No bucin No life
~Na Joyi Kimberly
°°°
"Joy" panggil mamanya sambil mengetuk pintu kamar.
"Joy makan dulu loh ntar sakit"
"Kamu kenapa sih kok pulang pulang nangis? Coba cerita sama mama"
Joy hanya diam membisu di atas tempat tidurnya, air matanya masih mengalir dengan derasnya.
Ia kecewa, tidak bisakah hubungan percintaan mulus sekali saja?Dan semua penyebabnya sama, karena adanya orang lain dalam hubungan itu.
Joy tidak habis pikir dengan Shawn, sebenarnya dia benar benar cinta atau tidak pada Joy?
Dari dalam kamar, Joy masih bisa mendengar suara sang mama yang masih memohon untuk membukakan pintu.
"Joy mama bawain tomyam pedas kesukaan kamu loh" bujuk mamanya.
Joy pun akhirnya luluh."Taruh aja di pintu mah, makasih ya"
"Yaudah deh kalau gitu, ingat ya kamu bisa cerita ke mama loh"
Terdengar suara derap langkah mamanya yang menuruni tangga.
Joy berdiri dari duduknya dan melihat dirinya sendiri di cermin.Rambut berantakan, mata bengkak, wajah kusam, di tambah mata pandanya yang semakin menghitam persis seperti monster.
Tapi kalo yang ini monster galau namanya.
Joy memutuskan untuk membuka pintu mengambil makanannya.
Ternyata benar mamanya membawakan makanan favoritnya, tomyam pedas dengan berbagai macam seafood membuat Joy bersemangat memakannya.Joy yang bosan pun mencoba untuk melupakan sejenak amarahnya.
Ia memutuskan untuk membuka akun Instagramnya, sudah sangat lama ia tidak membukanya.Dan yang ia dapat hanyalah followers yang bertambah banyak, komen komen tidak penting dan beberapa dm yang minta di follback.
"Lagi liatin apa tuh?" Tanya mamanya yang tiba tiba datang.
"Mama kok bisa masuk? Kan udah aku kunci"
"Princess, kamu lupa ya? Kan mama Ratu di rumah ini jadi ya jelas punya kunci cadangan lah" kata mama nya sambil menunjukkan sebuah kunci.
Joy menepuk jidatnya "oh iya Joy lupa hehe"
"Kamu ada apa kok matanya sembab gitu? Kamu abis nangis kan?" Tanya sang mama khawatir.
"Apaansih ma engga kok ini tadi aku kelilipan aja" Elaknya.
"Mama tau kok kamu pasti lagi galau karena cinta kan? Mama juga pernah muda kali, kamu pikir kamu aja? Oke mama ga paksa kamu buat cerita tapi ingat ya Joy, kamu itu udah harus bisa pilih cowok yang dewasa, yang pengertian, yang bisa nuntun dan ngelindungin kamu, bukan yang cuma bisa bikin kamu nangis, air mata yang kamu keluarin itu perasaan kamu, tapi itu ga ada gunanya sayang, yang harus kamu lakuin itu luruskan dan cari solusi dari masalah kamu sendiri"
Joy kehabisan kata kata berusaha mencerna apa yang di katakan mamanya, tak ada yang bisa ia jawab, Joy rasanya tak tahan lagi untuk memeluk mamanya.
"Kenapa kita ga bisa dari dulu kayak gini ma... Hiks...." katanya sambil terisak.
Sang mama mengelus lembut pucuk kepala Joy sambil berulang kali kata maaf keluar dari mulutnya mengingat selama ini ia tidak pernah menjadi sandaran untuk Joy, anaknya yang sangat ia sayangi, bahkan melebihi apapun.
"Maafin mama yang selama ini ga pernah ada waktu lebih buat Joy ya" bisiknya sambil mengelap bagian bawah mata Joy yang penuh dengan air mata.
"Joy sayang mama" katanya sambil tersenyum tulus, Joy lega sekarang, mama nya telah kembali, mungkin jika papanya bisa berkumpul dengan mereka sekarang akan jadi lebih menyenangkan.
Tok..tok..
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian kedua ibu dan anak itu.
"Masuk aja" kata Joy mempersilahkan.
Bi Nani pun membuka pintu.
"Non, Nyonya, ada tamu di luar kalau ga salah namanya... Anu sawan eh bukan Shuan eh bukan bukan maksud saya Shawn iya Shawn""Ada Shawn bi?" Bi Nani mengangguk, Joy pun langsung ke tempat tidur dan menutup sekujur tubuhnya dengan selimut.
"Ma, Bi, kalau dia nyariin bilang aja Joy tidur ya.. pliiiss" kata Joy dengan muka memelasnya.
"Udah, serahin aja semuanya sama mama"
Joy sudah bersorak dalam hatinya, membayangkan mamanya yang akan memarahi dan mengusir Shawn pulang seperti di novel yang baru baru ini ia baca.
Joy masih berdiam di dalam selimutnya, menunggu apa yang selanjutnya akan terjadi.
Terdengar suara langkah kaki memasuki kamar Joy, gadis itu berharap itu adalah mamanya yang datang sambil mengatakan 'Shawnnya udah pulang'.
Tapi harapannya sirna setelah yang memasuki kamarnya ternyata malah cowok kampret yang berhasil membuatnya menangis seperti bayi."Siapa yang ngizinin Lo masuk kamar gue?" Tanya Joy ketus bahkan tanpa melihat.
"Tante Airin yang suruh" kata Shawn sambil menundukkan kepalanya, menyadari kesalahannya.
Shawn bisa melihat mata Joy yang sembab karena terlalu banyak menangis, membuat Shawn makin merasa bersalah.
"Aku kesini mau minta maaf sama kakak, aku mau jelasin semuanya dan nyelesain semua kesalah pahaman kita" katanya mulai menaikkan kepalanya.
"Aku juga bawa gulali kesukaan kak Joy" ucapnya lagi namun membuat Joy semakin muak, muak dengan semua perlakuan Shawn yang kadang manis, kadang pahit.
"Lo cukup jelasin apa yang perlu Lo bilang, abis itu Lo bisa pulang"
"Jadi, perempuan yang kakak liat sama aku dan Mark kemaren itu, dia Bella, dia sahabat aku dari kecil dan dia dari dulu tinggal di Kanada dan sekarang kembali lagi ke Indonesia"
Belum sempat Shawn berbicara, Joy sudah memotong ucapannya.
"Jadi karena dia sahabat kecil Lo yang Lo rindu kalian bebas mesra mesraan gitu?""Bukan gitu kak, aku juga sayang sama Bella, aku kangen sama dia, dia butuh aku" kata Shawn masih mencoba membuat Joy mengerti.
Bukannya mengerti, perkataan Shawn malah semakin membuat Joy panas, apa apaan itu? Dia butuh aku? Cih, basi.
"Itu sih terserah lo ya, lagian kita kan juga ga ada hubungan apa apa, gue ga berhak juga buat larang Lo" Hati Joy rasanya sakit sekali saat mengatakan kalau mereka tidak ada hubungan apa apa, padahal Joy sangat mengharapkan itu.
"Bagus lah kalau kakak ngerti" Shawn tersenyum menunjukkan deretan giginya.
"Jangan cemburu lagi ya, jangan nangis lagi, di hati aku cuman ada kak Joy, bukan orang lain aku pulang dulu bye bye" katanya sambil memberikan kiss bye pada Joy.
Joy membuang muka menutupi pipi nya yang sudah memerah karena terbawa perasaan.
"Yaudah sana pulang Lo"Setelah Shawn keluar dari kamarnya Joy segera mengunci pintu kamarnya dan kembali terhanyut dalam segala pikirannya.
Siapa Bella sebenarnya? Sedekat apa dia dengan Shawn? Hmmm sepertinya Joy harus menyelidiki semua ini.
Joy sendiri tidak menyangka sebesar ini pengaruh Shawn dalam dirinya.Joy yang biasanya acuh tak acuh, kini menjadi lebih peduli, peduli jika itu menyangkut shawn.hm.
"Gue tau, gue harus tanya Mark"
°°°
Aku mau ngucapin terimakasih banyak buat yang selalu support dengan vote dan komen ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Boyfriend (completed)
Teen FictionShawn Alexander Michaels, seorang siswa tampan nan populer menyatakan cintanya pada Na Joyi Kimberly, sang kakel yang notabenenya hanya murid biasa. Shawn dengan gaya badboy nya mampu membuat para kaum hawa terhipnotis tak terkecuali Joy, tetapi sia...