"Cie tumben peluk peluk gini." Sindir Dyo pada Anindita yang saat ini sedang memeluk Dyo sembari menyenderkan kepalanya pada bahu Dyo.
"Oh nggak mau? Yaudah." Anindita melepas pelukannya pada Dyo lalu duduk bersender di sofa.
"Ngambek." Cibir Dyo. Bukannya Dyo tidak mau dipeluk Anindita, hanya saja memang pada dasarnya Dyo senang menjahili gadisnya itu. Sebagai pasangan yang sangat tidak romantis, pelukan itu sangat berarti.
"Sini gue aja yang peluk. Ambekan ih. Lagian tumben banget peluk peluk." Dyo membawa Anindita ke pelukannya. Anindita yang bertubuh mungil tentu saja tenggelam di pelukan Dyo.
"Mumpung ada." Jawab Anindita singkat, padat dan tidak jelas.
"Gimana?" tanya Dyo sembari menatap Anindita.
"Mumpung ada, jadi aku bisa manja-manja. Kalau lagi kangen tapi kakak nggak ada kan aku nggak bisa peluk-peluk gini." Jelas Anindita, menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah di pelukan Dyo.
Dyo mengeratkan pelukannya sembari terkekeh pelan. Gadisnya ini memang menggemaskan. Kalau boleh, ia ingin membawa Anindita ke Kalimantan agar dapat ia peluk-peluk sepuasnya. Tapi Dyo tahu bahwa dirinya tidak akan pernah puas memeluk Anindita. Hari ini, khususnya malam ini Anindita diijinkan Erlangga untuk menginap di apartemen Dyo. Mengingat lusa, Dyo harus kembali lagi ke Kalimantan untuk bertugas. Setelah sebelumnya Erlangga memberi petuah pada Dyo.
Cuddling itu memang menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked by You
RomanceDrabble singkat dalam rangka mengikuti #drabbletober Prompts list by @dwikipan Anindita bilang, dia mau move on. Move on? Apa itu move on kalau 'Hi!' dari dia masih aja bikin kamu jatuh cinta? Move on hanyalah sebuah wacana belaka. Lemah memang.