...
"Dinda, ini nanti jangan lupa di beresin." ucap Linda menunjuk tumpukan obat baru yang berserakan, "Sama nanti kalo bisa tolong beliin tissue di indomaret depan, kalo nggak bisa chat aku biar besok aku aja yang bawa." lanjut Linda.
"Iya kak." jawab Dinda sambil menyapu lantai.
Hari ini jadwalnya piket uks, bersama dengan Lysa dan Vira. Tapi sayangnya mereka hari ini berhalangan hadir, Dinda jadi harus merapihkan ini sendirian.
Teman kelas Lysa bilang hari ini anak itu tidak masuk dikarenakan sakit. Sedangkan Vira, anak itu pulang dari jam istirahat pertama, ia izin dikarenakan kakeknya meninggal dunia.
Tak apa jika Dinda harus membersihkan semuanya, terlebih Dinda suka mengerjakan hal seperti ini.
"Kakak pulang duluan ya Din, Assalamualaikum."
"Iya kak, Waalaikumsalam."
Dinda kembali menyapu lantai ruang uks. Ia harus membersihkan ruang ini sebelum sekolah sepi. Anak-anak sudah pulang, hanya tinggal beberapa anak saja yang mungkin masih merasa betah disekolah.
Belum lagi ia harus membeli tissue lebih dulu. Pasti akan membutuhkan banyak waktu.
Dirasa sudah bersih, Dinda lanjut merapihkan stok-stok obat yang baru dibelikan oleh pihak sekolah. Menyusun berbagai macam obat itu sesuai tempatnya.
Hingga ponsel genggam yang berada di dalam sakunya bergetar, menandakan pesan masuk. Dinda pun melihat siapa yang mengirimkan nya sebuah pesan.
+628*********
• Hem.
14.52• Ini Dinda?
14.52Dahi nya mengerut, saat setelah membaca pesan dari seseorang yang tak ia kenal.
Iya ini Dinda, kamu siapa ya?•
14.55•Kamu nggak perlu tau siapa aku
14.56•Save nomor ini ya.
14.56Bukankah kalian pikir orang ini aneh? dia meminta Dinda untuk menyimpan nomornya, namun dia tidak menberitahukan pada Dinda siapa dirinya.
Gimana mau di simpen kalo aku aja nggak tau siapa kamu •
•Tulis aja namanya Radit
Dinda tak menjawab lagi, ia juga tidak menyimpan nomor orang itu, untuk apa ia simpan? dari pada meladeni orang yang tak jelas asal usulnya lebih baik ia kembali merapihkan tumpukan obat-obat ini.
Selesai merapihkan semua obat Dinda segera pergi membeli tissue di indomart yang terletak di sebrang sekolahnya.
Hari ini adalah hari jum'at jalan jadi sedikit lebih kosong dari biasanya, Dinda jadi tak membutuhkan waktu lama untuk menyebrang.
Tiba di indomart Dinda langsung memilih tissue lalu membayarnya. Ia ingin segera pulang.
"Woy! Maju!"
Teriakan orang itu berhasil membuat Dinda yang sudah keluar dari Indomaret dan ingin menyebrang terkejut dan menoleh kesebelah kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable • Lee Jeno
Teen FictionJeno dengan segala pesonanya yang terlalu hebat dan luar biasa untuk digambarkan dengan kata-kata. ... Awal emng aneh, tapi lanjut aja terus sampe tengah, siapa tau jd suka. Note : Suka ganti-ganti cover ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©yeloratchet ≈ 2019