Sesampainya di rumah, Alisha langsung beranjak ke kamar seperti biasanya. Berbagai pikiran menghantuinya kali ini.
'Aku mesti ngapain?'
'Apa aku batalin aja niatku?'
'Harus aku kandasin gitu apa yang udah aku pendam?'
'Masa iya aku jahat? Aku tikung gitu?'
Lalu Alisha pun mengakses Instagram miliknya, memasukkan sebuah nama di kotak pencarian, 'cicakdugem.' Memasuki profilnya, menekan ikon titik tiga, dan jarinya nyaris menekan tombol 'blokir' ataupun tombol 'laporkan.'
Dirinya merasa bimbang, 'haruskah?'
'Gimana ini?'
'Aku... aku gak bisa...'
Untunglah Alisha kecil di hatinya memperbaiki pikiran-pikiran kacaunya, menyadarkan Alisha.
'Alisha, ini bukan kamu. Nggak, Alisha yang sebenarnya bukan yang kayak gini. Kenapa kamu jadi pesimis, Lisha? Kamu harus optimis. Kamu harus percaya bahwa suatu saat kesempatanmu datang. Selama kamu terus ikutin niat baik kamu, Tuhan gak akan menolak niat kamu. Tuhan pasti jawab kok, cepat atau lambat.'
Kemudian beberapa notifikasi muncul di Instagramnya. Terdapat dua buah ikon yang menandakan bahwa terdapat dua akun yang mengikutinya.
Saat dilihat, yang satu hanyalah akun produk kecantikan. Sementara satu yang lain tertulis, 'cicakdugem mulai mengikuti Anda.'
Alisha sedikit terkejut, lantaran sejak dia mengikuti akun Damar, baru hari inilah Damar mengikutinya balik. Hal itu semakin membuatnya lega dan kembali menjadi Alisha yang optimis.
***
Usaha aja dulu, sukses gagalnya belakangan.
-Author-
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisha: The Memories
Teen Fiction[COMPLETED] [Buku kedua dari The Vanished Smile] Ini adalah sisi lain dari perjalanan hati Damar. Hal-hal yang sudah maupun belum diceritakan sebelumnya, dan sebagian besar berada pada sudut pandang Alisha. Kalian bisa menyebut ini prequel, sequel...