Sudah seminggu kenan tidak menganggu arum lagi, arum merasa tenang karena hari-harinya berjalan normal,
KBM-pun dilewati arum dengan tidak fokus, akibat hari pertamanya menstruasi membuatnya sakit.
"arum, bisa tolong bantu ibu ?"
"boleh, minta tolong apa ya bu ?"
"tolong kamu panggil kenan, dia ada diruang musik"
Arum terdiam, sebenarnya iya tidak sanggup berjalan, tapi apa boleh buat anggap saja sedekah.
"oh iya bu, permisi"
Selama diperjalanan menuju ruang musik, arum memilih naik lift agar cepat, karena ruang musik berada dilantai 4.
Bila kau butuh telinga 'tuk mendengar
Bahu 'tuk bersandar, raga 'tuk berlindung
Pasti kau temukan aku di garis terdepan
Bertepuk dengan sebelah tanganKau membuatku yakin, malaikat tak selalu bersayap
Biar saja menanti tanpa batas, tanpa balas
Tetap menjelma cahaya di angkasa
Yang sulit tertampik dan sukar tergapaiKumendambakanmu mendambakanku.
Arum terdiam menikmati suara merdu dari kenan,
"heyyy" ucap heru menepuk pundak arum
"TUYUL" teriak arum kaget
"ya allah, sabar kan hamba" ucap heru pasrah
"eh maaf maaf, gue tadi nggak maksud kok" ucap arum
"iya yaudah nggakpapa, tapi gue minta no handphone lo dong, wa, line, ig, twitter."
"hemm, ada-ada aja lo , yaudah sini mana handphone lo"
"baik banget rum"
"ya siapa tau kan lo mau ngaterin gue bakso gratis"
"bakso mulu pikiran lo rum, sesekali mie ayam, atau makanan yang lain kek, ntar pipi lo noh gede kek tabung gas, mau lo ?"
"yang bayar bakso siapa ru ?"
"lo"
"yang makan siapa ru ?"
"lo"
"yang ngunyah pakek gigi siapa ru ?"
"lo"
"yang ngeluarinnya siapa ru ?"
"ya lo lah, ya kali gue"
"tuh lo tau, jadi mau pipi gue kayak tabung gas nggakpapa asal gue kenyang ahahahahhaah" tawa arum yang meluapakan rasa sakitnya tadi
Suara arum dan heru membuat kenan bertanya-tanya siapa yang membuat keributtan diluar
Saat kenan membuka pintu terlihat arum tertawa ceria akibat pertengkaran kecilnya dengan heru
Kenan terdiam melihat kecantikkan di wajah arum
"cantik" ucap kenan tanpa sadar
Seketika tawa heru dan arum terhenti, dan arum menatap wajah kenan yang terkejud seperti menyesali apa yang ia katakan barusan
"baru sadar lo kalo arum cantik, KEMANA AJA LO JAPRI" ucap heru teruak di akhir kalimat
"sakit telinga gue bangsat"
"emm ken, lo dipanggil ibu devy di kelas gue, sekarang"
"arghhh, kenapa lagi tuh orang"
Saat arum dan kenan sampai dikelas, bertepattan pula dengan jam istirahat, dan mereka diberitahu untuk ke ruang guru saja karena ibu devy sudah pergi lebih dulu.
"ehh rum kita tunggu dikantin ya" ucap morin
"iya, oh ya raja sama raza gue boleh minta tolong nggak ?"
"boleh, tolong apa rum ?"
"emm nanti gue nebeng pulang sama kalian ya, soalnya supir gue nanti mau ngater mama gue ke airport"
"yaelah santay aja kali, yaudah nanti kita ke parkiran sama-sama aja"
"okeeeee"
Kenapa arum tidak pulang dengan morin, karena arah mereka berbeda ya guys.
"bacott" ucap kenan menarik tangan arum tanpa sadar hal itu membuat si kembar dan morin saling tatap-tatapan, kemudian berjalan menuju kantin dengan fikiran yang masih bingung dengan perlakuan kenan pada arum.
arum mengekori kenan dari belakang, dan menatap tangannya yang digenggam kenan.
Sampai diruang guru, kenan langsung menghadap bu devy, tapi masih belum juga melepas genggamanya pada tangan arum.
Respon ibu devy hanya menahan senyum, hal itu membuat kenan bingung, dan menatap arah mata bu devy yang terus menatap tangannya
Seketika kenan sadar dan arum hanya biasa saja,
"kalian cocok" celetuk ibu devy
Dan dibalas senyuman oleh kenan dengan senyum terpaksa, berbeda dengan arum memasang wajah datar
"kalian boleh duduk" ucap bu devy dan mereka menurut
"emm ada apa ya bu, bukannya tadi ibu cuma suruh saya panggil kenan, tapi kenapa saya juga ikut kesini" tanya arum
"jadi gini kenan, arum. Ibu sudah memikirkan ini matang-matang, ibu sudah membicarakan ini kepada yuna dan kedua orang tua kalian. jadi begini kenan nilai yuna turun drastis, ibu fikir itu hanya sementara, tapi tidak ada perubahan dari hari ke hari, dan kamu juga kenan kamu kan pinter juara umum di sma alles, kenapa kamu tidak membimbing langsung adik kamu yuna ?"
"saya nggak mau yuna berfikir keras bu, dan juga saya nggak bisa mengajari yuna karena ia selalu menolak dan memasang wajah seperti memohon, itu yang membuat saya merasa tidak tega, di satu sisi ibu juga tau tentang kondisi yuna"
"hemmm ia saya mengerti, jadi begini kenan saya menyarankan arum sebagai pembimbing yuna, karena saya sudah melihat nilai kamu juga arum selama kamu berada di jerman, dan saya perhatikan kamu orangnya sabar, jadi sangat cocok untuk menjadi pembimbing yuna"
"saya nggak setuju" ucap kenan
"saya tidak meminta persetujuanmu kenanz saya hanya memberi tau saja, dan saya meminta jawaban langsung dari arum, bagaimana arum ?"
Arum terdiam ia bingung harus apa, disatu sisi arum mempunyai sifat peka kepada orang lain, dan gampang kasihan, tapi disisi lain ia juga mampunyai resiko karena akan bertemu dengan kenan.
Segini dulu ya teman-teman.
Maaf telat publish😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Help Back
Teen FictionTolong kembalilah, aku menunggumu disini. ARUM PUTRI GOZANDA Dia merahasiakan indentitasnya dari semua orang kecuali orang yang menurutnya bisa ia percaya, karena ada sesuatu hal yang amat sangat membahayakan arum. Indonesia negara yang...