31

12 2 1
                                    

KBM sudah dimulai sedari tadi, guru menerangka dengan sedetail-detailnya materi yang dibahas, namun kenan tidak mengindahkan pembahasan materi pada hari ini.

Kenan menatap keluar jendela, ia melihat morin, raza dan raja berlari keluar di jam KBM

Kenan yakin ini pasti ada sangkut pautnya dengan arum, kenan mengikuti mereka, sampai mereka pergi mengendarai mobil, kenan mengikutinya dari belakang entah mereka menyadarinya atau tidak, tapi sepertinya tidak.

Tiba dirumah sakit kenan menatap heran, kenapa morin, raja, dan raza kerumah sakit atau arum ada didalam
Itu lh yang dipikirkan kenan saat ini, hatinya mulai terasa sakit jika memang benar itu terjadi, arum pergi meninggalkannya

Morin, raja dan raza masuk keruangan VIP milik arum, kenan berlari menghampiri mereka, ia tidak dapat melihat keadaan arum karena sudah dikelilingi oleh beberapa dokter termasuk dokter ardian dan keluarga gozanda kecuali bagas yang tidak ada disana

Perasaan kenan sudah tidak karuan, ia berharap itu tidak terjadi,
Kenan menerobos pintu ruangan arum kemudian berlari masuk tidak peduli tatapan orang didalam

"arum"

"kenan"

Kenan menatap arum yang sedang berbaring

"ngapain lo disini bangsat"

BUGHHHH
BUGHHHH

Kenan tersungkur akibat pukulan raza, namun ia berusaha berdiri dan kembali mendekati arum dengan wajah tersenyum tidak perduli rasa sakit diwajahnya

"pergi lo bangsat"

BUGHHHH
BUGHHH
BUGHHHH
"cu,,, cukup,,,," ucap arum menahan rasa sakit didadanya melihat kenan yang dipukuli habis-habisan oleh raza

Pengelihatan arum mengabur, seketika arum kehilangan kesadaran semuanya panik.
"CUKUP" bentak dokter ilham
"jangan buat keributtan dirumah sakit, saya mohon keluar dari ruangan ini sekarang"

Semua keluar kecuali selvi yang segera menangani sang putri,
Raza menarik kerah baju kenan untuk menuju keluar
Wajah kenan sudah babak belur, tapi tidak ada satupun yang membantunya

Gozanda menatap laki-laki remaja dihadapannya sekarang,

"cukup, dan kamu anak muda siapa nama kamu ?" tanya gozanda pada kenan

"sa,,,, saya kenan o,,,om"

Tiba-tiba kenan pingsan,

"cepat kalian bawa dia ke UGD"

Akhirnya kenan juga ikut dirawat, gozanda duduk disamping brankar kenan.

Ia menatap wajah laki-laki yang menyakiti putri kesayangannya,

"sepertinya dia benar-benar menyukai arum, tapi kenapa dia menyakiti arum, baru kali ini ada anak muda yang berani mendekati arum"

Kenan bangun dengan kepala yang sedikit pusing, ia menatap laki-laki paruh baya yang sedang duduk disamping brankarnya,

Gozanda tersenyum, kenan heran kenapa papa arum tidam memarahinya atau memberi hukuman untuknya tapi malah tersenyum.

"kamu butuh minum ?" tanya gozanda

"nggak om" ucap kenan

"kamu minum dulu ya, nggak saya racunin kok tenang aja, sini saya bantu" ucap gozanda membantu kenan untuk duduk bersandar

Kenan meminum air yang diberikan gozanda.

"terima kasih om"

"iya sama-sama, oh ya tadi saya sudah menelfon keluarga kamu, sebentar lagi mereka kesini"

"iya om, oh ya om saya boleh ketemu arum ?" tanya kenan sedikit takut

Gozanda tersenyum kembali

"kamu suka anak saya ?"

"iya om, saya suka sama anak om. Kenapa om ?"

"boleh saya minta sesuatu sama kamu ?"

"apa om ?"

"jauhi arum, bisa ?"

Seperti tersambar petir disiang hari, kenan langsung terdiam, tubunya seketika kaku hatinya sakit. Menerutnya perkataan gozanda sangat menyakitinya, kenan bisa menerima sahabat-sahabat arum tidak menyetujuinya, tapi ini orang tua arum, perempuan yang dia cintai

"tap,,,,, tapi kenapa om ?"

"apa yang kamu lihat dari arum, apa yang kamu suka dari dia ?"

Kenan terdiam dia tidak tau harus menjawab apa, mengapa ia sampai mencintai arum.

"hemm, kamu masih muda, kamu juga tampan mana mungkin perempuan diluaran sana tidak suka sama kamu, saya yakin kamu bisa dapat perempuan yang lebih sempurna dari anak saya"

"tapi saya cuma cintanya sama arum om, saya serius dengan arum"

"jangan dekati arum, cintai nyawa kamu anak muda"
Gozanda menepuk pelan pundak kenan, ia sedikit membungkuk
"jaga diri kamu" ucap gozanda seraya tersenyum

Kenan merasa dirinya hancur ia menatap punggung gozanda yang hendak keluar dari ruang rawatnya

"saya akan tetap mencintai arum, saya akan dapatkan arum om, saya janji itu" ucap kenan tegas

Sedangkan gozanda terpaku ditempatnya berdiri kemudian menutup pintu ruang rawat kenan,

Kenan menatap langit-langit rumah sakit, ia bingung apa yang harus ia lakukan. Yang jelas ia harus mendapatkan hati arum.

"kenan" panggil sang mama yang berjalan kearahnya dan menangis menatap kenan sedih.

Joan dan yuna berdiri disamping kiri kenan, yuna menatap sedih sang kakak yang sedang memperjuangkan cintanya

"kamu kenapa ken, bilang sama mama siapa yang celakain kamu sampe segininya, mama sama papa nggak pernah pukul kamu tapi kenapa orang lain sampe segininya ngelukain kamu" ucap sang mama seraya mengusap wajah kenan

"kenan pantes dapetin ini ma"

Maaf ya lama update
Heheheh
Tapi tetep setia sama help back yaaaa
Jangan lupa share teruz kasih vote nya dong ya ya ya
Terima kasih 😘😘😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Help BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang