Derap kaki ketiga manusia itu nampak berjalan beriringan menyusuri bandara pagi ini. Tangan mereka saling menggenggam erat seakan menyalurkan semangat untuk diri masing masing. Setelah berunding di rumah sakit kemarin, dokter menyarankan agar Selfi dapat berobat ke luar negeri untuk bisa menjalani mengobati yang lebih intensif.
Kondisi Selfi memang tidak buruk bahkan ia sekarang cenderung sudah baik baik saja. Tapi demi kesembuhan totalnya Selfi dan Fildan akhirnya menyetujui saran dari dokter.
"Pesawat keberangkatan Selfi sepertinya masih satu jam lagi. Apa kita sarapan dulu?" Tanya Fildan pada kedua wanita yang berada di sisi kanan dan kirinya.
Posisi Fildan memang berada ditengah antara Selfi dan Lesti.
"Tadi pagi aku sempat menyiapkan roti. Kita sarapan itu aja." Saran Lesti menatap Selfi dan Fildan secara bergantian.
Fildan dan Selfi tersenyum kemudian mengangguk menyetujui saran Lesti.
"Aduduhh pengertian sekali pacarnya bapak Fildan ini." Goda Selfi menyenggol lengan Fildan pelan.
"Kita ngga pacaran Sel."
"Kita ngga pacaran Sel."
Fildan dan Lesti langsung saling pandang saat menyadari kalimat yang mereka ucapkan sama. Meskipun mereka sudah baikan setelah menyelesaian di rumah sakit waktu itu, tapi keduanya sepakat untuk menjadi sahabat dan tidak lebih.
Selfi semakin melebar kan senyumnya menatap Fildan dan Lesti, jiwa jailnya langsung keluar. Ia tak bisa melewatikan momen ini untuk tidak menggoda Fildan dan Lesti.
"Kompak banget jawabnya bapak sama ibu ini. Kenapa ngga balikan aja sih?"
"Masih suka kan? Masih ada rasa kan? Kalian kenapa pada gengsi sih?" Cerca selfi.
"Kita lebih nyaman jadi sahabat."elak Lesti
"Masak sih? Kalo nyaman jadi sahabat kenapa dulu bisa pacaran? Kenapa ngga dari dulu aja sahabatan gausah pacaran." Serang Selfi tak mau kalah.
"Kok kamu nyebelin sih sel." Kesal Lesti karena Selfi berhasil membungkam nya.
Selfi terkekeh pelan melihat ekspresi wajah Lesti yang nampak kesal tapi juga bersemu merah.
"Udah udah sekarang kita makan aja." Lerai Fildan
"Aduhhh dibelain nih ceritanya." Goda Selfi lagi kepada Lesti.
Fildan hanya geleng-geleng melihat tingkah Selfi yang terus menggoda Lesti dan diam diam pun Fildan tersenyum kala melihat tingkah Lesti yang malu malu.
.......
"Kamu baik baik disana." Ucap Lesti lembut.
"Kamu juga baik baik di sini." Balas Selfi.
Selfi dan Lesti saling berhambur berpelukan dengan begitu erat seakan tak ingin berpisah.
"Aku pasti kangen kamu." Lirih Lesti.
Selfi tersenyum kemudian mengusap punggung Lesti.
"Aku juga."
Suara seseorang dari speaker menginterupsi kegiatan mereka, Selfi mengurai pelukannya kemudian menatap Fildan dan Lesti bergantian, sedetik kemudian sebuah seringaian muncul di bibirnya dan Fildan menyadari seringaian itu mulai memutar matanya malas. Jiwa jail Selfi kembali keluar.
"Kalian baik-baik disini, jagain Lesti Fil, kalo ada kesempatan Pepet teross." Ucap Selfi kemudian tertawa.
Lesti memelototkan matanya mendengar ucapan Selfi. Dasar Selfi!
KAMU SEDANG MEMBACA
love scenario
FanfictionIni adalah kisah dimana begitu rumitnya scenario kehidupan dan cinta yang Tuhan berikan untuk kita jalani. •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Hai ini cerita ku pertama di wattpad jadi maklumin kalo ngga jelas dan ngga bagus. wkwkwk. Se...