Rencana

739 77 9
                                    

"Semua yang sudah di usahakan dan di doakan dengan sungguh akan berbuah bahagia yah walau konsekuennya ribet dulu."

G e n g s i

***

Usai berdebat tak jelas dalam mobil, kini Saga dan Carisa harus mampir di Rumah Afi.

"Awas lu Fi kalau ngga kasi makan gue." Ingat Saga yang dibalas decakan sama kekehan oleh Carisa dan Afi.

"Jadi gaunya bakal di titip dirumah mu bang? Ngga langsung ngasih kak Ai?"

Afi mengangguk sebagai respon

"Fii." Panggil Saga dengan tatapan yang agak keheranan.

Afi melirik Saga sambil tersenyum kecil. "Udah ayuk pada keluar, mami gue  nungguin tuh di dalam." Balasnya mengalihkan pembicaraan.

Ketiganya keluar bersaman dan jalan menuju arah pintu, baru saja bel rumah ingin dipencet Caca sudah membuka pintu, tampilannya yang rapi serta wangi cukup menandakan bahwa adik Afi itu akan keluar.

"Eh, abang, kak Carisa, kak Saga." Celetuk Caca kaget melihat tiga orang dokter itu berdiri diteras rumahnya.

"Assalamualaikum" ucap mereka bertiga, Afi mendekat lalu mengendus adiknya

"Lu make parfum kakak kan?" Tanya Afi

Caca hanya terkekeh."iya, ish bang ajak lah kak Carisa dan kak Saga masuk jangan malah deketin gue gini, maaa ada abang nih." Pekik Caca

"Ngalihin isu lu ca, awas lu kalau pulang. Ris, Ga hayuk masuk." Panggil Afi lalu melengos masuk duluan dalam Rumah.

Caca malah terbahak lalu mengangkat jari membentuk huruf "v" setelah itu menghiraukan tatapan tajam Afi, ia malah sibuk mengomentari  perempuan dan lelaki yang berdiri bersisian dengan abangnya.

"Ii kak Risa makin hari makin cantik deh, lama tak berjumpa kak." Tegur Caca sebelum pergi. Gadis yang memiliki tinggi hampir mirip dengan Carisa itu juga menegur Saga dengan sangat antusias tak kalah antusiasnya dengan menegur Carisa tadi.

"Iyalah, Sagara Ahmad gitu loh." Canda Saga yang menyebabkan Caca dan Carisa terkekeh.

"Caa, kakak-kakaknya disuruh masuk jangan di ajak ngobrol depan pintu." Pekik Chayra sang mami.

"Iya mah." Balas Caca tak kalah kuat.

"Ca, abangmu makin hari makin gaje." Ucap Carisa yang mulai masuk mengikuti Caca masuk dalam rumah.

"Maklum kak, udah mau nikah katanya." Balas Caca.

"Ngga gitu juga kali Ca, orang mau nikah itu harus jelas nggak makin gaje yakan Ris." Imbuh Saga yang kini sudah duduk diatas sofa ruang keluarga.

Caca terkekeh menatap Saga yang protes. "Ntar juga ngga akan gaje kok bang kalau udah ijab. Ya kan Kak Ris. Orang kakak iparku cantik gini." Balas Caca yang sudah berdiri hendak keluar lagi.

Carisa mengernyit heran sementara Saga menepuk jidatnya. Caca yang baru saja sadar akan ucapanya meringis lalu berbalik menatap Carisa dan Saga. "Tenang aja kak, bang Afi ngga akan makin gaje kalau udah nikah. Gue tinggal yah mau ke Rumah Gabby dulu. Bye assalamualaikum"

Saga menghembuskan nafas legah sementara Carisa mengidikkan bahu jadi tak ambil pusing dengan ucapan Caca, bertepatan dengan kepergian Caca, Chayra dan Afi muncul sambil membawa cemilan dan jus.

"Anak berbakti." Ucap Saga kagum saat melihat Afi memegang nampan yang berisikan piring-piring kue tersebut sedangkan Maminya sudah heboh menyambut Carisa

G e n g s i (Complit ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang