Tidak usah mengharapkan orang lain, berharaplah pada dirimu sendiri
~Na Joyi Kimberly
°°°
"Berhenti disini pak" Joy memberikan uang pada supir taksi tersebut.
Joy menghela nafas lalu tersenyum menatap sebuah rumah kecil di depannya ini.Rumah yang bisa di bilang sederhana namun menyimpan sejuta kebahagiaan.
Joy melangkahkan kakinya dan dan mengetuk pintu.
"Eh nak Joy" seorang wanita paruh baya membukakan pintu dan mempersilahkan Joy masuk.
"Iya bunda, eh iya Ade ade aku dimana nih?" Tanya Joy.
"Anak anak ada kak Joy nih" Terlihat beberapa anak dengan bersemangat berlarian dari dapur menuju ruang tamu.
Oke, jadi sebenarnya tempat ini adalah panti asuhan, Joy sudah tau tempat ini sejak dulu.
Jika ia sedang galau ia akan ke tempat ini dan melupakan masalahnya sejenak.Seorang anak laki-laki bertubuh gembul pun memeluk Joy.
"Kak Joy bawa makanan ga?"Ya ampun, Joy lupa membawa sesuatu untuk mereka, memang biasanya jika kesini ia akan selalu membawa makanan atau apapun itu, jadi tidak heran jika mereka menagihnya.
"Ya ampun Fahri maaf ya kakak lupa nih nanti kita beli makanan ya sama temen temen yang lain juga" Joy memencet gemas perut buncit Fahri.
"Fahri lain kali ga boleh begitu ya sama tamu, masa kak Joy nya datang di mintain makanan" Kata Bu Titin, sang pemilik panti yang Joy panggil 'bunda'
"Iya deh bunda, kak Joy Fahri minta maaf ya" kata nya merasa bersalah.
"Yaudah gapapa, ayo kita main" ajak Joy.
"AYOOO" Ajak mereka semangat.
Mereka pun bermain dengan gembira, inilah alasan mengapa Joy senang kesini, mereka bisa membuatnya tertawa dengan cara yang sederhana.
Dan yang mengetahui tempat ini sebagai tempat pelarian Joy hanya Joy dan kedua sahabatnya, Mina dan Hani yang tau.
Setelah lelah bermain, Bu Titin menyuruh mereka tidur, sementara Joy memutuskan untuk menginap dan mau libur sekolah saja besok.
Dia juga malas melihat Shawn dan Cherry.Sekarang Joy sedang duduk di teras panti, menikmati hembusan angin malam.
Dia menyukai Shawn, tapi dia juga kecewa di perlakukan seperti ini.Suara bu Titin membuyarkan lamunan Joy.
"Nak Joy ini hape nya bunyi""Iyaa bunda"
Dan benar saja ada telpon dari mamanya.
"Halo mah"
"Halo Joy sayang kamu dimana? Kata bi Nani kamu belum pulang dari sore"
"Mamah ga usah sok khawatir deh, urusin aja tuh bisnis ga usah peduliin Joy lagi"
"Joy mama minta maaf kalo selama ini mama sibuk, tapi mama sayang sama Joy mama juga pengennya kita bareng tapi mama masih ada kerjaan"
Kata mamanya menjelaskan.Joy bisa mendengar suara mamanya yang bergetar menahan tangis. Joy pun sadar kalau dia sedang di kendalikan emosi.
"Ma maaf ya tadi Joy kebawa emosi jadinya gitu deh, Joy lagi di rumah temen mah besok pulang kok"
"Oke sayang kamu hati hati ya"
"Iyaa mah"
Dan sambungan pun terputus.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Boyfriend (completed)
Teen FictionShawn Alexander Michaels, seorang siswa tampan nan populer menyatakan cintanya pada Na Joyi Kimberly, sang kakel yang notabenenya hanya murid biasa. Shawn dengan gaya badboy nya mampu membuat para kaum hawa terhipnotis tak terkecuali Joy, tetapi sia...