For This Little Nightmare, I'll Say, "Oh My God!"

11 4 0
                                    

"Sendirian, di belakang, huffft, semoga aja tetep fokus belajarnya," gumam Alisha, sembari meletakkan tas di bangkunya. Alisha merasa tidak beruntung tahun ini. Pasalnya, ini pertama kali dalam hidupnya mendapat bangku paling belakang, terlebih lagi sendirian.

Lalu, kedua siswi di depannya mengajaknya berbicara, Alisha belum mengenal mereka sama sekali. Namun, mereka mengenalnya.

"Hei, kamu Alisha ya?"

"Eh, iya, hehehe," jawab Alisha ramah, dia meletakkan ponselnya di atas meja.

Kedua teman barunya itu mulai memperkenalkan diri mereka masing-masing.

"Aku Dita."

"Aku Sofia."

"Oh, oke, oke, Dita sama Sofia," Alisha mengulangi nama mereka dan mereka mengangguk.

Lalu mereka bertiga memulai perbincangan berikutnya. Bila Alisha mengedarkan pandangnya ke sekeliling kelas, ada saja kumpulan kaum Adam yang diam-diam meliriknya lalu membicarakannya. Alisha mengetahui itu dari gerak-gerik mereka. Sudah biasa, namun tetap saja menyebalkan.

"Banyak yang nge-fans loh sama kamu," ujar Sofia.

Alisha merasa kurang nyaman dikatakan seperti itu, "ah, nggak kok, merekanya aja yang centil, aku emang kenapa sih?"

"Cantik kamu, Sha," sambung Dita.

"Ah, nggak, masih banyak di luar sana," Alisha tampak tidak enak hati dipuji seperti itu.

Dari luar koridor, terdengarlah suara siswa yang tampak hebok bernyanyi tak karuan, mengalahkan suara gaduh kelas yang takkan hening karenanya.

Sofia mengeluh, "heboh banget sih itu orang!"

Dita setuju, "hooh, gak malu apa sama adik kelasnya ya?"

Alisha seperti mengenal suaranya, lalu orang itu benar-benar masuk ke kelas dan menoleh kesana-kemari. Setelah melihat Alisha, orang itu menghampirinya, asal duduk di bangku yang kosong, di sebelah Alisha.

"ALISHA! KITA SEKELAS! HAHAHA!" serunya merasa tidak berdosa.

"Aston! Kenapa sekelas sih?!"

Alisha: The MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang