Fast up? Bolehh
Syaratnya:
300 vote + 50 comen (kalo mau follow juga boleh kok hehe)
Aku bakal langsung up next chapter, gapake lama:)
Gampangkan syaratnya? Nggak butuh waktu berjam jam uga😊**********
Sukma bergerak gelisah dalam duduknya, tangan kanannya menekan pelipisnya pelan raut wajahnya tampak cemas entah kenapa perasaannya tidak menentu. Ia merasa akan ada sesuatu hal besar yang akan datang, gerak geriknya tak luput dari pandangan Meisya yang duduk disebelahnya.Meisya, gadis itu tengah menyandarkan bahu serta kepalanya ketembok sedang kedua tangannya memegang ponsel pintar miliknya. Merasa ada yang aneh dari Sukma, Meisya meletakkan ponsel serta melepaskan earphone yang menempel ditelinganya.
Meisya memutar bola matanya malas, "Lo kenapa sih Suk?" Sukma menoleh menghembuskan nafas pelan lalu memperbaiki posisi duduknya menghadap ke arah Meisya."Sya sya kok perasaan gue nggak enak ya"
Ucapnya pelan namun mampu didengar oleh lawan bicaranya.Meisya terdiam salah satu alisnya terangkat, mengangkat bahunya acuh, "Pengen pup kali lo hahaha"celetuknya diseratai kekehan ringan membuat Sukma mendelik tajam, sepertinya percuma saja ia berbicara dengan Meisya. Bukannya membuat tenang yang ada malah membuat kesal. Hellooo Sukma bukan anak kecil kali yang nggak bisa bedain gimana rasa cemas gara gara pengen poop atau rasa cemas karena suatu hal, huh Meisya ada ada saja.
"Ishh bukan itu, ah yaudah deh. Btw handphone gue lowbat anjir"ucapnya sembari menahan kesal, tangan kanannya memegangi ponselnya yang hanya menampilkan layar hitam. "Lah emang kaga lo chager semalem? Oh iyaaa lupa lo kan semalem abis skidipapap an sama si om hahaha"goda Meisya, Sukma mendengus menatap sengit lawan bicaranya yang masih terkekeh pelan.
"Diem gak lo!!"desisnya tajam..
"Hahah V...."
Sukma hanya memandang malas Meisya yang masih saja tertawa karenanya, mencoba untuk mengabaikan Meisya tangan kirinya terus mencari chager yang ia letakan didalam tasnya, "Ehh tuh bu Abita udah jalan kesini anjir" ucapan dari salah seorang temannya yang memang sejak bel istirahat selesai sudah stan by didepan pintu pun membuat kelas yang awalnya ricuh mendadak hening.
Beberapa siswa maupun siswi yang awalnya tengah berghibah ria, bermain game candy crush saga, bermain catur dan beberapa siswa yang tengah rebahan ria dibelakang pun segera bangkit dan menuju kursi mereka masing-masing.
"Eh eh lah lah kok cepet banget sih"
"Tau tuh padahal gue lagi mimpi cipokan sama selena gomes"
"Elah mimpi lo kurang elite, gue dong lagi mimpi skidipapap sama pangeran gue hahaha"
"Ish kenapa bu Abita masuk kelas sih"Berbagai gerutuan dari teman temannya terdengar di indera pendengaran Sukma membuatnya menggelang, haha teman temannya memang ajaib. Derap langkah sepatu pantofel yang beradu dengan lantai mulai terdengar jelas membuat beberapa siswa yang masih menggerutu kesal bungkam seketika,"Selamat siang anak anak" ucap wanita parubaya itu dengan tegas.
"Siang buuu"
"Masukan semua buku yang ada diatas meja kalian kedalam tas, dan kumpulkan ponsel kalian dimeja saya SEKARANG"ucapnya tegas.
Bu Abita, salah satu spesies guru killer di SMA ditambah kepelitannya jika menyangkut soal nilai serta ulangan harian yang akan diberikan setiap minggunya. Dan entah kenapa semua spesies guru killer selalu mengajar matematika, jika tidak mendapat guru killer pasti guru itu jika menerangkan tidak pernah masuk diotak siswanya.
Kenapa gue nggak pernah dapet guru matematika yang baik sih.
Huh merekatipe tipe guru yang kurang disukai siswanya. Abita ,wanita parubaya dengan tinggi sekitar 150 cm, badannya agak berisi ia hari ini memakai kemeja coklat yang dipadukan dengan rok panjang se mata kaki dan gaya hijab yang hanya ditali pada lehernya. Ohh tunggu tak lupa bros bulu disamping kiri yang sangat cethar membahana ituu. Omoo haha make up sepertinya nggak perlu dideskripsikan, make up yang terkesan natural mungkin jika ada siswa baru akan mengira dia tipe guru yang siswaable hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah sahabatku (Slow Update)
RomanceDijodohin ? OMG dijaman modern kaya gini masih ada perjodohan konyol ? Yang lebih parahnya lagi dijodohinnya sama om om yang nyebelinnya minta ampun,galak dan yang terhebatnya dia ayah sahabat gue catet tu AYAH SAHABAT GUE . Padahal dulu gue mimpiny...