Ayah sahabatku (Slow Update)

Bad or Good?

Vote✔
Comen✔
Follow❤

⬇
⬇

⬇

☡☡Alurnga gajeeee☡☡

➡➡➡➡➡⬅⬅⬅⬅⬅

Didepan ruang operasi Andre memilih untuk menyandarkan tubuhnya pada kursi didepan ruangan itu. Sedangkan Aldan duduk disebelah Rio dan Rendy duduk disebelah Andre.

Saat ini jam menunjukkan pukul 18.25, kondisi tubuh serta pakaian mereka masih sama seperti sejak pertama kali mereka menginjakkan kaki ke Rumah Sakit ini satu jam yang lalu.

Tangisan Rendy sudah mulai mereda, namun tatapannya tampak kosong. Andre mencoba untuk memejamkan matanya sejenak, tubuhnya benar benar lelah kali ini rasa perih serta nyeri dari luka yang didapatnya baru ia rasakan sekarang.

"Bang gue boleh tanya sesuatu sama lo?"celeuk Rio, Aldan yang sedang menyandarkan bahunya pun mendongak kearahnya.

"Hmm?"

"Kalo yang meninggal sekitar 8 tahun yang lalu itu bonyok lo dan juga kembaranya Syakira. Lantas siapa orang yang kalian sebut mama dan juga papa?"tanyanya. Aldan memejamkan matanya, ia juga merasa lelah bukan hanya tubuh namun dadanya juga sesak. Ia takut, ia sangat takut jika operasi ini tidak berjalan dengan lancar. Ia takut Sukma pergi, dan ia juga merasa cemas debgan keadaan Meisya.

"Mereka anak kandung oma Lisa"ucap Aldan

"Jadi mereka om sama tante lo? Mereka saudara bonyok dong?"

"Bukan saudara kandung"

Rio mengerutkan dahinya"Hah maksud lo gimana? Sumpaah gue nggak paham sama sekali"

Aldan menghela nafas sejenak,"Ayah kandung gue dulunya diangkat anak sama oma Lisa, dan tante Desi anak kandung oma. Emang sejak dulu tante Desi udah kaya bonyok sendiri, karna emang kebetulan mereka susah buat punya anak. Dulunya mama Desi sayangg banget sama Sukma, dibanding gue sama adek adek yang lain mama lebih sayang sama Sukma."jelasnya. Rio menganggukan kepalanya paham, sederik kemudian dahinya mengernyit "Wait..wait kalo dulu mereka sayang sama Sukma kenapa sekarang engga? Audrey pernah cerita kalo bonyok lo benci sama Sukma. Apa alesannya sama seperti alasan Syakira benci Sukma?"duganya, Aldan mendengus mendengar ucapan Rio.

Ia mengalihkan pandangannya sejenak kearah pintu operasi yang masih belum terbuka,"Bukan karena hal itu"ucapnya membuat Rio semakin penasaran.

"Hah, terus karena apa? Nggak mungkin dong kalo mereka benci seseorang tanpa alasan"

"Mereka nganggep Sukma adalah penyebab Mama Desi kehilangan calon buah hatinya"

"Hah kok bisa? Calon buah hati??"

Aldan tersenyum samar, pikirannya melayang pada kejadian beberapa tahun yang lalu. Yang mungkin bisa dikatakan sebagai awal ketidak harmonisan keluarganya,"Hal itu terjadi setelah Sukma bangun dari komanya, dia jadi pendiem ditambah amnesia yang terjadi membuatnya benar benar sulit menunjukkan senyumnya. Setelah tragedi itu memang keadaan keluarga gue bener bener diambang kehancuran. Syakira sendiri juga mengalami gangguan psikis sehingga dia harus mendapat perawatan khusus di Singapura, sedangkan Sukma keadaannya sama. Syakira menjalani perawatan di Singapura ditemani sama Oma, sedangkan Sukma dirawat sama mama Desi. Mama ngerawat Sukma dengan penuh kasih sayang, mengajari Sukma tentang banyak hal hingga senyumannya kembali datang... " Aldan menghela nafas sejenak, menceritakan semua ini tidaklah mudah. Terlebih lagi hal itu terjadi setelah keluarganya mulai bangkit dari keterpurukan. Namun memang tuhan tidak menakdirkan keluarga mereka bernafas lega, kejadian naas yang merenggut nyawapun terjadi lagi.