Malam semakin larut. Fildan berniat ingin pulang karnea ia merasa tidak nyaman jika harus berada di dalam satu ruangan bersama selfi dan lesti sekaligus.
"mau kemana?" Tanya selfi menahan tangan fildan yang bangkit dari sofa
"aku mau pulang, ikut?" Jawab Fildan.
Mendengar fildan mengucapkan kata PULANG ! lesti pun sekilas menatap kearah Fildan dan Selfi berada namun tidak disadari oleh fisel.
"ngga usah, aku nginep sini aja mau Jagain lesti. Tapi Sebelum kamu pulang aku minta tolong jagain lesti bentar ya. Aku mau ke kantin dulu" pinta selfi
"ngapain kekantin? biar aku aja kamu disini."
"nggak deh, grepotin kamu nanti. Aku mau beli banyak makanan soalnya." Kekeh selfi kemudian bangkit dari duduknya. "les aku kekantin dulu yaa, bentar kok."
Lesti hanya merespon dengan anggukan singkatnya. sebenarnya ia ingin protes mengapa selfi menitipkannya pada fildan, namun ia urung kan takut selfi curiga.
Setelah kepergian selfi suasana di ruangan lesti tiba tiba menjadi hening dan canggung. Dan sialnya di keadaan seperti ini lesti malah merasa haus.
Lesti mencoba meraih gelas yang ada di atas nakas namun tidak sampai, dan akhirnya pegangan tangan lesti di penyangga ranjang terpeleset dan ia hampir terjatuh. Fildan yang melihat lesti hampir terjatuh dengan sigap langsung menolongnya.
Lesti fildan saling tatap karena jarak keduanya yang begitu dekat, bahkan lesti dapat merasakan hembusan nafas fildan yang menerpa wajahnya.
Keduanya larut dalam suasana sekarang dan lesti sejenak lupa dengan kejadian menyakitkan itu, ia malah mengingat kenangan kenangan waktu bersama Fildan dulu. Yang lesti inginkan sekarang ialah menikmati momen ini sebelum semua nya berakhir.Ucapan lirih fildan disela momen romantis mereka membuat lesti seakan ditarik kembali ke dunia nyata.
Lesti segera menjauh kan dirinya dari dekapan fildan."maaf udah buat kamu kecewa waktu itu." Lirih fildan menatap lesti yang mengalihkan pandangannya. "les?? Aku punya alasan tersendiri waktu itu."imbuh fildan dan meraih tangan lesti.
Tess..
setetes air mata jatuh dari pelupuk mata lesti. Ia benar benar rapuh jika sudah mengingat kejadian waktu itu.
"suatu saat kamu akan tau kenapa aku ngelakuin ini semua. Sekali lagi maaf les."
Fildan masih menggenggam tangan lesti dan sang pemilik nya memilih untuk tetap memalingkan wajah nya dan bungkam.
Ceklek..
Kaget mendengar suara pintu dibuka, fildan langsung melepas genggaman tangannya dan lesti segera menghapus air matanya. Kedua sama sama terdiam karna melihat kehadiran selfi.
"kalian ngapain??" Tanya selfi.
"nggak kok.. Tadi cuma bantuin lesti ambil minum. Kamu udah selesai??." Tanya balik fildan dan diangguki selfi. "ya udah aku pulang dulu ya" pamitnya buru buru.
"oke makasih ya udah jagain lesti, hati hati di jalan."
"Ya udah aku pulang. Kamu jangan lupa juga jaga kesehatan." Ujar fildan pada selfi.
"pulang dulu, les cepet sembuh les." Pamit nya pada lesti lalu tersenyum canggung.
Fildan berjalan menuju pintu dan baru saja tangan nya ingin meraih gagang pintu, pergerakannya terhenti karena seruan selfi.
"fildan tunggu." Seru selfi yang kemudian menghampiri fildan.
'cuup'
Selfi mengecup pipi fildan sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
love scenario
Fiksi PenggemarIni adalah kisah dimana begitu rumitnya scenario kehidupan dan cinta yang Tuhan berikan untuk kita jalani. •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Hai ini cerita ku pertama di wattpad jadi maklumin kalo ngga jelas dan ngga bagus. wkwkwk. Se...