1

37 7 0
                                    

"Arum,,,"

"Arum,,,"

"kamu udah bangun sayang" ucap sang mama

"udah ma, ntar arum turun"

"yaudah , cepet ya itu abang sama papa udah nungguin dimeja makan"

"okeeee ma"

Dimeja makan

"bang jadi hari ini kamu bakal balik lagi ke jerman ?"

"iya pah, soalnya rumah sakit disana lagi butuh bagas"

"wait wait wait, si upil mau ke jerman lagi ?" tanya arum kaget

"iya kenapa lo kebo, mau boneka panda lagi ? Mau kue bentuk panda lagi ? Sekalian aja nohh lo kawanin panda biar nggak repot-repot lagi gue bawak titipan lo panda buntel mulu"

"papa liat tuhh si upil suruh arum kawin ama panda" rengek arum

"kalian berdua ini ya ada-ada aja , si upil lah, si kebo lah, kalo kalian upil sama kebo terus papa sama mama apa dong ? Beauty and the beast gitu " jawab mama

"beast-nya siapa ma ?

"ya papa lah, mama kan cantik"

Sontak gozanda ber-ekspersi seperti ingin muntah.

"kenapa pa ? Papa juga suka sama mama karena mama cantik kan. Iya kan ? Kan kan kan"

"hemmm ma, papa cinta sama mama bukan karena mama cantik atau karena hal hal yang lain, karena cinta papa ke mama tanpa alasan tanpa sebab"

"uhhh makin sayang dehh mama sama papa "

"papa juga ma" ucap mereka berpelukan

Sontak arum dan bagas melakukan ekspresi yang dilakukan gozanda seperti tadi.

"kenapa kalian ?"

"nggak kok pa heheh" cengir bagas dan arum hanya terkekeh geli

"emak sama bapak lo noh" bisik bagas

"emak sama bapak lo juga kali bang " sinis arum

Di mobil

"dek"

"dek"

"dek"

"dek"

" WOY KEBO "

"APAAN BAMBANG"

"congor lo, nama gue bagas putra gozanda, bukan bambang" jelas bagas

"lagian lo sihh bang, tumben banget lo manggil gue pakek embel-embel dek, idihhh garuk-garuk gue" ucap arum seraya menggaruk lengan dan menatap jijik ke bagas

"kenapa lo, panuan, kutilan, kutuan, ap kur,,,,,"

"BISULAN" teriak arum tepat ditelinga sebelum bagas menyelesaikan ucapannya

"sakit bujankk telinga gue, lo pikir gu,,,,,"

"husttt" ucap arum seraya meletakkan jari telunjuknya ke bibir bagas

"anak sholeh rajin menabung ,tidak sombong, gak boleh teriak jalan aja, jangan banyak bacot tabrak ayam orang, denda mampus lo"

"iya iya iya, emm tapi gue serius nih rum"

"nggak, takut gue kalo lo serius gini, lo mau bunuh orang ya ?"

"innalillahi, sabar kan hamba ya allah. Gue serius ya allah rum , ya allah ya rahman, ya rohim, ya malik" ucap bagas seraya mengelus dada dengan pandangan tetap fokus menyetir

Help BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang