Jungkook menyipitkan mata demi menghalau sinar matahari yang langsung menyilaukan pandangannya sejak keluar dari mobil yang membawa mereka sampai di sebuah tepi pantai, anginnya berhembus lembut membelai anak rambutnya sebelum ia putuskan memakai topi berjenis bucket hat berwarna hitam favoritnya. Ia, Hosek dan Namjoon terjebak dalam lingkaran ajakan Seokjin untuk memancing , pria 27 tahun itu beberapa hari terakhir sangat gencar mengajak mereka semua, entah motivasi apa yang membuat hyungnya itu begitu bersemangat.
"YA!! Kenapa berdiam saja, bantu aku membawa perlengkapan ini" Benarkan apa yang Jungkook katakan? Tetua dihadapannya ini begitu bersemangat, Kim Seokjin-orang yang dimaksud Jungkook kini bahkan lebih dulu berjalan menuju dermaga dengan beberapa peralatan yang dibawanya.
Sebenarnya Jungkook sudah ingin protes, ia bukan hanya sekedar berdiam diri apalagi tengah melamun seperti yang dikatakan Seokjin, melainkan sedang meregangkan ototnya karena sudah menyetir selama dua jam penuh, tapi niatnya tertahan ketika melihat punggung orang yang lima tahun lebih tua darinya itu semakin menjauh.
Jungkook mendecak sebal ketika mengingat sepanjang perjalanan hanya ia yang menyetir, padahal jika di jumlahkan mereka semua total empat orang dan satu diantaranya tak bisa menyetir, berarti tinggal bertiga. Menurut Jungkook bisa saja mereka bertiga bergantian menyetir, tapi nyatanya ketiganya lebih memilih untuk tidur di sepanjang perjalanan, ketika Jungkook ingin protes, Seokjin bahkan mengungkit-ungkit senioritas, dimana Jungkook yang paling junior antara mereka harus menurut pada yang lebih tua. Akhirnya Jungkook pasrah, beruntung ia di temani radio yang sayup-sayup memutar musik 90-an yang Jungkook suka. Setidaknya ia tidak kesepian.
"Kau langsung saja pergi kesana, biar aku dan Namjoon yang akan membawa ini, kau sudah bekerja keras driver-nim" God Bless Hoseok hyung, Jungkook bersorak dalam hatinya. Ia kemudian memamerkan senyum dan mengacungkan jempolnya tanda setuju, walau ia sedikit keberatan dengan embel-embel kata driver-nim, memangnya ia supir pribadi mereka atau apa? Ckck. Jungkook kemudian bergegas pergi ke dermaga tempat dimana mereka akan menunggu kedatangan kapal kecil untuk mengantarkan mereka ke titik lokasi pancing. Setidaknya itu kata Seokjin.
-
Jungkook menutup mulutnya yang tengah menguap lebar, entah yang keberapa kali ini Jungkook tak menghitungnya, matanya sudah berair. Kapal kecil milik nelayan yang mereka sewa sudah berhenti pada titik yang diperkirakan menjadi rumah bagi banyak ikan. Jungkook sedikit tak yakin, pasalnya sudah setengah jam mengulur pancingan, belum ada satupun ikan yang menyangkut pada salah satu dari tiga kail mereka. Ya hanya tiga, karena Namjoon si eksekutif muda itu sudah menghancurkan pancingannya di detik pertama ia memulai. Senarnya kusut dan jorannya yang patah karena tarikannya yang terlalu kencang.
Sebenarnya di kalangan teman-temannya-termasuk Jungkook- sudah tidak heran lagi melihat aksi Namjoon menghancurkan barangnya. Si eksekutif muda itu memang dikenal sebagai 'god of destruction' , dia pernah menyenggol vas mahal di restoran Seokjin yang membuat sang empu membelalakkan matanya lebar, begitupun dengan nasib gagang kacamata yang langsung patah ditempat ketika ia ingin mencoba memakai pertama kalinya, Jungkook masih ingat waktu itu mereka bahkan belum beranjak dari toko kacamatanya. Dan sekarang karena sudah merusak pancingannya, ia hanya menjadi supporter dengan roti ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Euphoria - Jungkook Chaeyeon ✔
Fiksi PenggemarBerisi daily life Jeon Jungkook dan Jung Chaeyeon sebagai sepasang kekasih. yang berkonten -manis -ringan -dan yang pasti pendek. Photo by pinterest/on pict. (Complete)