Anindita merebahkan badannya di tempat tidur. Gadis itu baru saja pulang pukul sepuluh malam, diantar oleh Dyo. Ia hanya makan dan berjalan-jalan sebentar di pesta Bintang tapi kenapa rasanya sangat melelahkan? Untuk mengganti baju dan menghapus make up saja rasanya ia sudah tidak punya tenaga. Memaksakan dirinya ke kamar mandi untuk mengganti bajunya dan menghapus make up. Setelah selesai menggosok gigi, ia mematikan lampu kamarnya lalu menjatuhkan dirinya ke tempat tidur. Berselang beberapa menit, Anindita sudah menuju alam mimpinya.
Rasanya baru beberapa menit ia berjelajah di alam mimpinya ketika ia mendengar suara getaran ponselnya pada meja kecil di samping tempat tidurnya. Tangannya meraba meja kecil itu walaupun matanya tetap tertutup. Masih enggan untuk membuka. Anindita menggeser layar ponselnya ke sebelah kanan guna mengangkat panggilan yang bahkan ia tidak tahu siapa yang meneleponnya.
"Hmm." Gumam Anindita diambang sadar dan tidak sadar.
"Lo udah tidur?" tanya suara di seberang sana. Hening. Tidak ada jawaban apapun.
"Hmm." Jawab Anindita pada akhirnya. Walaupun ia tidak tahu apa yang dibicarakan sang penelepon. Dirinya menjawab tanpa sadar.
"Capek ya? Gue cuman mau bilang, I love you. Sweet dream ya."
"Hmm, iya." Gumaman panjang dari Anindita menjadi jawaban akhir percakapan absurd si penelepon dan gadis itu. Akhirnya ia simpan sembarang ponsel pintarnya. Ia bahkan lupa apa siapa dan apa yang dikatakan si penelepon. Yang ia pedulikan hanya kembali melanglangbuana pada dunia mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked by You
RomansDrabble singkat dalam rangka mengikuti #drabbletober Prompts list by @dwikipan Anindita bilang, dia mau move on. Move on? Apa itu move on kalau 'Hi!' dari dia masih aja bikin kamu jatuh cinta? Move on hanyalah sebuah wacana belaka. Lemah memang.