14

11 3 0
                                    

Sudah satu jam namun kenan belum juga bangun, arum juga masih pada posisinya, sedangakn salma sudah pulang lebih dulu untuk membawakan pakaian arum dan beberapa makanan untuk mereka.

Arum sibuk memainkan handphonenya, namun lama kelamaan matanya terasa berat, ia pun tidur.

"assalammualaikum" ucap salma ia terkejud melihat arum lelap dalam tidurnya, salam meletakkan beberapa makanan dan pakaian arum.

"mending aku pulang aja deh" ucap salma.

Pagi hari

Sinar matahari menembus ruang rawat kenan, arum terbangun dengan wajah bantalnya. Ia melihat beberapa makanan dan pakaiannya, segera arum mandi dan sarapan.

Saat arum keluar dari kamar mandi ia melihat pergerakkan tangan kenan.

"kenan"

"gue diamana ?"

"lo ada dirumah sakit, gimana apa ada yang sakit ?"

"lo gila ya, ya sakit lah"

"nyolot banget sihh, yaudah nih kamu minum dulu terus aku panggil dokter bentar"

"jangan lama-lama rum" teriak kenan

"iya bawel"

Dokter datang untuk mengecek keadaan kenan.

"gimana dok keadaan kenan ?"

"pacar kamu sudah baikkan rum, cuma butuh istirahat yang cukup sama obatnya diminum, oh ya kenan kamu beruntung dapettin arum, waktu kamu dibawa kerumah sakit wajahnya khawatir banget"

"ihhh dokter ilham apaan sih, dia buk,,,," ucappan arum terpotong oleh kenan

"sayang tolong kamu ambilin aku minum dong" goda kenan

"dasar pantat ayam, alesan aja lo tadi udah minum ini minum lagi" gerutu arum dalam hati

"ekhmm, yasudah saya pergi dulu ingat kenan kamu banyak-banyak makan biar cepet sembuh, kasian arum nungguin kamu dari semaleman" kemudian dokter ilham pamit ia tau arum akan mengoceg

Kenan terdiam, apa benar arum menunggunya, seketika jantung kenan berdetak.

"DOKTER ILHAMMM" teriak arum

"heh orang gila, ini rumah sakit bukan hutan"

"heh gue kasih racun mampus lo"

"ishhh jahat banget lo"

"udah sini makan" ucap arum yang sudah duduk dibrankar kenan

"heh maemunah, gue mana bisa makan sambil tidur"

"lo itu sakit bukan orang koma, duduk sendiri bisa kan lo"

"nggak bisa JAPRI" ucap kenan menekan kalimat akhirnya

"ckkk, yaudah sini gue bantuin, bilang tolong kek, apa susahnya sih bilang , rum gue nggak bisa bangun tolongin gue, sesederhana ini aja nggak bisa"

selama arum menggerutu ia tidak sadar bahwa jaraknya dan kenan sangat dekat, apalagi saat arum mengatur bantal kenan, saat itulah kenan memperhatikan wajah arum sangat dekat, kenan hanya diam ia menikmati ocehan arum.

"yaudah sini gue suapin, aaaaaaakk" ucap arum seperti memberi makan bayi

"kecil-kecil aja rum"

"iya iya bawel, oh ya gue belum kabarin keluarga lo ken"

"itu lebih bagus, gue nggak mau mereka khawatir"

"seengaknyakan ada yang jagain lo"

"lo kan ada rum"

Arum hanya diam, tak menanggapi ucappan kenan.

"ken, gue boleh tanya sama lo ?"

"nggak"

"ishh" ucap arum kesal

"yaudah mau tanya apa ?"

"kenapa lo dulu benci sama gue ?"

"bukan dulu aja, sekarang juga masih"

"ohh, tapi kenapa ?"

"lo tuh, sok cantik, sok pinter, sok baik, sok jual mahal, sok ramah, lo sombong, lo ngerasa paling unggul, gue nggak suka sama lo, intinya gue benci semua apa yang ada di diri lo"

Kenan mengucapkan itu tanpa melihat mata arum, tanpa melihat ekspresi arum, arum diam matanya sudah berkaca-kaca.

"tahan arum tahan dia lagi sakit, kalo lo bentak kondisinya bakal semakin down, dia andelin lo buat urus dia selama sakit, belajarlah menjadi orang yang memaklumi orang lain"

Dengan satu tarikkan nafas, arum tersenyum ia mengusap air matanya, kenan terkejud melihat arum mengahapus air matanya, namun ia berusaha biasa saja.

"kenan, tenang aja gue nggak bakal lama"

"maksud lo ?" tanya kenan

"yeayyyyy makananya udah habis, sekarang lo minum obat, bentar gue siapin dulu"

Saat arum hendak berdiri tangannya ditahan kenan, arum menatap mata kenan

"lo belum jawab pertanyaan gue"

"gue udah jawab kenan, itu udah jelas banget, udah ah gue mau siapin obat lo" ucap arum tersenyum seraya melepaskan tangan kenan dipergelangan tangannya

Kenan terdiam, ia mencerna perkataan arum, tenang aja gue nggak bakal lama.

"nih obatnya" ucap arum menyerahkan obatnya

Kenan memasukkan obatanya kedalam mulut dan meminum air yang ada ditangan arum.

"sekarang lo istirahat, gue mau belajar dulu, nanti kalo lo butuh apa-apa panggil gue aja"

"iya bawel"

"yaudah sini gue bantu baring"

Lagi dan lagi wajah mereka berdekattan, arum memegang tengkuk kepala kenan dengan berhati-hati.

Setelah selesai arum tersenyum dan dibalas oleh kenan.

Segini dulu ya teman-teman😘😘😘
Jangan lupa vote, comment , dan share ke teman kalian yang lain, terima kasih. 😊😄

Help BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang