Sepanjang 21 tahun hidup Jung Eunha, ia baru kali ini sampai nekat pergi ke Seoul sendirian demi seseorang. Demi memperjuangkan cintanya. Demi memperjuangkan sesuatu yang tidak pasti, ia bahkan sudah siap kembali ke Busan dengan luka. Sungguh, Eunha tidak peduli. Yang ia cari hanya sebuah kepastian. Dan disinilah ia berada. Disebuah kafe bernuansa klasik berdindingkan kaca. Ia bisa melihat diluar sana butiran salju yang mulai berguguran dan bersamaan dengan itu nampak sepasang pelajar tengah bergandengan tangan mungkin mencoba mencari kehangatan ditengah cuaca yang bisa saja membekukan mereka. Hati seorang Jung Eunha menghangat, ia sedikit bernostalgia mengingat betapa menyenangkannya masa sekolah. Dan masa ia masih bersama Jungkook.
"Saranghae" Jungkook berkata tiba-tiba ditengah kekhusyuan mereka menikmati ice cream. Tangan kirinya yang bebas menggenggam tangan Eunha hangat. Eunha hanya tersenyum menanggapinya.
"Kenapa kau tidak menjawabku? Kau takut aku sedih karena kau tolak?" Tanya lelaki Jeon sang gadis hanya mengangguk pelan.
"Aku sebenarnya tidak perlu jawaban, aku hanya ingin kau tau saja" Ucapnya, Eunha hanya memandang dengan tatapan heran seolah bertanya mengapa?
"Bukankah dalam mencintai seseorang itu penuh pembebasan, bukan menuntut sebuah jawaban" Jelas Jungkook, ia kemudian melanjutkan "Kita juga hampir ujian, aku tidak akan memintamu menjadi kekasihku. Tenang saja" Mendengar hal itu Eunha pun kembali memandang Jungkook yang juga tengah memandangnya. Makan ice cream itupun berakhir dengan mereka yang saling melemparkan senyum kelinci masing-masing.
Lamunan Eunha buyar, seiring gemerincing bel yang berada dekat pintu masuk pertanda ada yang datang. Mata gadis Jung berbinar ketika orang yang ia tunggu selama ini akhirnya menampakan diri dihadapannya dengan coat hitam kelam dan kemeja kotak didalamnya. Lelaki itu terlihat lebih tinggi dari yang terakhir Eunha lihat.
Lalu betapa terkejutnya Eunha ketika menyadari pria yang dicintainya itu tidak datang seorang diri melainkan bersama gadis cantik dengan coat abu dan rambut hitamnya yang sangat cantik.
Ternyata benar...
Dia memang benar sudah punya seseorang sekarang. Dan sekarang sepertinya Eunha tak perlu bertanya lagi untuk mencari kepastian karena..
Ia sudah menemukan jawabannya.
Eunha berusaha menyembunyikan keterkejutannya. Ia tetap bersikap senormal mungkin dengan tetap berdiri menyambut mereka.
-
"Jung Eunha"
"Jung Chaeyeon"
Kedua wanita bermarga Jung bersalaman dengan senyum canggung.
"Maaf mengganggu waktu kalian Chaeyeon-ssi ini pertama kali kita bertemu kan? Aku teman sekolah Jungkook waktu sekolah di Busan" Eunha membuka pembicaraan bermaksud menghapus kecanggungan antara mereka.
"Ah, tidak apa-apa Eunha-ssi seharusnya aku yang minta maaf karena ini acara kalian berdua. Seseorang memaksaku untuk ikut"
30 menit berlalu, tidak ada percakapan yang berarti dari mereka. Hanya ada basa-basi antara Chaeyeon dan Eunha dan Jungkook yang menyahut seadanya. Chaeyeon sendiri tak menyangka wanita yang dihadapannya sekarang tak seperti yang ia bayangkan, dia sangat ramah. Dari yang Chaeyeon bisa nilai Jung Eunha itu definisi sempurna dari kata cantik dan baik. Bahkan jika ia seorang pria mungkin ia akan jatuh cinta dalam hitungan detik pada seorang Jung Eunha.
"Aku permisi ke toilet" Pamit Chaeyeon karena merasa dirinya adalah alasan dari diamnya dua orang yang sedang bersamanya itu, ia hanya ingin memberikan ruang bagi mereka.
-
"Ternyata kau serius ya ketika mengatakan akan membawa seseorang" Dengan senyum Eunha memecah keheningan diantara mereka setelah ditinggal berdua bersama Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Euphoria - Jungkook Chaeyeon ✔
Fiksi PenggemarBerisi daily life Jeon Jungkook dan Jung Chaeyeon sebagai sepasang kekasih. yang berkonten -manis -ringan -dan yang pasti pendek. Photo by pinterest/on pict. (Complete)