bagian 02

1K 81 2
                                    

Sudah 3 hari lesti dirawat dirumah sakit dan itu berarti sudah 3 hari juga kejadian menyakitkan itu telah berlalu. Entah Mengapa sampai saat ini lesti belum bisa melupakan segalanya tentang hari itu.

"Hey kok nglamun? Hayoo mikirin siapa?" goda selfi.

Sifat selfi yang humble dan humoris membuat lesti nyaman berteman dengan nya meski mereka belum lama bertemu.

"Nggak kok, Sel ? makasih ya udah jagain Aku." ungkap lesti tersenyum tulus.

"Apaan sih dari kemaren makasih mulu!" Respon selfi dengan wajah dibuat seolah olah sebal.

"Aku bantu kamu juga ngga gratis, harus ada imbalannya dong?" Lanjut selfi dengan menyilangkan tangan di depan dada dan hal itu membuat lesti terkejut serta was was.

"Hah? imbalan? kamu mau apa dari aku?!"raut wajah lesti berubah bingung serta sedikit cemas.

Selfi sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan lesti, ia justru lebih memilih mengambil pisau yang berada diatas nakas, lalu mendekati lesti. Lesti semakin bingung dan tidak tau apa yang akan dilakukan selfi padanya.

"Aku mau-"ujar selfi yg terus mendekati lesti dengan memainkan pisau di tangan nya.

"Ma.. mau apa?." Tanya lesti Makin gugup.

"Mau itu." Jawab selfi dengan mengarahkan pisau yang ia pegang kearah lesti.

Lesti yang semakin takut dan tak mengertipun langsung mengubah posisinya dengan gusar.

selfi terus mendekat dengan posisi pisau yang masih mengarah pada lesti.

"Selfi?." panggil lesti lirih takut.

"iya?."respon selfi datar.

"Ma.. Mau ngapain kamu?"nada bicara lesti berubah bergetar.

"Aaaaaaa... Jangan sakiti Aku selfi!" teriak lesti menutup wajahnya dengan bantal saat selfi mengarahkan pisaunya kedepan wajah lesti. Selfi mengernyitkan dahinya heran saat mendengar teriakan lesti.

"Les? kamu kenapa?." tanya selfi heran.

"Aku salah apa sampe kamu mau nyakitin aku?"isak Lesti dari balik bantal.

"nyakitin?siapa?" tanya selfi tambah bingung.

"it.. itu kamu mau ngapain sama pisau itu?"jawab lesti dengan posisi yang sama.

"Oh ini." Selfi menatap pisau yang ia pegang.

"Hei Buka dulu!." Kemudian selfi menjauhkan bantal dari wajah lesti.

"Aku itu mau ngupas buah itu."jelas selfi dengan menunjuk buah disamping tempat tidur lesti.

Masih dengan sedikit was was Lesti menoleh mengikuti arah tangan selfi.

"kamu mau ngupas buah?" tanya lesti memastikan dan selfi hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Untung lah." ujar lesti lega.

"Emang kamu pikir aku mau ngapain? nyakitin kamu? ya kali les. kalo pengen nyakitin kamu kenapa nggak dari kemarin pas aku nemuin kamu pingsan dijalan?"

kini giliran lesti yang bingung harus menjawab apa.

"ya.. Ya maaf Habisnya kenapa tadi pisaunya diarahin ke muka aku." ujar lesti merasa bersalah karna telah berburuk sangka dengan selfi.

"its okay. Dah nggak usah drama queen gitu deh. Lupakan saja." Ucap Selfi tertawa mencairkan suasana.

.....

Satu minggu sudah lesti berada di Rumah Sakit dan sekarang akhirnya ia diijinkan untuk pulang.

"ehh sel? makasih ya udah mau nemenin aku selama disini. Maaf juga udah banyak ngrepotin kamu."ucap lesti tersenyum manis.

love scenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang