Anindita Putri Amandira
Lagi dimana kak?
Dyo Ardhana Abiputra
Gue lagi mau ke Gramedia eh malah kehujanan lagi. Alhasil ini baju basah semua.
Anindita Putri Amandira
Gramedia mana?
Aku juga lagi di Gramedia.
Kok bisa kehujanan? Nggak bawa mobil?
Nanti pas pulang langsung mandi air anget ya biar nggak sakit.
Dyo Ardhana Abiputra
Nanyanya satu-satu kali Di.
Gramedia PVJ nih.
Gak, nebeng temen. Mobil ditinggal di apartemen.
Tadi abis dari luar PVJ, pas di jalan mau ke Gramed eh malah hujan deras.
Iya, nanti gue mandi pake air anget.
Anindita Putri Amandira
Hah? Aku juga lagi di Gramed PVJ nih.
Di sebelah mana?
Dyo Ardhana Abiputra
Sini ke bagian novel.
Anindita Putri Amandira
Aku kesana.
Tidak butuh waktu lama sampai Dyo melihat Anindita datang mendekatinya. Gadis itu memakai terusan selutut berwarna biru dipadukan oleh cardigan warna putih tulang. Sederhana namun memukau.
"Kenapa bisa kehujanan gini sih?" tanya Anindita sembari mengeluarkan sapu tangan dan handuk kecil yang selalu ia bawa kemanapun. Lalu mengusap wajah dan baju Dyo yang basah. Dyo mengambil handuk kecil dari tangan Anindita lalu mengusap bajunya. Sedangkan Anindita ia biarkan mengusap wajahnya.
"Kan tadi udah gue ceritain." Jawab Dyo singkat.
"Nggak bawa payung?" tanya Andindita lagi.
"Nggak lah. Lo kesini sama siapa?" Dyo berbalik bertanya.
"Tadinya sama Deandra tapi dia ada keperluan jadi pulang duluan. Sekarang sendirian." Jelas Anindita. tugasnya untuk mengeringkan bagian wajah Dyo sudah selesai karena wajah Dyo sudah kering. Sedangkan rambutnya masih sesekali meneteskan air.
"Kesininya pake apa?"
"Mobil, tapi aku parkir di hotel kak soalnya parkiran di sini penuh. Dan lagi tadi memang ada urusan disana." Jelas Anindita.
"Masih mau disini?" Dyo memilih buku yang dikiranya bermanfaat lalu membawanya ke kasir.
"Nggak sih. Niatnya mau pulang."
"Mbak, yang punya dia disatukan saja dengan punya saya." Anindita memandang Dyo heran. Kenapa pemuda dihadapannya ini selalu membayar kebutuhan Anindita padahal gadis itu tidak memintanya? Dan lagi bukan kewajiban Dyo untuk membayar karena Anindita sendiri masih diberi jatah bulanan yang cukup dari orangtuanya. Belum lagi jatah tambahan dari kedua kakaknya. Tapi Dyo tetap jadi pemuda paling keras kepala. Dyo bahkan pernah marah saat mengetahui bahwa Anindita mentransfer sejumlah uang yang dibayarkan Dyo saat mereka pergi berdua.
"Yuk." Ajak Dyo saat keperluannya di Gramedia sudah terpenuhi.
"Sebentar kak." Anindita membuka tasnya lalu mengambil sebuah payung.
"Biar nggak kehujanan." Kekehnya.
"Biar gue yang bawa. Hotel disana itu kan?" tanya Dyo sembari mengambil payung yang berada di tangan Anindita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked by You
RomanceDrabble singkat dalam rangka mengikuti #drabbletober Prompts list by @dwikipan Anindita bilang, dia mau move on. Move on? Apa itu move on kalau 'Hi!' dari dia masih aja bikin kamu jatuh cinta? Move on hanyalah sebuah wacana belaka. Lemah memang.