Zella memasuki rumahnya mengabaikan panggilan Jungkook.
"Zella, Taehyung ngapain lo lagi sampai nangis gini? Bilang sama gue biar gue hajar dia"
Zella tetap melanjutkan jalannya ke arah kamar sambil sesekali menghapus air matanya.
"La dengerin gue! Siapa yang lagi ngomong disini?!"
"Tadi lo janji apa? Ga bakal nangis, tapi apa sekarang? Nyesel gue ngeizinin lo pergi"
Brak
Zella menutup pintu kencang berharap Jungkook bisa diam mengerti dengan keadaanya sekarang.
"Zella!" Panggil Jungkook sambil gedor pintu kamar Zella.
"Bang! Diem dulu bisa ga sih?!" Teriak Zella dari dalam kamar.
Jungkook menghela nafas dan berlalu dari sana.
1 minggu kemudian
Ketukan suara pintu terdengar menandakan ada seseorang datang.
"Bentar!" Teriak Zella dari dalam.
Zella membuka pintu dan menutupnya kembali saat tau siapa yang datang. Tapi pergerakan dari sana lebih cepat dibandingkan Zella.
"La! Kurang ajar lo ya!"
"Ngapain lo kesini sih"
"Ya gue mau ketemu lo"
"Gue ga ada urusan sama lo, ngerti?"
"Amasaaa??"
"Ucuppp lo ngapain sih kesini? Gih pergi ganggu acara santai-santai gue aja" Kata Zella sambil mendorong Syafi untuk pergi keluar dari rumahnya.
"Jahat amat" Syafi tetap keukeuh berada disana. Dia merasa tidak ada dorongan sama sekali, tenaga Zella ini sungguh kecil pikirnya.
"Lo kaya lagi dorong semut, ga make tenaga" Ujar Syafi dengan kekehan andalannya.
"Mau apa lo kesini?!" Tanya Zella dan melepas dorongannya dan ikut duduk disamping Syafi.
"Ga ada sih, gue cuman mau main aja"
Zella mendengus kesal dan berlalu menuju dapur untuk mengambil minum dan kembali lagi.
"Mana buat gue?"
"Apanya?"
"Minumnya lah! Gue kan tamu!"
"Ambil sendiri"
"Dasar"
"Sebenernya lo mau apa kesini?" Tanya Zella mulai serius "Ga tau kenapa tapi sumpah kali ini gue rasa lo mau ngomong sesuatu yang lumayan berguna" kata Zella tersenyum miring.
"Iya" jawab Syafi.
"Hm?"
"Gue tadi sempet ketemu Taehyung dan maaf, La. Gue tadi sempet berantem adu jotos sama dia, tapi tenang aja gue baru nonjok dia dua kali kok soalnya tiba-tiba aja ada Tante Ita dan dia bilang kalo dia baru keluar dari rumah sakit"
Zella menyimak perkataan Syafi dengan agak ogah-ogahan.
"La? Lo denger kan?" Tanya Syafi memastikan.
"Denger, langsung keintinya aja"
Syafi menghembuskan nafas "Tujuan gue kesini gue cuman mau meluruskan masalah lo sama Taeh-
"Dan, lo ga ada urusan sama semua ini, sekarang lo keluar" Kata Zella.
"Dengerin gue dulu"
"Keluar gue bilang!!"
"Tapi lo harus tau"
"Pergi" perintah Zella lirih tapi penuh penekanan.
"Lo tau kan? Sekarang kalo yang berhubungan sama Taehyung jadi area sensitif buat gue Cup, lo tau itu kan? Lo tau gue belum siap buat dengerin semua kejelasannya tapi kenapa lo malah bahas ini lagi"
"Tapi La, kali ini lo emang harus tau, biar Taehyung lega begitu juga lo. Apa salahnya dengerin gue?"
