"Sesungguhnya keadanya apabila Dia (Allah) menghendaki sesuatu hanya berkata kepadanya "jadilah! Maka jadilah ia " Q.S Yasin ayat 82
G e n g s i
***
Empat hari sebelum pernikahan Aila..
"Jadi bakal gunain jasa WO ni?" Tanya Aila memperjelas sekali lagi.
Afi mengangguk lalu menatap Fian dan Aila bergantian. "Gimana kalian pada setuju kan?"
"Gue sih, setuju-setuju aja. Lagian hasilnya pasti bakal bagus."
"Gue sependapat sama Ai." Sambung Fian.
Tak lama pintu ruangan Afi terketuk lalu diikuti ucapan salam yang terdengar.
"Nih pegang" Afi memberikan buku album gambar desain pesta pernikahan pada Aila. Lalu melengang kearah pintu untuk di buka.
Dahi Carisa mengernyit saat menatap Afi yang menyambutnya dengan senyum manis.
"Masuk Ris."
Carisa mengangguk, ia kemudian masuk mengikuti langkah Afi dari belakang.
"Riss, sini deh." Pekik Aila.
Fian yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Perempuan kalau udah ngumpul pasti bakal heboh.
"Ada apa kak?" Tanyanya yang masi bingung karena ia di panggil ke ruangan Afi.
"Lu liat deh, mana ya yang bagus buat dekorasi weding." Aila menyodorkan Album saat Carisa duduk di sampingnya.
Dalam hati Carisa meringis. Sebegitunya ia terlibat dalam pernikahan ini, padahal baru saja niat buat move on eh di leburkan lagi. Resikonya sih sebenarnya suruh siapa suka sama orang yang sama.
"Tunjukan kemampuan eistetikmu Ris." Tambah Fian.
Carisa membuka dengan seksama album gambar itu. Antara ikhlas dan tidak ikhlas sebenarnya. "Tema casual weding menurutku cantik kak, kesannya terlihat elegan dan ngga ribet."
"Gaun pengantin kak Ai warna apa? Kalau putih cocok banget dengan dekorasi weding casual." Lanjut Carisa lagi.
Aila dan kedua lelaki yang memperhatikan Carisa manggut-manggut. "Gimana nih Fi?" Tanya Aila.
"Gue setuju." Jawab Afi.
"Berarti lo harus beli dan ukur baju warna putih Fi." Sambung Alfian.
"Tenang nanti gue siapin nikahnya empat hari lagi kok. Masi keburu." Jawab Afi dengan nada bercanda.
Aila dan Alfian terkekeh. Lalu memandangi Carisa lagi. "Lu juga Ris beli gaun warna putih." Ucap Aila.
Carisa tersenyum sebagai tanggapan. "Yang jadi bridesmaid bajunya bagus warna moca dong kak." Ucapnya mengalihkan pembicaraan absurd Aila dan Alfian. Ck kalau dia tau bakal seperti ini mending ia tak mengikuti ucapan Afi yang menyuruhnya datang.
Afi berdiri sambil memegang buku album untuk dekorasi sementara Alfian dan Aila masi menimang-nimang tentang ide yang di cetuskan barusan. "Baju seragam warna mocca yah? Hmm boleh juga jadi kesanya pastel yang manis-manis gitu kan konsepnya."
"Iyap, betul pokoknya pernikahan kak Ai bakal bittersweet."
"Okey, terimakasih Carisa youre idea ist a briliant."
Carisa tersenyum menanggapi meski dalam hati membayangkan hari bahagia Aila saja tidak sanggup. Oh Allah ia ingin benar-benar mengikhlaskan Afi. Perasaannya ini salah dan tak seharusnya semakin hari semakin kuat. Ia tidak mau di sebut sebagai perempuan perebut lelaki orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
G e n g s i (Complit ✔)
SpiritualBagaimana jadinya jika dua orang yang sebenarnya saling suka enggan menunjukkan rasa karna terhalang G e n g s i ? Carisa Purti Muhammad.~~~ Perempuan cantik yang sukar mengakui perasaan karna terhalang sifat tidak peka dan Gengsinya. Muhammad Ibrah...