Bidadari

810 76 2
                                    

"Orang bilang bidadari itu bersayap tapi menurutku bidadari itu berhijab"

G e n g s i

***

"Assalamualaikum bang." Ucap Carisa saat masuk dalam ruangan Alfa.

"Waalaikumsallam." Sahut Alfa menatap adiknya dengan senyum.

"Abang manggil aku? mau di bantu ngapain nih bang?" Tanya Carisa sesaat setelah duduk di kursi.

"Hmm" Alfa mengernyit menatap adiknya. "Siapa yang manggil ris, abang ngga manggil kamu."

"Serius bang? Tadi Afi bilang aku dipanggil sama abang." Carisa memicing menatap Alfa..

"ngga Ris, ngapain kan ini belum jamnya pulang. Abangkan biasa manggil kalau udah slesai shift."

"Hmm.. berarti bang Afi bohongin aku.. huuu bang Afiiiii." Carisa gemas sendiri dengan kelakuan partner kerjanya itu.

"Hahahaha,, udah Riss cincang aja Afi abang ikhlaas." Ucap Alfa lalu mengangkat panggilan yang masuk di Handphonenya...

Carisa jengkel dengan tingkah laku Afi, mahluk rese itu benar-benar membuatnya gemas sendiri belum lagi detak jantungnya yang makin hari makin absurd ia hanya mampu menghela nafas.

***

"Wah terimakasih Dokter Afi sudah mengantar saya." Ucap Gio

"Iya sama sama, saya permisi selamat bekerja dokter Gio." Balas Afi kemudian bebalik ke ruangannya kembali.

"Heii Gio.." tegur Dokter Fian..

"Ehh Fian." Gio menanggapi dengan bertos bersama Fian.

"Hayoo masuk, di dalam masi ada dokter Saga yang belum sempat berkenalan tadi karna habis operasi pasien." Fian merangkul Gio mengajaknya masuk dalam ruang bangsal.

Afi buru-buru kembali dalam ruangannya. Setibanya di ruangan ia masuk dalam kamar mandi membasu wajah lalu menatap pantulannya di dalam cermin.. ia tak habis pikir tingkahnya tadi bisa di bilang sangat konyol, rencana ingin mengunjungi Saga eh mala berbelok memisahkan Carisa dan dokter baru itu, hanya karena ia melihat mereka bahagia jalan bersama. lalu alasan yang ia gunakan? Astagfirullah Afi benar-benar tidak mengerti kenapa dirinya jadi selebay ini..

"Assalamualaikum bang Afiiii." Pekik Carisa yang datang menghampiri Afi diruangannya.

Afi menghela nafas lalu keluar dari kamar mandi. "Waalaikumusallam why Riis.?" Balasnya dengan nada malas.

"Bang Afi yah benar benar... tadi__"

"Udah ngga usah ngegas, ambil stetoskop kita ke ruangan Radit sekarang.!" Sela Afi denga santai lalu mengenakan kembali Snelinya.

Carisa beristigfar sambil menghela nafas dengan kasar bisa ngga sih dia mengulek laki-laki dihadapannya ini jadi sambal. Afi benar benar ngeselin..

"Ngga usah masang wajah garang ikut aku cepetan." Sambung Afi lagi kemudian keluar ruangan.

Carisa dibuat gigit jari karna kesal akibat ulah Afi. Sumpah Afi yang dulu dan sekarang lebih menyebalkan yang sekarang.

"astagfirullah yang sabar Risa sabaaarr.." gumamnya lalu ikut keluar mengikuti Afi.

"Assalamualaikum." Afi mengucap salam saat memasuki kamar Radit. Radit yang melihat Afi dan Carisa datang tersenyum senang.

G e n g s i (Complit ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang