20

10 5 0
                                    

"gue anter lo pulang ya" ucap kenan yang masih memeluk arum

"iya" ucap arum seraya melepaskan pelukan tersebut.

Yuna turun dari tangga dengan menggunakan piayama pink, ia tersenyum kearah arum dan kenan.

"emmm yuna, kakak pulang dulu ya, besok kita belajar lagi"

"yahhh, cepet banget sih kak pulangnya, kak arum tidur disini aja ya sama yuna"

"lain kali dehhh kakak tidur sini, oh ya dari tadi mama sama papa kalian nggak keliattan"

"mama sama papa lagi ke jepang rum, oh ya kita pulang yukk" jawab kenan

"wait wait wait,  ehhh bang kenan nganter ya, pakek kata "kita"  lagi" ucap yuna, sedangkan arum terkekeh melihat kedua saudara yang sedang beradu argumen dihadapannya

"tunggu aja, nanti juga bakal jad,,,,,"

"husttttt, udah ya sekarang lo jadi kan anterin gue pulang ?" tanya arum menyudahi perdebattan tersebut

"iya, yaudah yukkk, yuna abang anter arum dulu ya, kamu jangan lupa makan dulu, terus sikat gigi, cuci muka, habis itu tidur ya, soalnya abang bakal pulang agak maleman okeeee" ucap kenan kemudian mencium kening adiknya, arum terenyuh melihat keromantisan dan perhatian kenan terhadap yuna

"iya bawel, kak arum hati-hati ya, kalo bang kenan macem2 telfon yuna aja" ucap yuna , kenan yang mendengar itu hanya mencibir

Di mobil

"lo sayang banget ya sama yuna" ucap arum tanpa menoleh ke kenan, kenan tertawa kecil, hal itu membuat arum menatapnya

"kok ketawa sihh, gue serius kali nanyanya"

"kalo ada kata lebih dari sayang, mungkin itu yang bakal gue jawab, gue sayang banget sama yuna, saat gue nikah nanti posisi yuna dihati gue nggak bakal bisa diganti sama istri gue"

"sesayang itu lo sama yuna ken" ucap arum

"udah gue bilang kan tadi, yuna segalanya bagi gue sama keluarga besar abraham, semenjak kejadian itu, gue harus jadi orang yang pertama yang bakal ada buat yuna, sedikit aja yuna luka, gue ngerasa menjadi abang yang gagal untuk kedua kalinya jagain dia rum, cukup sekali gue liat yuna terpuruk, cukup sekali gue liat yuna yang hampir mengakhiri hidupnya"

"gue boleh tau masalahnya ?" ucapan arum membuat kenan menoleh kearahnya dan menepikan mobil.

"apa lo bisa gue percaya rum ?" ucap  kenan menghadap arum seraya meraih tangan arum dan menggenggamnya

"gue bisa lo percaya ken, lo bisa cerita ke gue apapun itu" ucap arum seraya tersenyum,

Kenan menatap mata sendu arum, ia percaya bahwa arum bisa menjaga rahasia ini.

"yuna dulu pernah dirawat di jerman selama beberapa bulan, disana dia dirawat oleh dokter khusus untuk menyembuhkan penyakit yuna, sampai kondisi yuna berangsur membaik, selama dijerman ia menjalin hubungan dengan dokter yang merawatnya, gue akui dokter tersebut ganteng, dan juga punya gelar sebagai dokter hal itu membuat kami sekeluarga menyutujui hubungan mereka, semakin hari mereka semakin dekat, gue seneng liat yuna saat itu, sampai kondisi yuna bener-bener pulih, saat yuna dinyatakan sembuh, dia memilih menetap disana dia bilang dia ingin mandiri, sekitar 2 bulan yuna tinggal dijerman. sampai pada suatu hari yuna hamil anak dokter tersebut, gue pikir dokter itu bakal tanggung jawab, ternyata nggak. Yang bikin gue bener-bener sakit saat itu adalah dokter tersebut sama sekali nggak ngakuin itu anaknya, dan bilang dia dijebak oleh yuna, saat itu yuna mengugurkan kandungannya tanpa sepengetahuan kami sekeluarga, dan yuna sempat mau bunuh diri."

Kenan semakin menggenggam erat tangan arum, karena ia merasa lebih tenang saat menggenggam tangan tersebut.

"saat itu gue dan keluarga memutuskan untuk membawa yuna ke indonesia, dan saat itu juga gue kami sekeluarga berusaha membuat yuna kembali seperti dulu lagi, sampai gue dan keluarga berjanji sama yuna, gue bakal bales perbuattan dokter tersebut, gue bakal buat dia ngerasain penderitaan yang yuna alami, saat gue bilang janji itu ke yuna, yuna akhirnya bisa tersenyum lagi, dan sampai sekarang dia jadi lebih baik, itu secara gari besarnya gue ceritain ke lo rum, gue dan keluarga bener-bener terpukul saat itu, mulai dari mama yang ikuttan sakit mikirn yuna, perusahaan papa bangkrut pada saat itu, dan usaha bang alfin juga ikut-ikutan bangkrut karena kami terlalu fokus mikirin penyembuhan yuna setelah kejadian itu, tapi akhirnya sekarang semuanya balik lagi seperti dulu, mulai dari yuna yang membaik, mama yang udah mulai cerewet lagi, perusahaan papa yang membaik, dan usaha bang alfin yang semakin maju, dan sekarang tinggal membalaskan dendam yuna."

"kenapa kalian nggak bawa kasus ini kejalur hukum ?"

"gue sama keluarga gue pengen bales dengan cara yang sama rum, seperti janji yang gue bilang ke yuna"

"gue suka sama sikap lo perhatian dan sayang ke yuna, tapi ini pendapat gue ya ken, gue nggak suka sama janji yang lo buat, nggak baik dendam itu ken"

"maksud lo ?"

"ya maks,,,,,,,"

"jadi maksud lo gue harus diem aja gitu liat adik gue hampir mau bunuh diri, gue harus diem aja gitu ? Iya ?, GUE HARUS PURA-PURA BODOH LIAT ADIK GUE MENDERITA HAH!!!"

"bukan gitu ken, maksud gu,,,,,"

"apa rum apa HAH!!, coba lo diposisi yuna saat itu"

"bukan gitu maks,,,,,"

"apa yang lo bakal lakuin saat itu terjadi di lo HAH!!!

"ken dengerin gue dul,,,,,"

" apa hah yang bisa lo buat, dengan diri lo yang lemah gini, dengan diri lo yang,,,,, maaf ya rum, dengan diri lo yang bergantung hidup dengan obat, deng,,,,,"

Plakkkkk

arum menampar kenan, seketika air mata arum jatuh, tangannya gemetar. Ia tidak percaya bahwa kenan akan berbicara sekasar itu padanya.

Seketika kenan terdiam, ia menyadari bahwa apa yang ia katakan sangat kelewatan.

Tanpa bicara sedikitpun, arum keluar dari mobil begitupun dengan kenan, ia merasa sangat bersalah.

Arum berlari seraya mencari taksi Dan akhirnya arum mendapatkan taksi sesuai harapannya untuk menghindar dari kenan
Kenan berlari mengejar arum.

"ARUM"
"TUNGGU RUM, MAAFIN GUE" teriak kenan.

Duhhh kasian ya si arum, dasar kenan semprul. Hemmm segini dulu ya, jangan lupa kasih bintang terus share ke temen-temen kalian ya,
Dahhhhh 😘😘😘

Help BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang