bagian 01

2.2K 94 5
                                    

"Maaf Les, kita harus putus!."

Kalimat itulah yang selalu terngiang-ngiang di pikiran lesti. Kalimat yang amat sangat lesti takutkan telah terucap kan,tak ada lagi yang bisa lesti lakukan atau kataka. Sang lelaki telah memutuskan untuk pergi meninggalkannya sendiri di taman kota setelah mengucapkan kalimat sakral itu padanya.

Lesti tak bisa memahami situasi apa yang kini tengah ia hadapi. Ia bahkan masih berharap jika semua ini adalah sebuah mimpi buruk ! Lesti menampar pipinya sendiri untuk meyakinkan bahwa ini hanya mimpi. Namun sekuat apapun Lesti menampar dirinya sendiri, namun Kenyataan itu tidak akan berubah. Karena ini bukanlah mimpi buruk melainkan kenyataan pahit atas berakhir nya hubungan Lesti dengan sang lelaki yang ia cintai.

"Kenapa? Apa Alasannya? Aku salah apa?!" Isaknya yang terdengar memilukan. Sungguh lesti benar benar terkejut dengan semua ini.

Hari semakin gelap, Namun lesti tidak berniat untuk beranjak.
Jam menujukkan sudah pukul 23:45 dan lesti masih berada di taman kota. Lesti masih betah menangis dalam diam. Mencoba mencari apa kesalahannya sehingga sang lelaki meninggalkan nya tanpa sebab. Dia masih butuh waktu untuk menerima semua kenyataan ini.

Merasa tak menemukan jawaban apapun. Lesti akhirnya beranjak dari taman itu, ia berjalan tanpa tujuan, tatapannya kosong dan dadanya terasa sesak dan sakit. Lagi dan lagi air mata lesti tak dapat terbendung, ia Kembali menangis di bawah gelapnya lagit malam. Bersamaan dengan bulir bening yang keluar dari pelupuk matanya. Hujan perlahan turun. Seakan ikut menangisi kandasnya hubungan lesti.

"Tuhan? kenapa kau lakukan ini? Mengapa? Mengapa dia begitu tega? Apa alasannya? Apa salahku?." Tanyanya yang begitu lirih berbaur dengan gemercik suara hujan.

Tubuh lesti sudah luruh bersimpuh dijalan, tak kuasa lagi menopang berat badannya.

"Kenapa harus seperti ini?!" Teriak nya menyalurkan semua rasa sakit nya.

.....

Malam semakin larut dan hujan semakin deras. lesti sudah tidak bisa lagi menahan rasa sakit dihatinya bahkan sekarang menjalar ke seluruh tubuhnya.
Udara dingin semakin menusuk menembus kulit putih lesti. Ia merasa tubuh nya menggigil. pandangannya perlahan lahan mulai mengabur.

"Tuhan.. kembali kan kebahagiaan ku." lirih lesti kembali sebelum kesadarannya benar benar hilang.

.....

Perlahan lesti mengerjapkan matanya, ia mulai tersadar dari pingsangnya. Indra penciumannya merasa tidak asing dengan aroma ini. Yaa aroma khas Rumah sakit yang lesti sangat hafal. Lesti mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya sepenuhnya, kemudian ia mulai mengedarkan pandangannya dan tepat saat bola matanya menangkap sosok wanita yang tengah duduk di sofa sambil memainkan ponselnya, Lesti pun berkesiap ingin bangkit. Namun dengan sigap wanita itu segera membantu lesti.

"Hei pelan pelan." ujarnya dengan tersenyum ramah.

"Terimakasih." Ucap lesti membalas senyuman wanita yang tadi membantunya.

"Apa kamu yang membawaku kesini??" Lanjut lesti bertanya.

"Iya. Sebenarnya aku tidak sengaja melihatmu pingsan di pinggir jalan. Karena aku bingung jadi aku bawa kamu ke rumah sakit." jelas wanita itu.

"Mm... Terimakasih dan Maaf merepotkan mu." balas lesti.

"Nggak grepotin kok. Btw nama kamu siapa? Aku selfi." ucap nya dengan mengulurkan tangan kepada lesti.

"aku lesti." respon lesti menerima uluran tangan wanita yang baru saja perkenalkan dirinya bernama selfi itu.

____________________________________

Cukup sekian dan bersambung:)

Yeyy part satu selesai❤️

Terus dukung cerita ini readers;)

love scenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang