Diculik?

15K 572 49
                                    

Maaf ya UP nya telat
Jangan lupa vote and coment yak guysssss
Hatur nuhunn🤗


WARNING ☡ ada sedikit adegan 18+ di chapter ini.


Happy reading guys💝

😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

Aku berjalan memasuki rumah yang sudah beberapa bulan ini tak ku kunjungi. Semuanya masih tampak sama, tak ada yang berubah baik itu letak foto keluarga bahagia tanpa aku maupun perabotan yang ada dirumah ini.

Dan hampir disemua sudut rumah ini berisikan foto foto masa kecil baik itu punya kak Syakira, bang Aldan, foto masa muda mama papa. Tapi sayang kenapa tidak ada foto masa kecilku sama sekali?

Kalian tau nggak apa yang aku rasain? Sakit sudah pastinya, entah kenapa dari dulu aku selalu dibedakan. Sebenarnga apa salahku?

Tanpa sadar air mataku menetes, entah kenapa kilatan masa lalu dimana mama sama papa lebih menyayangi kak Syakira sama bang Aldan kembali berputar diotakku. Entah sejak kapan hal itu kurasakan, aku tak tau apa alasan mereka hmm masa kecilku ah entahlah aku lupa dengan masa kecilku sendiri.

Sukma masih diam berdiri ditempatnya sembari memegang sebuah bingkai yang berisikan foto keluarga bahagia. Ia tersenyum miris, Aldan melihat setetes air mata yang keluar di mata adiknya. Kedua tangannya mengepal kuat, setiap kali adiknya terluka ia pun juga akan ikut terluka. Ia segera berjalan mendekat kearah Sukma dan merengkuh tubuhnya, tangannya mengusap air mata Sukma.

"Nanda, itu beneran kamu sayang?"

Wanita yang berumur lebih dari setengahah abad itu tampak berdiri di ujung tangga dengan raut wajah yang sulit diartikan. Kulit yang dulunya kencang sekarang berubah menjadi keriput, badan yang dulunya berisi sekarang tampak jauh lebih kurus kering namun masih terawat.

Sukma segera meletakkan bingkai yang tadinyaku pegang lalu melepaskan pelukannya bersama Aldan dan berlari menghampiri Oma yang tengah berdiri diujung tangga. Benteng pertahanan yang sejak tadi ia bangun seketika runtuh saat melihat keadaan dari orang yang paling ia sayangi.

"Omaa, hiks Nda kangen sama oma. Oma baik-baik aja kan? Oma selalu makan tepat waktu kan? Eum encoknya oma udah ngga kumat lagi kan?"ucapnya sembari memeluk tubuh tua rentan itu.

"Hehehe dasar yaaa cucu nggak tau diri"

Lisa terkekeh mendengar pertanyaan Sukma, huh encok? Memang dirinya sering mengalami hal itu.

"Aduh aduh oma sakittt"teriak Sukma kesakitan saat Lisa menarik telinganya, sementara Aldan sendiri terkekeh melihat adiknya yang menjerit kesakitan.

Mendengar kekehan Aldan tak lantas membuat Lisa diam, tangan kiri yang awalnya memeluk Sukma ia arahkan untuk menarik telinga Aldan."Sini kamu Dan biar oma jewer telinga kamu sekalian"

Aldan dengan sigap menjauh dari Lisa, bisa bisa jika dia tidak menjauh telinganya sudah dipastikan akan memerah haha.

"Eh eh jangan omaa nanti telinga Aldan jadi tambah panjang"elak Aldan.

"Iya oma jangan ntar abang jadi tambah nggak laku lagi hahahahaha"ejek Sukma.

Setiap ada Sukma dan Aldan hati Lisa selalu menghangat, entahlah ia lebih menyukai suasana seperti ini dibandingkan apabila mereka berkumpul bersama Syakira. Selalu ada saja bahan ejekan yang akan Sukma lemparkan ke Aldan maupun sebaliknya. Yang pastinya akan membuat suasana rumah menjadi hangat.

Lisa tau jika mereka saling menyayangi walaupun setiap bertemu selalu berdebat bahkan saling ejek seperti itu tapi percayalah jika mereka terpisah mereka akan sama sama merasa kehilangan.

Ayah sahabatku (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang