28 - Curiga

165 18 4
                                    


Apa cerita ini masih ada si library kalian? Wkwkwk
Maafin ran...

______________________

°•°•°•°

°•°•°•°______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°•°•°
______________________



Dinda yang dulu saat tiba disekolah mendapat sapaan hangat dari teman-temannya kini semua berbeda. Semua memandangnya penuh curiga, menatap dengan tatapan aneh, yang membuat Dinda merasa risih, seakan dirinya sedang ditelanjangi oleh tatapan mereka.

Dinda sudah tau ini pasti karena masalah itu. Semua orang bahkan ternyata sudah tau bahwa, ia selalu berangkat sekolah bersama Jeno. Entah siapa seseorang yang berhasil melihat kemudian memotret nya dan menyebarkan foto tersebut ke anak-anak sekolahnya.

Sekarang dimata mereka, Dinda hanyalah seorang perempuan yang merebut kekasih orang lain, atau mereka biasa sebut pelakor. Ia merasa sedih, merasa sesak dihati saat mendengar orang menyebut-nyebutnya dengan panggilan pelakor.

Padahal mereka semua tidak tau apa yang terjadi sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi? Dijelaskan pun tidak akan mungkin, ia tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa diam merasakan semua ini sendirian. Iya, sendirian.

Dunia ini memang tidak adil, disaat seperti ini pasti pihak perempuan lah yang akan terus disalahkan.

"Udah Din.. ga usah di pikirin, mereka cuma iri aja sama kamu, lagian Jeno bandel juga dia tau kali cewek mana yang lebih baik buat dia, makannya dia pilih kamu." Lysa yang berada disebelah Dinda berkata meyakini.

Dinda menghela nafas, ia kemudian menganggukan kepala pertanda setuju dengan apa yang Lysa katakan. Biar lah orang-orang menilai mereka seperti apa, Dinda tidak peduli.

"Sa abis ini langsung balik ke kelas ya, capek."

"Ah kamu mah kenapa sih Din, akhir-akhir ini capekan mulu, jalan ke kantin aja kamu capek aneh deh."

Saat dalam perjalanan menuju kelas tanpa sengaja tubuh Dinda bertabrakan dengan Olla, ah ralat, lebih tepatnya Olla yang memang sengaja menabrakan tubuhnya dengan tubuh Dinda.

"Eh? Maaf ya..." Ucap Olla dengan nada menjengkelkan.

Karena tidak ingin berdebat Dinda hanya mengangguk dan berlalu pergi menjauh dari Olla dan teman-temannya. Namun baru beberapa langkah mereka menjauh, suara Olla membuat Dinda dan Lysa berhenti melangkah.

"Tunggu-tunggu-tunggu!"

"Lu hamil ya?"

DEG!

Dinda diam seribu bahasa saat tiba-tiba saja Olla mengatakan hal seperti itu. Bagaimana bisa Olla curiga bahwa dirinya hamil? Padahal ia merasa sudah menutupi dengan begitu sempurna.

Ineffable • Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang