Hujan mengguyur Seoul seharian penuh seolah tak membiarkan matahari sedetik barang untuk memamerkan cahayanya. Mobil Jeon Jungkook membelah jalanan Seoul yang sedikit lengang karena hujan. Lelaki itu baru saja menyelesaikan kelas sorenya. Sunyi kala itu, hanya terdengar sayup-sayup radio yang mendendangkan tembang lawas Imagine dari band rock asal Inggris The Beatles yang merupakan salah satu favorit dari lelaki itu, sesekali ia ikut bernyanyi mengikuti lagu. Waktu menunjukkan pukul empat lewat dua belas menit. Lelaki Jeon melirik kursi samping kemudi ada beberapa paperbag kecil diatas kursi, biasanya ia menemukan Jung Chaeyeon disana yang mengomel karena cara setir Jungkook yang sudah seperti pembalap formula. Tapi sudah dua hari ini Jungkook kehilangan penumpang spesialnya dikarenakan gadisnya terkena flu dan mengharuskannya istirahat total. Gadis Jung bahkan absen dari kuliahnya. Dan sekarang Jungkook menuju kediaman Chaeyeon untuk mampir karena memang searah dengan Apartemennya.
Tepat sebelum memasuki pekarangan rumah Chaeyeon, Jungkook dihadapkan dengan mobil sport berwarna biru metalic yang ingin keluar dari sana, terlihat siluet pria muda didalamnya. Jungkook pun memundurkan mobilnya. Sedikit penasaran karena Jungkook belum pernah melihat mobil itu di keluarga Chaeyeon. Sebelum mobil sport itu benar-benar pergi suara klakson berbunyi seolah menyapa Jungkook, sedang lelaki kelinci hanya membungkuk hormat walau tidak terlihat oleh pemilik Benz E-class itu lagi karena sudah pergi.
Jungkook memencet bel rumah bercatkan putih gading itu. Tak lama sosok Jung Siyeon keluar dengan perut besarnya membukakan pintu. Orangtua Chaeyeon berada jauh di Suncheon, Provinsi Jeolla Selatan. Chaeyeon selama ini tinggal bersama kakak dan iparnya di Seoul. Jungkook sendiri sudah tak asing dengan Siyeon karena mereka memang sering bertemu. Tak jarang lelaki itu melemparkan lelucon kepada wanita dua puluh lima tahun itu.
"Chaeyeon sedang berada di kamarnya, naik saja keatas dan tolong bawakan ini. Aku sudah tidak kuat naik turun tangga" Jelas Siyeon yang sudah mengerti kedatangan Jungkook yang ingin menengok adiknya, wanita yang tengah hamil tua itu menyerahkan nampan yang berisikan bubur dan air putih hangat.
"Noona, kau yakin menyuruhku keatas?" Jungkook berguyon yang langsung di hadiahi pukulan kecil di lengannya.
"YA!! Jungkook!!" Mendengar hal itu Jungkook bergegas naik tangga sambil menggelengkan kepalanya lalu bersyukur karena ia baru saja terbebas dari bahaya hormon ibu hamil.
Sampai di pintu bercatkan merah muda, Jungkook mengetuk pintu pelan dan tak lama sosok Chaeyeon yang masih mengenakan baju tidurnya menyembul dibalik pintu. Wanita itu sedikit terkejut dengan besukan mendadak dari Jungkook. Hidungnya yang berwarna tomat membuat Jungkook gemas sendiri ingin mengusilinya andai dia tidak membawa nampan.
"Coba periksa" Punggung tangan Jungkook memegang dahi Chaeyeon setelah meletakan nampan beserta antek-antek paperbagnya keatas meja. Chaeyeon sendiri hanya pasrah.
"Sudah diukur dengan termo? Sepertinya panasnya meningkat. Pipimu sampai merah" Chaeyeon refleks memegang kedua pipinya, ia merutuk kesal dalam hati bahwa pipinya merah karena lelaki itu ada disini.
"Tidak apa-apa, paperbag itu apa? Strawaberry Latte?" Chaeyeon mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Tidak ada Strawberry Latte hari ini, paperbag itu berisi obat, satu buah-buahan dan satunya lagi buku yang Yuju titipkan" Mendengar hal itu Chaeyeon langsung lemas, setelah dua hari sakit hanya obat-obatan yang masuk tenggorokannya. Ia memerlukan sesuatu yang manis.
"Tapi aku ingin sesuatu yang manis" Chaeyeon dengan muka memelas.
"Buah juga manis" Jawab Jungkook, Chaeyeon mengangguk lemah seraya mendudukan dirinya kekasur. Jungkook lantas mendekatkan meja makan portable dihadapan Chaeyeon.
"Tapi habiskan buburmu dulu" perintah Jungkook yang tak dibantah lagi oleh Chaeyeon.
-
"Sementara sakitmu belum pulih kau hanya boleh makan buah saja, minum obat yang teratur. Aku pamit pulang" Jungkook mencium kening Chaeyeon kilat.
"Apa setelah ini kau mau pergi kesuatu tempat?" Tanya Chaeyeon ketika melihat sang lelaki terlihat buru-buru tak seperti biasanya.
"Aku takut tertular flu-mu" Sahut lelaki kelinci dengan acuh.
"Menyebalkan" Chaeyeon mendecak sebal. Jungkook terbahak.
"Sebenarnya bukan seperti itu"
"Lalu apa?"
"Seseorang dibawah sana mungkin sedang mengasah pisaunya untuk membunuhku jika aku terlalu lama dikamarmu" Jungkook melanjutkan tawanya membayangkan jika Siyeon benar-benar melakukan itu. Tak lama Chaeyeon mendengar suara pintu ditutup. Gadis itu hanya bisa menggelengkan kepala.
-
Jungkook baru saja keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang masih bertengger di rambutnya yang basah, segar yang ia rasa. Ia tak sabar ingin cepat-cepat merebahkan tubuhnya setelah seharian beraktivitas sebelum...
"HATCHIIII"
"HATCHIIII"
Mata Jungkook membelalak, apa ia baru saja tertular flu?
Gabut skripsick terciptalah cerita ini😅
Jangan lupa vote dan comment💙Ps: Hayo ada menemukan kejanggalan? Mungkin next bakalan ada tamu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Euphoria - Jungkook Chaeyeon ✔
FanficBerisi daily life Jeon Jungkook dan Jung Chaeyeon sebagai sepasang kekasih. yang berkonten -manis -ringan -dan yang pasti pendek. Photo by pinterest/on pict. (Complete)