CLING!
Suatu sore di hari Sabtu, notifikasi di ponsel Alisha berbunyi, namun Alisha tidak berada di kamarnya.
CLING!
Suara itu berbunyi lagi, pesan kedua muncul di layar ponselnya dengan nama yang sama, Echa.
Setelah beberapa menit, akhirnya pintu kamar pun terbuka dan Alisha masuk. Tampaknya, dia baru selesai mandi dan berpakaian, terlihat dari rambutnya yang masih berantakan dan basah. Dia segera duduk di depan meja rias miliknya, dan bersisir di depan cermin.
Seusai menyisir rambutnya dan melihat lampu notifikasi ponselnya berkedap-kedip, Alisha mengambil ponselnya sejenak. Terpampang kembali nama Echa dengan tulisan '2 pesan baru' di ponselnya, dengan ikon Whatsapp kecil di kiri atas notifikasi tersebut.
Lishaaaaa, vc yuk, kangen
Shaaa.......
Alisha segera membalaskan dan menekan ikon video call di ruang obrolannya dengan Echa.
Menyambungkan...
Berdering...
Muncullah wajah Echa di layar ponselnya.
"Hai!" sapa Echa terlebih dahulu, setengah detik kemudian disambar Alisha, "aku habis mandi, Cha."
"Oh, pantes, aku kira tidur."
"Kenapa? Tumben nih VC-in, kangen doang?"
"Iya, kangen, da nada satu hal lagi, sebentar ya," selanjutnya tertulis 'video dijeda.'
"Ngapain, Cha?" tanya Alisha penasaran.
"Sabar."
Beberapa detik kemudian, muncullah kontak asing yang turut dimasukkan ke dalam video call mereka.
"Siapa? Teman kamu?" tanya Alisha.
"Iya," jawabnya.
Setelah tersambung dengan kontak asing tersebut, itu tidak sesuai dengan ekspektasi Alisha.
"Eh, aku kira cewek," protes Alisha, "itu siapa?"
"Oh, ini, Cha?" tanya sosok laki-laki yang bergabung dengan panggilan itu.
"Iya," jawab Echa, lalu dia memperkenalkan temannya itu kepada Alisha, "nih, Sha, saudara aku, Angga." Tadi bilangnya teman, duh, Echa.
Alisha tersenyum dan menyapanya ramah, "oh, salam kenal, gue Alisha."
"Salam kenal juga," Angga menyapa kembali.
"Nih, Sha, Angga katanya nge-fans sama kamu."
Alisha sedikit tersentak mendengarnya, "eh? Ya ampun, aku kenapa sih?"
"Tenang, Sha, dia gak kayak Aston dan yang lainnya."
"Hmm... iya deh," Alisha pasrah.
"Udahan ya, aku cuma mau kenalin kamu sama Angga, aku tinggal ya."
"Eh, lah, Cha! Echa!" namun Echa segera meninggalkan panggilan itu, tersisalah Angga dengan Alisha.
Namun, Alisha segera menutup panggilan setelah berkata, "eh, udah ya."
Dia segera mengirim pesan kepada Echa, dan Echa membalas santai bahwa dia hanya mengenalkan Alisha dengan banyak teman. Tak lama, Angga mengiriminya pesan, lantas Alisha terkejut dan merasa sedikit tidak nyaman dengan hal itu.
Angga memintanya untuk menyimpan kontaknya, 'huh... apa boleh buat,' batinnya. Alisha melakukan apa yang diminta oleh Angga.
'Ayolah, Alisha, ini hanya sebentar. Hanya teman baru, tidak macam-macam, tidak aneh-aneh, maka kamu pantas menjadikannya teman, Alisha,' Alisha membatin lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisha: The Memories
Teen Fiction[COMPLETED] [Buku kedua dari The Vanished Smile] Ini adalah sisi lain dari perjalanan hati Damar. Hal-hal yang sudah maupun belum diceritakan sebelumnya, dan sebagian besar berada pada sudut pandang Alisha. Kalian bisa menyebut ini prequel, sequel...