20. Apa?

3.1K 148 14
                                    

Mudah saja, mungkin kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama

~Na Joyi Kimberly

°°°

Joy terkejut sekaligus merasa muak melihat Bella yang menyapanya. Sesempit itukah dunia? Rasanya ia terlalu sering berjumpa dengan valak versi cantik ini.

"Glen kayaknya tadi aku liat tempat bagus deh, kesana yuk" ajak Joy yang langsung menggandeng tangan Glen, bahkan tanpa melihat sedikit pun ke arah Bella.

"Eh iya yuk" Glen yang mengerti pun mengiyakan ajakan Joy.

Bella tersenyum miring melihat Joy dan Glen yang sudah pergi menjauh.

'Ternyata kak Joy emang udah berubah' batin Shawn.

"Kak Joy itu sombong banget ya? Apa sebegitu ga sukanya dia sama aku" katanya memasang raut sedih seolah memang Joy lah yang bersalah.

"Udah kamu ga usah sedih, lagian kamunya sih baik banget sama orang"
Shawn berusaha tidak percaya dengan sikap Joy sekarang, tapi melihat Joy yang begitu cuek nya tidak mau menanggapi Bella yang hanya ingin menyapanya, rasanya itu keterlaluan.

"Aku ga sedih kok, aku... Udah biasa di giniin" katanya mendramatisir berusaha mendapatkan simpati dari Shawn.

"Yaudah sekarang kita pilih pilih mainan aja, Bella mau yang mana?" Shawn merangkul Bella, berusaha menguatkannya yang sebenarnya berbuat baik seperti itu akan membuat Bella semakin melunjak.

"Hehe oke deh, love you Shawn" Kata Bella, ia ingin mengetahui apa jawaban Shawn jika ia berkata seperti itu.

"Love you too" Balas Shawn sambil tertawa, ia mengatakannya karena memang mencintai Bella sebagai sahabat, lain halnya dengan Joy.

Bella memalingkan wajahnya yang sudah memerah seperti tomat rebus, hatinya serasa bergejolak dan baper sendiri mendengar tanggapan Shawn.

°°°

Setelah hal menyebalkan tadi Joy dan Glen memutuskan untuk singgah di sebuah coffe shop di mall itu.

"Kalau mau nangis nangis aja kali ga usah di tahan tahan" kata Glen setelah melihat mata Joy yang sudah berkaca kaca.
Dan benar saja, tak lama air mata Joy mengalir dengan derasnya, tapi...

"HUWAAA Glen gue benci mereka, mereka jahat hiks" Astaga Glen kira Joy menangisnya pelan, ternyata Joy sampai merengek seperti anak kecil.

'ya ampun untung gue suka, kalau engga udah gue buang ke rawa rawa dah ni orang' batin Glen kesal, tapi dia baru tau kalau Joy ternyata bisa seheboh ini.

"Ssst nangisnya seloan dikit Napa, diliatin orang tuh malu tau"
Bukannya berhenti, tangis Joy malah semakin menjadi.

"Bodo amat, gue ga peduli, hiks"

Kalau di ingat ingat, rasanya ingin sekali Joy menjambak setan licik bernama Bella itu, bahkan kayaknya liciknya sampe ngelampauin si Cherry.

"Gue benci Bella, valak, setan, uler, kamprett gue benci!!!! HUWAAA" sambungnya lagi bahkan sampai memaki maki nama Bella.

Glen tidak kuat lagi menahan tawa melihat tingkah Joy. Tawanya pun lepas membuat Joy semakin kesal.

"Hiks kok Lo malah ketawa sih, gue lagi sakit hati nih"protes Joy yang masih menangis.

"Jadi Lo maunya gue ngapain? Bikin muka jelek biar Lo ketawa?"

"Gausah, muka Lo udah jelek"

SAVAGE

My Childish Boyfriend (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang