Bagian 22

539 61 24
                                    

"An? Andriyani?"

"Lesti Andryani?!"

Seorang gadis yang merasa namanya dipanggil pun langsung menolehkan kepalanya ke sumber suara. Menatap malas pada seorang cowok yang sedari tadi terus memanggilnya dengan nama 'Andryani'

"Apa sih? Kenapa?" Tanya Lesti malas, pasalnya ia sedang disibukkan bermain game namun terganggu dengan panggilan cowok yang kini sedang berada tepat disampingnya.

Mereka sedang bersantai diruang tamu di rumah Lesti. Tidak seperti kebanyakan orang pacaran diluar sana yang menghabiskan waktu weekend mereka untuk jalan jalan, berbeda dengan Lesti dan kekasihnya yang lebih suka menghabiskan waktu bersama di rumah. Duduk berdua dan bersantai bersama.

"Ngga jadi." Ucapnya tanpa beban disertai kekehan renyahnya.

Lesti kembali menghembuskan nafas jengah, "ngga jelas banget sih!"

"An? Ish dipanggil nengok kek." Kesal nya.

"Nama aku Lesti."

"Lesti Andryani kan?"

"Iya tapi panggilan nya Lesti bukan An!."

"Tapi aku maunya manggil Andryani, gimana dong?"

"Terserah kamu lah tuan Fildan Rahayu."

Fildan tersenyum senang, ia sangat suka melihat wajah kekasih nya itu kesal karena kalah berdebat dengannya.

"Nanti malam jalan yuk di taman kota?." Ajak Fildan dengan senyum manisnya.

Lesti menghentikan game di ponselnya kemudian beralih menatap Fildan dengan lembut.

"Boleh, tapi kamu jemput aku kan?" Tanya Lesti.

"Yailah An, aku jemput jam 8 oke?." Jawab Fildan dengan mengacak rambut Lesti.

"Ishhh berantakan rambut akuu Fil." Lesti mencebik kesal saat rambutnya berantakan akibat ulah Fildan. Bukannya berhenti Fildan justru tertawa melihat wajah menggemaskan Lesti kemudian kembali mengacak rambut Lesti.

"Lagian kamu kenapa suka banget ngacak rambut aku sih? Trus panggil aku An?." Sungut Lesti kesal sambil merapikan rambutnya.

"Kan Andryani nama kamu Les?."

"Ishhh tapi kan, yaudah deh serah kamu."

Fildan tak dapat menahan tawanya, seketika ia pun menyemburkan tawanya. Dan Lesti yang melihat itu pun bertambah kesal.

"Fildan ihh malah ketawa." Kesal Lesti.

Merasa puas melihat wajah kesal Lesti, Fildan akhirnya berdehem untuk meredakan tawanya.

Fildan menatap lekat Lesti yang masih merasa kesal, tangannya perlahan meraih tangan Lesti kemudian menggenggamnya dengan erat seakan tak ingin ada orang lain yang memisahkan mereka. Sedangkan Lesti yang mendapat perlakuan mendadak seperti itu dari Fildan pun terkejut namun hanya mampu diam.

"Kenapa aku suka manggil kamu An? Andriyani? Kamu mau tau?." Tanya Fildan lembut dan Lesti mengangguk seperti anak kecil.

"Karena kamu spesial, panggilan Lesti juga spesial tapi aku ingin beda dan hanya aku yang boleh panggil kamu An, yang lain ngga boleh. Karena jika Lesti bisa menjadi milik dunia, namun Andryani hanya milik Fildan." Ucap Fildan dengan tulus.

Lesti tersenyum mendengar kata kata Fildan. Sederhana namun sangat berarti untuk Lesti. Dengan cepat Lesti berhambur menubrukan tubuh nya untuk memeluk Fildan.

love scenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang