My Euphoria - Jungkook Chaeyeon ✔

GIRLS TALK

Cuaca Seoul hari ini lumayan bersahabat, tidak dingin dan juga tidak terlalu panas. Waktu yang tepat untuk orang-orang pergi ke luar rumah untuk sejenak merehatkan diri di tengah kesibukan pun bagi dua orang sahabat yang memutuskan pergi ke sebuah mall di tengah kota.

Belanja,

Memang tak bisa di pungkiri, wanita itu identik dengan shopping. Bahkan ada beberapa yang menjadikan shopping sebagai salah satu hobinya atau bahkan sarana untuk menghilangkan stress. Begitupun yang terjadi pada Kyulkyung, tadi ketika pagi-pagi sekali menelponnya dan mengeluh betapa ia sangat stress dengan tugas akhir mereka. Hingga Chaeyeon menyarankan untuk pergi refreshing, maka berakhirlah mereka disini.

Chaeyeon merasa kakinya  hampir patah setelah berjam-jam lamanya mereka berkeliling dari toko satu ke toko lainnya, mencoba melihat-lihat apa saja benda menarik yang mereka temui. Setelah di pikir-pikir gaya berbelanja Kyulkyung berbeda dengan Chaeyeon, jika Kyulkyung suka rute yang bercabang sampai rute berputar-putar maka rute Chaeyeon hanya satu misalnya jika ingin mampir ke toko sepatu maka hanya akan kesana. Ya, sesimpel itu, dan karena alasan itu juga yang membuat Chaeyeon ngos-ngosan sekarang.

-

Chaeyeon menghela nafasnya, akhirnya mereka mampir ke sebuah restoran dalam salah satu mall terbesar di korea itu.

"Kau tak lelah?" Chaeyeon mengerutkan kening ke arah Kyulkyung yang duduk di sebrang meja masih terlihat santai, bahkan tak ada sebiji peluh pun di dahinya.

Kyulkyung memandang Chaeyeon dengan tatapan tajamnya "Kau tahu, tak ada kata lelah jika itu hobimu"

Chaeyeon menggeleng seraya menyesap strawberry latte favoritnya.

"Kalau begitu, jadikan tugas akhir itu menjadi hobimu" Mulut Chaeyeon tak segan  melemparkan kalimat sarkatisnya, karena Chaeyeon tahu sahabatnya itu tidak akan pernah tersinggung.

Kyulkyung hanya memajukan bibirnya, dengan raut muka masam.

"Kulihat kau tak pernah terbebani dengan tugas akhirmu. Tolong beri tipsnya" Chaeyeon tertawa mendengar penuturan Kyulkyung, sahabatnya itu tidak tahu yang sebenarnya terjadi. Lebih parah dari Kyulkyung,  bahkan di awal-awal pengerjaan ia menangis kerena merasa sangat sulit apalagi ketika ia berganti judul. Beruntung ia punya Jungkook yang selalu mendukungnya disaat terpuruk, menyemangatinya dan membantunya bangkit.

"Hei, aku tidak meminta senyummu" Protes dari Kyulkyung membuat lamunan Chaeyeon tentang Jungkook buyar. Ah, omong-omong Jungkook, ia ingin sedikit mengusili gadis keturunan Taiwan itu.

"Sebenarnya hanya satu. Kau cukup cari pendamping yang akan menyemangatimu"

UHUKKK

Tepat ketika Chaeyeon menyelesaikan kalimatnya, Kyulkyung tersedak green tea yang tengah ia minum, mata bulatnya semakin melebar seiring desisan yang ia tujukan pada Chaeyeon.

"YA! Nona Jung kau meledekku ya?"

Chaeyeon menggeleng, menahan tawanya "Aku berkata jujur, aku bahkan pernang menangis ketika di suruh mengganti judul kemudian ia datang dan menenangkanku"

Kali ini tak ada sahutan dari Kyulkyung, mungkin pertanda bahwa ia membenarkan perkataan Chaeyeon.

"Kau benar, sepertinya aku harus mencari kekasih" Kyulkyung menumpu dagunya. Akhirnya ia setuju dengan Chaeyeon.

"Kenapa tidak terima cinta Mingyu saja?" Mata Kyulkyung kembali membelalak, dengan cepat ia menggeleng.

"Kenapa? Mingyu orang yang baik" Ini inti dari kejahilan Chaeyeon yang menggoda Kyulkyung perkara pasangan. Sebenarnya ia sangat ingin menjodohkan mereka berdua, karena dari yang terlihat, Mingyu itu tulus walaupun bentukannya seperti itu. Terbukti, dia konsisten mengejar Kyulkyung selama 4 tahun mereka berkuliah.

"Aku tidak yakin dia se worth it itu" Mendengar jawaban Kyulkyung, kali ini Chaeyeon yang menggeleng.

"Jika yang kau takutkan Mingyu hanya main-main, maka pikirkan sekali lagi. Jika dia hanya main-main, dia tidak akan sekonsisten itu mengejarmu dari pertama kita masuk di universitas ini" Kyulkyung terdiam, dalam hatinya Chaeyeon bersorak, semoga sahabatnya itu mendengarkan kata-katanya kali ini.