"Apa salahnya? Jelas salah Cup! Jelas semua salah lo ga ngertiin gue, terserah lo mau anggap gue lebay, kekanakan, tapi ini bener-bener ngusik gue kali ini"
Syafi menyeka air mata Zella dengan jarinya "Bukannya gue maksa La, tapi ini bisa buat lo lebih baik lagi, gue jamin"
Zella terisak, kemudian Syafi menarik tubuh Zella dan memeluknya "Dengerin gue dulu ya? gue yakin kali ini bisa buat lo lebih baik lagi"
Zella melepas pelukan Syafi dan mendongak menatap Syafi. Zella mengangguk menandakan persetujuan.
"Gini, La. Sebelumnya lo pasti udah tau gimana Irene kan? Dia cantik jujur semua cowo pasti terpana ngeliat dia, gue akuin termasuk gue juga" Syafi terkekeh dengan perkataanya dan mendapati Zella yang mendengus keras.
"Sst kali ini serius" Kata Syafi dan merubah raut mukanya menjadi lebih serius.
"Dan dengan kecantikan Irene dan harta yang Ayahnya miliki dia mempergunakan itu semua dengan cara yang salah, fakta yang harus lo ketahui lagi ternyata perusahaan Ayah Irene menjalin kerja sama sama perusahaan Papah lo atau bisa dibilang perusahaan Papah lo sangat bergantung pada perusahaan Ayahnya Irene. Sumpah ini rumit banget tapi untungnya otak gue nerima"
"Sekarang gue ngerti betapa susahnya berada diposisi Taehyung, kalau Taehyung nggak nuruti semua kemauan nya Irene 3 perusahaan sekali gus hancur karena Taehyung. Perusahaan bokap lo, bokap gue dan bokap Taehyung lo pasti tau kan? Perusahaan bokap gue sama Taehyung itu bergantung banget sama perusahaan bokap lo ibaratnya bokap lo itu sangat berjasa banget buat perusahaan gue dan Taehyung sampai berada diatas seperti sekarang ini"
"Jadi, La. Irene ngancam Taehyung dengan kekuasaan Ayahnya, Irene pengin lo sama Taehyung pisah dan lo ngebenci Taehyung sebenci-bencinya, jadi gue minta mending secepatnya lo perbaiki rumah tangga lo sama Taehyung sekarang" Syafi tersenyum meyakinkan Zella.
"Tapi gimana kalo Irene tau kalau gue sama Taehyung kembali?" Tanya Zella.
"Oiya gue lupa, Ayah Irene udah tau semuanya, kemaren Ayahnya Taehyung pergi ketemu buat jelasin problem ini, dan untungnya bokap si cantik itu ngerti keadaan, dia baik sangat baik jadi lo tenang aja semuanya udah clear lebih clear kalau lo bersatu kembali sama Taehyung" ujar Syafi.
"Gue gak nyangka kalau Taehyung berada diposisi sesulit itu, tapi gue malah semakin mempersulit" Zella menunudukan kepalanya merutuki semua kesalahannya.
"Dah, intinya gak ada yang perlu disesali yang ada sekarang cuma memperbaiki" Syafi mengedipkan sebelah matanya.
"Jijik, jadi gue harus gimana?"
"Ya baikan dong"
Zella mengangguk mengerti. Kayanya emang ini keputusan terbaik dan hasil yang diinginkan agar lebih baik.
#####
Ini adalah satu part sebelum end jadi besok adalah capter terakhir. Yeay!
VOTE NYA JANGAN KETINGGALAN!! KOMENNYA JUGA DERESIN DONG!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin KimTae
RandomCOMPLETED☑️ Ini tentang kisah cinta yang biasa. Jadi ini cerita biasa-biasa aja. Tapi saya buat ini dengan ide saya sendiri jadi harap hargai ciptaan saya. Yang mau baca silahkan, get enjoy!! ⚠️ Follow dulu sebelum membaca Maap banyak typo