Butiran kristal putih mulai menyapa tanah Seoul. Membuat suhu menurun ke celcius paling rendah. Suasana bertambah dingin ketika sepanjang perjalanan pulang tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Jungkook begitupun juga Chaeyeon. Keduanya lebih memilih bernegoisasi dengan pikiran masing-masing.
"Jungkook-ah" Si wanita memberanikan diri membuka konversasi diantara mereka.
"Eoh?" Jungkook menoleh sembari menurunkan kecepatan mobil mereka. Chaeyeon menghela nafas tanda sesuatu sedang mengganggu pikirannya.
"Kau kedinginan? Atau kau masih lapar?" Tanyanya. Chaeyeon masih mendengar ada nada khawatir disana. Gadis itu hanya menjawab dengan gelengan pelan.
"Sebenarnya tadi aku sedikit mendengar percakapanmu dengan Eunha" Chaeyeon berkata pelan walau ia tau Jungkook juga mendengarnya, terbukti raut wajah lelaki itu mendadak berubah ketika Chaeyeon kembali mengungkit masalah Eunha.
"Semua telah selesai Chae, ayo kita lupakan itu" Sahut Jungkook tangan kirinya mengusap lembut rambut Chaeyeon.
"Sebagai sesama wanita, aku tau dia berkata tulus. Sekarang aku akan membebaskanmu jika kau ingin kembali kepadanya" Mobil tiba-tiba mendadak berhenti tanda keterkejutan seorang Jeon Jungkook. Chaeyeon memejamkan mata dan hanya bisa menunduk.
"Chae, dengarkan aku" Chaeyeon memberanikan diri membuka matanya, dan menoleh tepat kearah mata kelam Jungkook yang saat ini menatapnya dengan serius.
"Aku memperjelas hubunganku dengannya sudah lama berakhir, itu tanda bahwa aku benar-benar ingin memperjuangkan hubungan kita. Dan kau dengan mudahnya menyuruhku kembali padanya" Jungkooh mengusap rambutnya kasar tanda ia frustasi.
"Apa kau meragukan perasaanku padamu?" Chaeyeon bungkam, bibirnya bergetar pun pikirannya sedang kacau. Gadis itu ingin menangis sekarang, tapi ia tahan sekuat tenaga.
Chaeyeon pikir ia sudah melakukan tugasnya dengan baik sebagai seorang kekasih dengan tidak menjadi seseorang yang posesif. Tapi nyatanya ia salah, justru caranya itu membuatnya terlihat tidak mempercayai Jungkook. Ia berada dalam posisi serba salah.
Chaeyeon mengalihkan pandangannya ke jendela selain agar air matanya tidak terlihat lelaki Jeon, ia mulai berpikir apa ini akhir bagi mereka?
Tiba-tiba saja Chaeyeon merindukan suasana hangat mereka.
-
Jungkook merapatkan mantelnya sekedar menghalau dari udara dinginnya cuaca pada saat itu. Tungkainya yang perlahan memasuki pekarangan rumah Chaeyeon berniat untuk menjemputnya tiba-tiba berhenti ketika melihat Jung Siyeon dari arah yang berlawanan. Jungkook lantas menyapa dengan membungkuk memberi hormat.
"OJungkook-ah, kau ingin menjemputnya?" Jungkook mengiyakan.
"Sayang sekali dia sudah berangkat tadi pagi-pagi sekali" Jelas Siyeon ia kembali melanjutkan "Kukira dia berangkat bersamamu"
Jungkook kembali ke mobilnya dengan rasa bersalah, niatnya ingin meminta maaf sekaligus menjemput Chaeyeon seperti yang biasa ia lakukan. Tapi melihat Chaeyeon yang sudah pergi Jungkook-pun menyimpulkan bahwa gadis itu benar-benar marah padanya. Ya, Jungkook akui ia terlalu keras pada Chaeyeon tadi malam lelaki itu bahkan tidak bisa tidur semalaman karena perbuatannya sendiri. Dalam semalam ia bahkan membuat dua wanita menangis sekaligus. Jungkook tahu Chaeyeon juga menangis semalam, ia benci dirinya sendiri yang membuat Chaeyeon menangis. Ia ingin sekali memeluk Chaeyeon waktu itu dan membawa sang gadis kedalam dekapannya.
Ia pun menyesali perbuatannya dan bertekad akan menemui gadisnya itu nanti lalu meminta maaf walau ia tau kesalahannya cukup fatal.
-
"Jung Chaeyeon, apa yang sebenarnya terjadi padamu? Dan ada apa dengan matamu itu? Apa kau habis menangis?" Tanya Kyulkyung penasaran bukan tanpa alasan gadis keturunan Taiwan itu tiba-tiba saja diminta Chaeyeon untuk menjemputnya pagi-pagi, sedangkan biasanya gadis Jung punya pangeran berkuda yang siap menjemputnya setiap saat.
"Aku maraton drama" Jawab Chaeyeon yang tertawa dengan kikuk mencoba menyembunyikan fakta bahwa ia menangis semalam.
"Aku tidak sebodoh itu Chae, kau kira kita baru berteman kemarin? Katakan padaku bertengkar dengan kakakmu atau suamimu?" Chaeyeon meringis gadis dihadapannya ini memang tak bisa dibohongi begitu saja. Chaeyeon pun dengan terpaksa menceritakan garis besarnya.
"Berengsek Jeon Jungkook, akan kuberi pelajaran nanti jika bertemu" Seru Kyulkyung berapi-api. Chaeyeon tertawa menanggapi, sedikit menghiburnya ditengah permasalahan yang ia hadapi.
-
Kelas pagi berakhir, dua sahabat itu memutuskan akan makan diluar karena sama-sama bosan dengan makanan yang disajikan kafetaria kampus mereka.
"Aku ingin makan yang panas-panas bagaimana menurutmu?" Kyulkyung melempar pertanyaan kepada Chaeyeon sementara kaki mereka berjalan menuju parkiran.
"Tentu saja cuaca sedingin ini harus dibalas sesuatu yang panas" Jawab Chaeyeon seadanya.
"Kalau begitu hubunganmu juga panas berarti" Kyulkyung meledek. Mereka berdua tertawa.
"Bagaimana kalau kafe daerah Myeongdong, kudengar pelayannya tampan-tampan disana. Hei Chaeyeon-ah" Kyulkyung berbalik ketika tak menemukan Chaeyeon disampingnya, ia melihat Chaeyeon tertinggal dibelakang sedang berdiri membeku lantas Kyulkyung mengikuti arah pandang Chaeyeon dan menemukan gadis berpipi bulat dengan surai hitam juga tengah memandang Chaeyeon dengan pandangan yang sama.
"Eunha-ssi" Lirih Chaeyeon, ketika gadis itu perlahan mendekat.
"Chaeyeon-ssi, beruntung aku bertemu denganmu"
"Eoh, kau ingin bertemu dengannya? Biar aku panggilkan"
-
Keut yaa
Maafkan aku mereka masih kek gini wkwk
Nanti damai kok. Tunggu ajaaa
Jangan lupa vote dan commentnya. Silahkan klik tanda bintang dibawah.
Thankyou💙
KAMU SEDANG MEMBACA
My Euphoria - Jungkook Chaeyeon ✔
FanficBerisi daily life Jeon Jungkook dan Jung Chaeyeon sebagai sepasang kekasih. yang berkonten -manis -ringan -dan yang pasti pendek. Photo by pinterest/on pict. (Complete)