Tamu

814 71 8
                                    

"Allah memberikan rasa pada siapa yang dikehendakinya dan yang terpilih punya cara berbeda-beda dalam menunjukannya"

G e n g s i

***

"Sudah lama ya Gio, kamu ngga main kesini." Ratih memulai pembicaraan.

"Iya tan,, lumayan lama hehehe." Sahut Gio dengan canggung.

Carisa keluar dari Arah dapur sambil membawa nampan yang diatasnya terdapat piring kue dan gelas teh hangat, suasana malam jam-jam delapan memang pas ditemani cemilan dan minuman yang hangat.

"Silakan Gi dinikmati." Ucap Carisa lalu duduk disamping ibunya.

"Kamu ya dek, ngga bilang bilang mau ajak Gio ke rumah, kan mama bisa masakin dulu sebelum kalian tiba." Tegur Ratih.

Carisa menyengir menatap ibunya. "Aku juga ngga tau ma kalau Gio bakal datang malam ini, tadi aja pas ku beritahu bang Alfa, abang juga kaget."

"Hehehe iya tante ngga usah repot- repot,aku dah kenyang kok."

"Bay the way ma, ayah, bang Al sama kak Zahra kok ngga kesini?" Tanya Carisa yang merasa sedikit tidak enak dengan Gio, karna tidak disambut lengkap oleh keluarganya.

"Ayahmu kan tau sendiri dek, pasti lagi sibuk diruang kerjanya kalau Alfa mungkin sebentar lagi turun."

"Om Fadli sibuk sekali ya tan, ngga berubah dari dulu sampe sekarang masi aja sibuk." Gio menanggapi.

"Yah begitulah ayahnya Alfa dan Carisa." Balas Ratih.

Taklama Alfa dan Zahra ikut bergabung.. "sory yah Gi baru gabung maklum gue baru selesai beres beres."

"Iya bang tak mengapa masi ada Risa dan tante Ratih kok yang temani."

"Ohh iya Gi, kenalin ini istri aku Zahra. Yang kenalin itu dokter Gio sahabatnya Risa." Ucap Alfa

"Hai kak, saya Gio Ardian, panggil saja Gio." Jawab Gio dengan senyum ramah.

"Zahra." Balas Istri Alfa.

"Kak Zah, gimana ganteng kan sahabatku." Bisik Carisa pada Zahra.

"Hmm lumyan." balas Zahra berbisik pula. Mendengar tanggapan sang kakak ipar, Carisa tersenyum. Berarti matanya memang handal dalam menilai orang. Jiah Carisa gitu loh.

Alfa duduk tepat di samping Gio, Ratih, Zahra dan Carisa duduk tepat di hadapan kedua laki laki tersebut. Tiba tiba handphone Alfa berdering.

"....."

"Ooh yaudah kalian kesini saja."

"......"

"Waalaukumsallam."

Lima menit kemudian suara klakson mobil terdengar bertepatan dengan kehadiran Fadli yang baru saja keluar dari ruang kerjaanya.

"Ada tamu lagi tuh." Ucap Fadli.

Carisa hendak berdiri namun di larang oleh Alfa. "Aku aja dek. Kamu lanjut ngobrol aja."

Carisa mengidikan bahu sebelah lalu duduk kembali ya sudah kalau abangnya yang ingin menyambut.

Mereka melanjutkan obrolan-obrolan ringan yang semoat tertunda sementara Alfa keluar menghampiri sahabatnya..

"Weis para dokter kece sini masuk, kalian dah lama ngga kesini semenjak gue nikah."

"Maklum lah, kita semua kan sibuk belum lagi Lim yang sibuk keliling puskesmas daerah. Pas malam ini balik dia langsung ngajak kesini." Jelas Saga.

G e n g s i (Complit ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang