Prolog

3.7K 178 14
                                    

"Oke ini bukan tentang penyatuan huruf afabet A dan Z yang tak butuh pemikiran susah, ego dan gengsi yang tinggi. Ini tentang penyatuan rasa aneh yang entah datang dari mana tiba-tiba menelusup dalam hati. Apa kalian tahu? Rasanya seperti habis lari cepat jarak 100 meter, seperti itu denyut jantungnya yang setiap kali melihat sahabat abangnya akhir-akhir ini selalu butuh pasokan oksigen yang banyak."

Carisa Putri Ahmad.. harus selalu siaga 24 jam saat bertemu dengan sahabat Alfa, Muhammad Ibrahim Kadafi atau yang bisa ia kenal dengan sapaan bang Afi, kak Afi dan Manusia cold. Dirinya selalu bertanya  mengapa setiap bertemu dan dekat terlebih bersitatap dengan Afi selalu menelusup rasa aneh di hati  dan jantungnya.

Ia bingung apa yang salah dengannya sampai sebegitu gugupnya bertemu dengan  Afi, apakah ia harus menghindari sahabat abangnya itu? Ataukah ia harus bersikap biasa saja berupaya menekan rasa aneh yang menghampiri jantungnya.

Aneh memang karna  pikirannya mendadak tidak logis dengan perasaan baru itu. Terlebih ia mendadak takut sendiri jika rasa ini hanya ia yang rasa. Apakah rasa ini akan membuatnya berubah jadi perempuan yang lebih bijak? Ia menghela nafas gusar jujur otaknya tak bisa berkompromi dengan perasaanya. Ia ingat kala menyangkal dengan kegelian saat mendengar ucapan Alfa padanya.

"hati hati jatuh cinta Ris, Afi itu Sholeh dan tampan loh". Ucap Alfa kala itu lalu terkekeh menatapnya, ia geli  mendengar peringatan Alfa untuknya.

Huftt masa ia sih?, ia yang tak mudah baper-an dan quen of tidak peka ini jatuh cinta? Yang benar saja? Alfa tidak salah dalam memperingati kan? Atau jangan jangan kakaknya itu lupa akan fakta tentangnya?

Ia menggeleng kuat-kuat berupaya membuang pikiran pikiran anehnya, berusaha melupakan rasa yang entah dari mana datangnya. Ia tidak mungkin jatuh cinta sama Afi karna di matanya Afi selalu memandangnya sebagai adik kesayangan dan ia menyayangi Afi layaknya Alfa tapi akankah ia kokoh dengan pendiriannya saat sang pemilik-Nya berkuasa? Akankah ia mampu mematahkan perasaanya demi logika yang dijunjungnya? Atau malah sebaliknya? Perasaanya mampu mematahkan logikanya?

__________________

"Percayalah Hati kadang berperang dengan logika saat dilanda jatuh cinta"

Eaaaa.. 😂😂

G e n g s i (Complit ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang