengan semangat, ia berdiri menghampiri Hafsah dan Zahra dengan cepat.
Zahra yang melihat dua adiknya itu hanya menggeleng kecil dan tersenyum kemudian sibuk kembali meletakkan rantang bekal dimeja Alfa.
"Masya Allah kakak rindu kamu Haf." Bisik Carisa dalam pelukan Hafsah.
Hafsah terkekeh. "Aku juga rindu kakak yang cerewet ini."
"Kalau udah ketemu gini nih, aku yang dikacangin." Imbuh Zahra sambil menata makanan dimeja.
Carisa dan Hafsah kompak melerai pelukannya lalu menoleh kearah Zahra sambil terkikik.
"Yang udah halal mah ngga boleh gabung sama kaum singlelillah lagi, iya ngga Haf." Ejek Carisa.
"Iya, yang udah halal ngga boleh ngiri sama yang masi single." Balas Hafsha.
Zahra mengerutkan dahi mendengar ucapan Hafsah. "Bukannya kebalik ya?." Zahra menimpali.
Carisa dan Hafsah tertawa. "Sekali sekali lah." Ucap mereka bersamaan.
"Haha, dari pada kalian ngeledek mulu mending bantuin aku nyiapin makanan di meja sana." Tunjuk Zahra pada meja ruang santai.
Mata Carisa langsung tertuju pada rantang besar yang tersimpan diatas meja. Ia baru sadar kalau kakak iparnya membawa makanan yang begitu banyak.
"Kak, ini makanan buat siapa? Banyak bener." Ucap Carisa keheranan
"Buat kita ris, yuk bantu siapin bentar lagi abang-abangmu datang tuh."
Hafsah ikut bergabung dengan Zahra mulai membantu memilah-milah menu dan menatanya di piring.
"Masya Allah banyak bener."
Carisa takjub dengan makanan yang ada didepannya. Ia kemudian ikut membantu menyiapkan makanan itu di piring-piring menu lalu mereka letakkan diatas meja yang satunya lagi untungnya ruangan Alfa sudah luas dan besar tidak seperti awal ia Coas dulu.
Ruangan Alfa didalamnya terdapat tempat santai kalah penat memeriksa pasien dan ruang istrahat. Carisa dan yang lain rencananya akan makan ditempat Santai tersebut. Lumayan sofa dan mejanya cukup menampung mereka untuk kumpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
G e n g s i (Complit ✔)
روحانياتBagaimana jadinya jika dua orang yang sebenarnya saling suka enggan menunjukkan rasa karna terhalang G e n g s i ? Carisa Purti Muhammad.~~~ Perempuan cantik yang sukar mengakui perasaan karna terhalang sifat tidak peka dan Gengsinya. Muhammad Ibrah...