Bagian 14

634 67 26
                                    

"Kalian selesaikan kisah cinta kalian. Jangan mikirin aku. Aku baik baik aja. Dan aku ngga berhak ada diantara kalian. Aku kembali ke dalem dulu. Setelah ini buat keputusan yang terbaik untuk hubungan kalian." Akhir Selfi dengan tersenyum menatap lembut kearah Fildan dan Lesti sebelum akhirnya dirinya berlalu meninggalkan mereka berdua di rooftop.

Persamaan dengan hilangnya bayangan Selfi dibalik pintu rooftop, bersama itulah Fildan kembali menatap Lesti yang masih menatap kosong kedepan.

Fildan mendekat kearah Lesti, mengikis jarak diantara keduanya. Mata Fildan masih setia menatap wajah cantik Lesti.
Dan Lesti? Sepertinya gadis itu masih belum sadar akan keberadaan Fildan yang semakin dekat dengannya yang kini Fildan sudah berada tepat di samping Lesti.

"Les?"

Tak ada jawaban dari panggilan Fildan tersebut. Karena Lesti masih sibuk dengan dunia lamunannya.

Sekali lagi Fildan menghembuskan nafasnya. Kemudian kembali mencoba memanggil nama Gadis disampingnya itu.

"Lesti?"

"Scenario apa lagi ini?" Tanya Lesti balik dengan masih menatap kedepan.

Bukan! Bukan pertanyaan balik yang Fildan butuhkan saat ini namun sebuah penjelasan atas rasa penasaran tentang kejadian selanjutnya setelah dia memutuskan gadis itu secara sepihak pada malam itu.

"Les? Apa yang maksud Selfi mengenai kamu pingsan di jalan saat malam itu?" Tanya Fildan to the point.

Bukannya menjawab pertanyaan Lesti, Fildan justru kembali bertanya. Dan apa ini? Fildan bertanya mengenai keadaan nya saat malam itu? Bukankah dia juga menyadari jika keputusan nya malam itu membuat Lesti hancur? Lalu mengapa masih bertanya tentang keadaan! Rasanya Lesti ingin tertawa sekarang!

"Apa peduli mu?" Sarkas Lesti masih tak mau menatap Fildan.

"Aku bertanya Lesti! Apa saat malam itu kamu pingsan? Kenapa?" Ulang Fildan dengan masih bersabar.

"Kenapa baru peduli sekarang? Oh tunggu. Kau mana pernah peduli denganku!" Sinis Lesti dengan senyum mirisnya.

Sudah cukup! Yang Fildan butuhkan adalah kejelasan bukan penyerangan balik seperti ini.

Tangan Fildan bergerak meraih kedua bahu lesti kemudian menarik nya agar Lesti mau menghadap kepadanya dan menatap dirinya. Mungkin?!

Fildan masih menatap Lekat Lesti yang kini masih memalingkan wajahnya meski keduanya sudah saling berhadapan kini. Mungkin Fildan heran akan nada bicara Lesti yang terkesan sinis dan sikap Lesti yang terkesan acuh tak acuh ini. Tapi Lesti tak peduli akan hal itu. Yang dia tau bukan kah seharusnya memang dia bersikap seperti ini setelah semua yang terjadi? Lesti tidak salah bukan?

Terdengar helaan nafas lelah dari Fildan. Dia mengacak rambutnya frustasi. Sepertinya ini saatnya untuk menyelesaikan semuanya dengan tuntus tanpa adanya pertanyaan lagi.

"Les? Tolong dengerin penjelasan aku saat ini. Waktu itu kamu minta penjelasan kan? Sekarang aku siap buat menjelaskan semuanya. Lesti tolong liat aku."

Nada lirih di akhir kalimat Fildan membuat Lesti secara refleks menatap pria dihadapannya kini. Meski otaknya memerintah untuk jangan menatap namun hatinya seolah menolak itu kala mendengar nada lirih nan lelah dari ucapan Fildan. Bukankah Lesti pernah mengatakan jika hati dan pikiran nya tak pernah sinkron jika menyangkut tentang Fildan kan?!

Fildan menatap tepat di manik mata Lesti. Seakan Mengunci pandangan gadis itu. Tatapannya semakin dalam dan dapat Fildan rasakan ada begitu banyak luka dari tatapan Lesti.

"Aku akan ngejelasin semua tapi maaf aku ngga bisa kembali."

...

Selfi duduk dipinggir jendela ruang rawat nya. Matanya menyorot sendu pada taman rumah sakit. Pikiran nya melayang pada kejadian di rooftop. Ia kembali memikirkan keputusannya tadi. Sampai Sebuah usapan dipuncak kepala Selfi menyadarkannya dirinya.

Selfi mendongakkan kepalanya menatap wanita di sampingnya dengan senyum manisnya.

"Ada apa hem?" Tanya wanita itu dengan masih mengusap kepala Selfi lembut.

"Apa keputusan ku benar Bu?" Tanya Selfi lirih kemudian memeluk dari samping wanita yang berdiri disampingnya itu.

Wanita itu hanya tersenyum kepada Selfi yang kini tengah membenamkan kepalanya diperutnya.

"Tanya itu semua pada hatimu nak. Apa yang kau lakukan saat ini bukan kah itu karena kau menuruti kata hati mu?." Tanya wanita itu.

Selfi hanya mengangguk sebagai Jawaban.

"Lalu apa yang kau ragukan lagi? Biarkan semua berjalan dengan semestinya." Nasehat nya penuh kelembutan sebagai seorang ibu.

Inilah yang paling disukai Selfi dari suster Ana. Wanita itu seakan menjadi sosok ibu untuk  anaknya ketika dirinya sedang ada masalah.

Selfi mengangkat kepalanya kemudian tersenyum kepada suster Ana dan dibalas senyum lembut dari suster Ana.

...

Hening !

Tak ada percakapan antara dua insan yang kini tengah menyandarkan tubuhnya pada pagar pembatas rooftop. Keduanya sama sama diam menikmati angin yang berhembus menerpa kulit mereka. Mata mereka mungkin tengah menatap hiruk pikuk kehidupan dibawah sana. Namun tidak dengan pikiran mereka yang entah berlayar kemana.

"Jadi sekarang harus bagaimana?" Tanya Lesti setelah sekian lama bungkam.

Fildan menoleh menatap Lesti yang tadi bertanya namun tak sedikit pun mengalihkan pandangan nya.

"Semua terserah padamu. Terserah apa keputusan mu." Jawab Fildan yang kembali menatap lurus kedepan.

Lesti kembali diam. Mencoba mencari jawaban atas pertanyaan sendiri.

"Aku belum bisa memutuskan apapun saat ini. Aku masih bingung." Ujar Lesti

"Maaf kan aku." lanjut Lesti lirih kemudian menegakkan tubuhnya kembali sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan Fildan sendiri di rooftop itu.

__________________________________

Hola mantenan ♥️

Selamat tahun baru🎉
Ehhh telat yhak?😂

Author ngga update selama setahun yhak? Wihhh lamanya😂

Btw maaf dan makasih untuk kalean yang udah nunggu cerita ini. Lopeyu sayang kalian deh. Hehe😅😆❤️

Tapi Alhamdulillah akhirnya bisa update 🤗
Walaupun ceritanya ngga nyambung, ngga nge feel dan gaje 😕. Ya mau gimana lagi Ide cuma ala kadarnya 😂

makasih dah mampir dan meninggalkan jejak di cerita gaje ku ini 😴

Gimana kesan pesan kalian baca part ini?

Spam komen yhak 😄

     Salam sayang author 💦
       AlfiyaturRohmania 🌻

love scenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang