"Ngga! Nggapapa." Jawab lesti skiptis kemudian berjalan mendahului fildan dan selfi untuk duduk di bangku yang tadi ditunjuk fildan.Selfi yang sedari tadi memperhatikan lesti, merasa sedikit aneh dengan gadis itu. Sikapnya Seakan berubah 180 derajat berbeda jika lesti sudah berhadapan dengan fildan.
"Apa cuma perasaanku aja?" Batin selfi bertanya.
Lamunan selfi langsung terbuyar kala fildan tanpa aba aba menarik lembut tangannya untuk segera menghampiri lesti.
Sampainya ditempat lesti berada . Fildan langsung mempersilahkan selfi untuk duduk.
"Terimakasih." Ucap selfi tersenyum manis.
Selfi segera melambaikan tangannya untuk memanggil waiters kemudian ia Segera menerima buku menu yang waiters itu berikan.
"Mau pesen apa Fil?" Tanya selfi
"Samain aja." Jawab fildan
"Kalo kamu Les?" Tanya selfi kembali pada lesti.
Tidak ada jawaban dari lesti. Hal itu membuat selfi menoleh kan kepalanya untuk melihat apa yang yang sedang dilakukan lesti sehingga gadis itu tak menjawab pertanyaan selfi.
"Hei.. kamu nglamun?" Tanya selfi heran.
"Hah? Apa? Ngga kok." Jawab lesti terkejut.
"Ngga glamun gimana? Orang aku tadi liat kok." Sanggah selfi.
"Enggak sel. Aku ngga nglamun kok."
"Kamu mikirin apa sih?"
"Aku ngga mikirin apa apa kok."
"Udah udah. buruan pesen, kasian tuh mbak nya nunguin." Sela fildan.
Setelah memberikan buku menu dan list makanan yang mereka inginkan pada waiters, Mereka kembali mengobrol santai sembari menunggu pesanan datang. Namun sepertinya lesti sama sekali tak berniat untuk masuk dalam obrolan fildan dan selfi.
Lesti kembali mengarahkan pandangannya ke jalanan. Meski awalnya tak terima tapi lesti sedikit bersyukur dengan duduk di dekat kaca transparan ini, ia bisa memandangi kendaraan yang berlalu lalang dengan padatnya.
Terdengar sesekali fildan dan selfi tertawa bersama di sela obrolan mereka. Entah menertawakan apa lesti sendiri pun tak tahu dan tak ingin tahu. Tapi yang pasti tawa mereka lah yang menjadi penyebab tergoresnya kembali hati lesti.
"Kuatkan hatiku tuhan!" Batin lesti.
Fildan dan selfi Seakan lupa akan adanya lesti diantara mereka. Dan lesti sendiri sedari tadi sedang berusaha menahan suatu gejolak yang menyebabkan matanya memanas.
🌟🌟
Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu beradu yang menghiasi keheningan makan siang mereka.
Baik fildan,selfi,maupun lesti. Ketiganya sama sama sibuk dengan makanannya sendiri.
Sampai akhirnya di menit selanjutnya, selfi membuka suara."Fil? Mau itu." Pinta selfi manja dengan menunjuk kentang yang ada di sebelah piring fildan.
"Apa? Ini?"
"Iya."
"Nih." Seru fildan menyodorkan kentang nya.
"Ihhh suapin." Rengek selfi manja.
"Kamukan punya tangan sel? Nih makan sendiri malu sama lesti." Sanggah fildan.
"Ngapain mau? Lesti tau kok kalo kamu pacar ak.."
'uhuk'
Ucapan selfi terpotong kala ia mendengar lesti terbatuk.
Fildan dan selfi langsung menatap lesti cemas."Kamu nggapapa les? Nih minum dulu." Ujar selfi memberikan minum pada lesti.
Lestipun meraih gelas yang di berikan selfi kemudian langsung menegak habis isinya.
"Makasih." Ucap lesti setelah minum.
"Kalo makan tuh hati hati. Jangan buru buru. Jadi kesedak kan! Kebiasaan deh." Omel fildan tanpa sadar.
"Kebiasaan?." Tanya selfi heran.
Fildan yang sadar telah mengucapkan sesuatu yang tak seharusnya terucapkan pun langsung gugup.
"Iy.. iya kebiasaan kalo orang makan buru buru kan suka kesedak. Iya kan." Alibi fildan.
Selfi hanya manggut manggut dan ber 'oh' ria mendengar jawaban fildan.
Sedangkan lesti sangat tidak nyaman dengan situasi saat ini."Aku ketoilet dulu." Pamit lesti kemudian segera berlalu.
🌟🌟
Lesti sibuk mencuci tangannya di wastafel dengan pikiran yang melayang entah kemana. Hatinya belum cukup siap untuk mendengar kan pernyataan yang hampir diucapkan selfi tadi.
Ia masih belum bisa menerima kenyataan jika orang yang dicintainya kini sudah bersama orang lain. Hatinya belum siap!"Kenapa semua jadi rumit seperti ini tuhan?! " Gumamnya lirih.
Air mata lesti menetes tanpa diminta.
Ia sudah tak sanggup lagi menahan tangisnya. Sedari tadi ia memang ingin menangis melihat kebersamaan fildan dan selfi tapi ia selalu menahan dan menguatkan dirinya akan tetap kuat. Namun di toilet yang sepi ini air matanya luruh tak sanggup ia bendung lagi. Ia menatap dirinya sendiri di cermin. Menerawang jauh betapa tragisnya kisah cintanya."Scenario apa lagi yang kamu ingin ciptakan setelah meninggalkan ku fil?"
"Apa maksud mu fildan meninggalkan mu?!"
______________________________
Hello hay Readers ♥️♥️
Sumpah aku senang banget ada yang mau baca dan nge vote cerita gaje ku ini 😟 aku terhuraaa 😭 terimakasih manteman😭
Oke author lebay:v
Gimana part ini? Siapa kira Kira yang merespon ucapan lesti di toilet?
Wahhhh author butuh spam Komen kalian. Komen dan vote kalian adalah semangat author 😙
Salam sayang author
AlfiyaturRohmania 🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
love scenario
أدب الهواةIni adalah kisah dimana begitu rumitnya scenario kehidupan dan cinta yang Tuhan berikan untuk kita jalani. •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Hai ini cerita ku pertama di wattpad jadi maklumin kalo ngga jelas dan ngga bagus. wkwkwk. Se...