19

11 4 0
                                    

Di kafe
Setelah pulang sekolah arum langsung pulang dan berganti pakaian setelah itu ia langsung menuju kafe agar kenan menjemputnya disana

Setelah shareloc, kenan tiba di kafe ia mengedarkan pandangannya untuk mencari arum, setelah bertemu ia langsung mengajak arum pergi.

Dimobil

"lo udah makan ?"

"belum"

Tiba-tiba kenan menepikan mobilnya

"kenapa nggak bilang ?"

"lo nggak nanya"

"tadi gue nanya"

"kan tadi ken, makanya gue ajak lo kekafe dulu buat makan, tapi lo udah ngajak pergi"

"hemm, yaudah kita cari makan dulu ya"

"nggak usah, yuna udah nungguin gue dari tadi, udah cepettan jalan"

"lo marah ?"

"buat apa gue marah, buang-buang energi, udah cepet"

Selama perjalanan arum hanya diam, kenan jadi merasa bersalah sehingga dia memberhentikan mobilnya di kafe dekat rumahnya

"kok kesini ?"

"kita makan" ucap kenan langsung keluar mobil dan membukakan pintu mobil untuk arum

"tapi kasian yuna nungguin dari tadi"

"udah nggakpapa gue nggak mau lo sakit"

Saat mereka masuk kafe semua mata menatap kearah mereka

"ken lo pernah nyuri disini ya ?"

"hah? Ya kagak lah, kenapa emang ?"

"dari pintu masuk sampe kita duduk orang-orang pada liattin kita tauk, malu gue"

Kenan menatap sekelilingnya ternyata benar mereka menjadi pusat perhatian, ada sebagian yang mengeluarkan handphonenya untuk mengabadikan kedua pasangan yang menurut mereka sangat cocok, ganteng dan cantik.

"udah biasa aja kali, lo mau pesen apa ?"

"gue pesen bakso sama es jeruk"

"lo nggak bosen makan itu mulu, disekolah makan itu juga, apa jangan-jangan dirumah lo juga makan itu ?"

"bawel banget sihh, udah pesenin aja biar kita cepet keluar dari sini"

"iya iya"

Saat makan arum gelisah karena terus diperhatikan, kenan sedari tadi memperhatikan kegelisahan arum.

Ia sekali lagi menatap sekeliling mereka.

"URUSIN HIDUP KALIAN" teriak kenan, hal itu membuat seisi kafe langsung gelagapan.

Sesudah makan, arum mengambil obatnya didalam tas dan meminumnya, hal itu menarik perhatian kenan.

"obat apa itu"

"obat gue"

"maksu,,,,,"

"gue harap lo cukup tau gue hanya sebatas ini nggak lebih" ucap arum ketus

"ohh oke" ucap kenan langsung beranjak dari duduknya dan membayar makanan mereka, setelah itu ia mengajak arum pergi.

Dimobil arum merasa canggung karena ia merasa tak enak kepada kenan.

Sesampainya dirumah kenan, arum turun dan langsung disambut pelukan dari yuna, sedangkan kenan langsung berlalu masuk kerumahnya

"kak arum lama banget sih, yuna dari tadi nungguin"

"emm tadi kita mampir dulu ke kafe buat makan"

"ihhhh kenapa nggak makan dirumah aja sih, yaudah masuk yuk kak"

"MBOK SIAPIN MAKANAN SAMA MINUMAN YA" teriak yuna

Arum dan yuma belajar diruang tamu, dengan sabar arum membimbing yuna, sebenarnya yuna itu pintar hanya saja harus dijelaskan dengan sejelas-jelasnya agar ia mudah mengerti.

Sudah jam 6 sore, yuna sudah mulai lelah dan arum memutuskan untuk menyelesaikan bimbinganya hari ini,

"kak arum jangan dulu pulang ya, oh ya kak arum udah mandi ?"

"udah dong kalo kamu mau mandi, mandi aja gihh lagian udah mau malem"

"yaudah yuna mandi dulu" yuna beranjak dari duduknya dan menaiki tangga dan berteriak.
"BANG KENAN TEMENIN KAK ARUM DIA SENDIRIAN, YUNA MAU MANDI DULU"

Kenan turun dari tangga, dan duduk menghampiri arum, namun pandangannya hanya tertuju kehandphone miliknya

"kayaknya dia masih marah deh sama gue"

"ken" panggil arum

"emmm"

"ken"

"apa rum"

"lo marah ya sama gue ?"

"nggak"

"hemm, kalo nggak lo tatap mata gue sekarang"

"buat apa ?"

"katanya lo nggak marah sama gue"

"nggak guna"

"yaudah"

Arum bingung apa yang harus ia lakukan.
Ia beranjak dari duduknya

"gue mau ketoilet"

"lo tanya sama mbok tuti didapur" ucap kenan beranjak pergi menuju kamarnya

Arum termenung "dasar terong"

Setelah sedikit mencari area dapur Arum langsung menghampiri mbok tuti dan menanyakan toilet.

Selesai dari toilet.

"mbok tuti, arum boleh minta tolong nggak ?"

"boleh non, non arum mau minta tolong apa ?"

"arum boleh minta p3k-nya ?"

"non kenapa ? Non sakit ? Luka ?"

"nggak mbok, arum mau ganti perbannya kenan"

"ohhh" ucap mbok tuti seraya senyum-senyum

Setelah dapat p3k arum menuju mamar kenan yang sudha diberitahu oeh mbok tuti.

Tokkk tokkk

"masukk"

Kenan kaget bukan main melihat arum yang berjalan kearahnya, tapi ia mencoba wajahnya senormal mungkin, kemudian ia kembali memfokuskan pandangannya ke handphone.

"mau apa lo ?"

Arum menghampiri kenan yang sedang duduk disofa kamarnya

"sini" ucap arum menarik pelan wajah kenan

Kenan yang menurut dan mematikan game dihandponenya
Ia menatap wajah arum yang sedang mengganti perban dikeningnya.

"lain kali perbannya diganti"

Setelah selesai mengganti perban arum menatap mata kenan yang sedari tadi menatapnya, namun kenan langsung memalingkan wajahnya kemudian ia berdiri tapi arum juga ikut ikut berdiri dan menahan tangan kenan

"gue minta maaf masalah dikafe tadi, gue nggak maksud buat nyinggung perasaan lo, gue nggak mau ngejelasin apapun, yang jelas gue bener-bener minta maaf" ucap arum

kemudian arum berjalan 2 langkah dari kenan, tiba-tiba tangannya ditarik kenan dan arum langsung berada didekapan kenan.

Terima kasih, jangan lupa bintang dan share ke temen-temen yang lain okeeee 😘😘😘

Help BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang