Bab 29

3.6K 599 58
                                    

"Defras?! Sudah lama kamu menunggu?" Tanya Vira heran, saat melihat Defras tengah duduk menunggunya di sofa ruang tamu, jam menunjukkan pukul 19:21 Malam. Tadi ada Meeting sebentar, jadi Vira sedikit terlambat untuk pulang.

Defras tersenyum lalu menghampiri Vira, "aku sengaja menunggumu, disini." Ujarnya.

"Dios sudah pulang?"

"Nee. Sepertinya dia pulang terlambat, sedari tadi aku tidak lihat Tuan Dios." Jawab Defras.

Vira sedikit cemas saat mendengar ucapan Defras, bagaimana kalo Dios tersasar atau diculik? Apa ia harus telpon polisi ya? Tapi, tidak mungkin juga. Vira mundar-mandir sembari mengetik pesan kepada Dios di Whatsapp. Last seen-nya tertera dibuka 2 jam yang lalu.

Saat Vira baru saja mengirim pesannya, Dios membuka pintu dan masuk dengan wajah yang teramat cerah. Ia menari-nari kecil, dan memeluk Vira dengan erat kemudian. Vira sedikit terbawa, dan shock. Anak ini kesambet apalagi sampai jadi begini, ya Tuhan.

Dios melepas pelukannya, mencium kening Vira lalu pergi ke kamarnya sembari bernyanyi kecil. Vira sangat kebingungan, gadis itu melirik ke arah Defras yang mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

"Dasar aneh." Ujar Vira.

"DIOS MAU MAKAN GAK? UDAH DIBUATIN TUMIS KANGKUNG SAMA SOP BUNTUT!" teriak Vira, Dios kembali tapi tidak turun ke bawah. Hanya diam di ujung tangga atas.

"BUNTUT APAAAAA!!!" balasnya teriak, membuat Vira seketika menutup kupingnya.

"BUNTUT KUDAAAA!!"

"KUDAAA? KUDANIL APA KUDAPATKAN CINTAMU KEMBALI?!"

"PRET! GARING!" dan aksi saling balas berteriak di dalam rumah itu tak terhindarkan.

--

Pukul 06:45 pagi.

Semua yang ada di rumah Dirk, sibuk dengan urusannya masing-masing. Dios yang sedang makan sembari bermain Hp, Vira yang sedang terburu-buru karena sebentar lagi telat. Kantornya kedatangan Boss baru, semua karyawan tidak boleh telat untuk menjaga image karyawan dan juga kedisiplinan kantor.

Bahkan Vira makan sambil berjalan kesana-kemari, Defras sibuk bermain bersama ikan ko'i yang ada di Aquarium ruang tamu. Defras tidak bisa melakukan hal lain, setidaknya ikan-ikan Vira ada teman saja.

"DIOS AKU BERANGKAT, NANTI KUNCI PINTU RUMAH TARUH KE DALAM SEPATU DILUAR! ABIS MAKAN BERESIIINN!! BYE!" teriak Vira dari luar rumah, lalu buru-buru masuk ke mobil.

Dios mengorek sedikit telingannya yang panas, lalu melanjutkan acara  sarapannya. Ia tidak perduli teriakan calon kaka iparnya itu, yang ia perdulikan kenapa Arini tidak membalas pesannya. Jelas-jelas tadi dia Online.

Mungkin, Arini hanya bisa membaca tanpa membalas. Ea ea

Dios cemberut, ia bangun lalu menaruh piring kotornya di tempat cuci piring. Merapikan kaos oblongnya, dan pergi ke ruang tengah.

"Defras, ikut aku." Titahnya sambil berlalu. Defras mengangguk, lalu mengikuti langkah Dios.

Sesampainya di ruang tengah, Dios langsung menjatuhkan bokongnya di Sofa. Dan Defras hanya berdiri saja, "jadi, kamu kan dulu paling jago buat wanita sesak nafas karena pesona-mu, aku mau bertanya. Hadiah apa yang bagus untuk wanita dan cara bagaimana agar dia nyaman berada didekat kita?"

"Hah?"

---

"Demi rumput yang bergoyang, gue telat! Haduh, alamat gaji di potong inimah." Dumel Vira seraya mengambil tasnya dan buru-buru keluar dari mobil.

MR. DIRK (up again GITM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang