Bab 26

3.5K 670 46
                                    

Untuk kalian yang kangen Dirk, Vira dan si sengklek Dios. Inilah lanjutannya. Minta doa aja author nya masih sakit tipes, semoga cepet sembuh😊 aminn.

-///--///-

Vira baru saja selesai menguburkan tulang belulang, Dirk dan Ares. Vira menyeka air matanya yang terus turun, ia benci keadaan seperti ini dalam hidupnya. Lagi-lagi ia gagal dalam menjalin hubungan serius, bahkan dengan seorang Arwah.

Vira berjongkok, mengusap nisan Dirk lembut. Mengambil satu kantong plastik berisi bunga beraneka macam, lalu menaburkannya diatas tanah basah makam Dirk. Tidak lupa makam Ares pun ia tabur bunga.

Tiba-tiba saja udara menjadi dingin, angin mulai berhembus agak kencang, awan'pun mulai gelap. Akan turun hujan deras sepertinya. Vira segera bangkit, memeluk dirinya sendiri lalu berjalan memasuki rumah, tapi sebelum itu ia menengok sekilas makam kedua Arwah Kampeni Belanda yang ia sayangi.

Rintik hujan mulai turun, Vira mempercepat langkahnya memasuki rumah lalu buru-buru menutup pintu. Suasana rumah nampak sangat hening dan sepi, ada beberapa ruangan yang gelap tak tersentuh sinar matahari. Vira enggan menyalakan lampu, ia lebih memilih pergi ke kamarnya.

Suasananya sangat horor sekarang, begitu terasa.

Sesampainya di kamar, telapak tangan Vira meraba-raba tembok mencari saklar lampu. Setelah ketemu, ia menekannya dan lampu kamar menyala dengan terang. Hujan turun semakin deras, suara guntur mulai terdengar bersahutan.

Angin pun berhembus agak kencang, sampai menimbulkan suara dari arah kaca.

Langkahnya ia bawa ke arah ranjang, merebahkan dirinya disana sebentar. Merasakan atmosfer berbeda saat pemilik asli rumah ini benar-benar pergi. Ia rindu Dirk.

Lukisan Dirk yang gagah nampak seperti memandang Vira, gadis itu balik menatap lukisan tua tersebut. Semakin lama ditatap, semakin aneh, batin Vira. Seperti mata lukisan itu menatap satu arah, tapi kemana?

Vira bangun dan mendekati lukisan tersebut, memandang arah mata tatapan lukisan Dirk. Dan arah tatapan itu jatuh pada lemari buku berukuran sedang yang sudah sangat kuno. Langkahnya ia bawa ke depan lemari buku, dan mengusapnya pelan.

Vira yang tidak menaruh curiga, hanya menaikkan bahunya tak perduli. Lalu mengambil salah satu buku dari sana, tiba-tiba saja lemari itu berbalik dan menunjukkan ruangan lain di baliknya.

Sebuah pintu kayu berwarna coklat tua, yang telah usang. Vira berbalik menatap sekitar, saat dirasa aman ia mendorong knop pintu itu.

Klek.

Tidak dikunci ternyata.

Saat terbuka nampak seperti ruang kerja kuno, yang berantakan di meja kerjanya. Banyak kertas usang tertumpuk diatas sana, begitupun tempat tinta yang sudah mengering. Buku-buku yang ada disana banyak yang berdebu cukup tebal. Ruangannya luas, tapi tidak ada jendela disana.

Ada potret keluarga kecil yang bahagia di dinding ruangan itu, ada Dirk dan Dios kecil bersama kedua orangtua mereka. Secara tak sadar Vira tersenyum haru, entah kenapa bibirnya langsung tertarik keatas saat melihat potret itu.

..

"Eak! Mister Dios udah punya pacar?" Seloroh salah satu muridnya di tempat Les tersebut. Dan perkataan tersebut disoraki murid-murid yang lain dengan heboh.

MR. DIRK (up again GITM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang