"Jika pada dasarnya jatuh cinta adalah patah hati yang di sengaja, maka rasa sakit pengharapan pada mahluk bukan hal yang tak terkecualikan"
G e n g s i
***
"Riss." Pekik Aila yang baru saja datang.. Aila berjalan sambil mengukir senyum membawa bungkusan kecil berwarna putih menuju Carisa. Usai curhat kemarin Aila nampak melaksanakan ide yang di usulkan Carisa. Carisa berbalik sambil tersenyum mendapati perempuan berhijab maron itu menghampirinya.
"Eh kak Ai, cerah banget yah hari ini." Pujinya yang memang terkagum akan keindahan rupa Aila. Sepertinya Allah menciptakan gadis dihadapanya ini dengan mood yang bahagia.
"Allhamdulillah berkat kamu nih Ris aku jadi semangat." Jawab Ai yang kemudian mengangkat tentengan yang dibawanya sambil di ayun-ayunkan. "Tebak ini apa hayo.?" Serunya.
"Bekal?" Jawab Carisa yang bernada seperti pertanyaan.
Aila mengangguk. "Yah, ini bekal doain aku yah semoga ia suka bekal ini dan mau memakannya." Pinta Ai.
Carisa terkekeh, ah perempuan ini masih saja tidak percaya diri, siapa siih yang akan menolak jika dikasih bekal sama gadis manis seperti Aila ini, ia rasa tidak ada. Yang menolak paling hanya orang-orang yang katarak matanya karena tidak melihat tulusnya sebuah pemberian atau segelintir orang yang tidak suka padanya selebihnya akan dengan senang hati menerima. Terlebih kaum adam yang ada di rumah sakit ini.
"Iya, aku doakan good luck yah kak." Balasnya sambil mengusap dua pundak Aila.
"Aaa makasih." Pekik Aila. Carisa mengangguk. "Yasudah aku ke ruangan dulu yah assalamualakum." Putus Aila ia melambaikan tangan dengan cengiran khasnya lalu menyeret langkahnya ke ruangan.
"Waalaikumsallam" gumam Carisa lalu berbelok menuju ruangan. Sesekali ia menepis dengan gelengan jika tiba-tiba rasa sesaknya hinggap. Ahh nyatanya mencoba ikhlas itu tidak muda terlebih ia baru sadar bahwa hatinya jatuh terlalu dalam butuh waktu lama untuk menariknya kembali ke permukaan.
Gio datang berbarengan dengan Fian. Mereka menuju pintu masuk rumah sakit sambil sesekali terkekeh akibat membahas film disney frozen seri 2 yang memiliki lagu sangat banyak tiap sesi filmya. Ingin menangis saja sebenarnya dua lelaki itu namun karena paksaan adik perempuan mereka, sebagai seorang kakak yah mereka pasrah saja.
"Lu duluan aja yan, gue mau nyamperin Carisa dulu." Ucap Gio yang di angguki Fian. Mereka kemudian berpisah jalur Fian lurus sementara Gio berbelok.
Setibanya depan ruangan milik Carisa yang selalu terbuka lebar itu, Gio menarik ujung bibirnya membentuk sebuah lengkungan lalu mengetuk pintu samping dinding dengan mengucap salam. Carisa yang sedang melamunkan rasa sediikit terkaget dengan ucapan salam Gio. Ia membalas sambil menunjukan senyum pula.
"Pagi Ris, maaf yah kemarin gue ngga keliatan, ngga ngajak lu makan juga padahal udah janji." Jelas Gio panjang lebar yang sudah mengambil duduk di kursi pasiennya.
Carisa nyengir. Ia maklum lagian kemarin ia juga tidak akan ikut karena sibuk mendengarkan curahan hati Aila yang kebingungan.
"Tak apa Gi, gue maklum kok." Jawabnya
"Emang lu sahabat gue yang pengertian banget dah, gue mau cerita soal film frozen yang gue tonton sama Dinda, tapi ntar pas istrahat. Oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
G e n g s i (Complit ✔)
SpiritualBagaimana jadinya jika dua orang yang sebenarnya saling suka enggan menunjukkan rasa karna terhalang G e n g s i ? Carisa Purti Muhammad.~~~ Perempuan cantik yang sukar mengakui perasaan karna terhalang sifat tidak peka dan Gengsinya. Muhammad Ibrah...